30

943 20 4
                                    



Mereka sudah duduk di bangku taman , bagi Joe ini adalah salah satu tempat favorit untuk sekedar melepas penat , ruang terbuka hijau yang mampu merefresh otak , di liriknya wanita di sebelahnya Renata yang masih mempertahankan diam, tatapannya lurus pada danau yang berada di depan mereka , suasana yang tak pernah mereka rasakan sebelumnya jika biasanya mereka berdua selalu bebas memperlihatkan ekspresinya masing masing , tetapi sekarang ini rasa canggung yang justru menyelimuti keduanya,,

"Ren aku tidak tahu harus menjelaskannya dari mana" Joe tidak bisa menutupi kegugupan bercampur ketakutan untuk merangkai setiap jalinan kata agar Renata tidak melihat dirinya sebagai makhluk menjijikan seperti yang ada sudah tergambar di dalam kepala Joe. Kehilangan seorang sahabat seperti Renata bukanlah hal yang mudah untuk diterima Joe ,selama ini gadis yang duduk di sebelahnya menjadi salah satu tumpuan penyemangatnya selama ini setelah keluaraga Renata adalah salah satu karib yang sangat memahami banyak mengenai hidupnya menemukan sahabat sebaik Renata bukanlah hal yang gampang,menjadi penghibur yang lebih menyenangkan dari seorang badut saat dirinya sedih,menjadi si bijak yang memahami situasi hatinya meski tanpa berkata-kata Renata mampu menerka apa yang sedang dirasakan Joe. Hanya satu hal ini yang Joe tutupi selama ini ,''aku seorang gay Ren, kau bisa mencari teman yang lebih baik dari diriku, maaf selama ini aku menutupi ini " kepala Joe tertunduk lemah seiring ucapan yang berisi keputusasaan,

Renata tidak menjawab dirinya lebih memilih mencari pejelasan lebih mendalam mengenai situasi ini lewat tatapan yang lurus pada kedua benda bening yang dimiliki Joe , pantas saja selama ini Joe tidak pernah menggandeng seorang perempuan , padahal sudah sering terdengar banyak pelanggan yang menitip salam untuk Joe , dengan penampilan fisik yang menunjang itu bukan lah hal aneh sebagai pria berperawakn tegap dengan senyumnya yang khas mampu melelehkan setiap hati perempuan,tetapi fakta lain justru yang memeberi jawaban lain sekarang semuanya terasa jelas kenapa Joe tidak pernah memperkenalkan pacarnya.

Awalnya Renata fikir penglihatannya tidak jelas,tetapi tidak ada yang salah apa yang ada di depan matanya sebelum bisa duduk di danau ini cukup menyimpang pasalnya Joe yang duduk di membelakanginya tadi sedang berciuman mesra dengan seorang lelaki yang menjadi tamunya tadi,ya seorang lelaki kenyataan yang benar-benar tak pernah terlintas,

Joe sosok yang dikenalnya selama ini adalah seorang gay ,, untuk hal yang masih tabu ini Renata bukan orang yang senang menghakimi orientasi seseorang tetapi Joe adalah karib dekatnya .Tidak kah lebih baik jika Joe bisa jujur dan memperlihatkan dirinya apa adanya ,seolah Renata adalah sosok yang tidak di pentingkan oleh Joe itulah yang sekarang di fikirnya.

''aku benar-benar marah padamu Joe , ini sangat tidak adil, apa ini yang Namanya sahabat ,kau menutupi semuanya!!"

"akkku"

"tidak ada masalah jika kau bisa membuka yang sebenarnya padaku,.."
ucap Renata pelan tetapi jelas.
"maksudnya.. ,apa kau mau berteman dengan seorang gay, itu tidak mungkin kan, selama ini aku takut jika harus menceritakan semuanya , kau pasti akan menjauh.. siapa Ren siapa yang ingin menjadi seperti ini .." Joe mengacak rambutnya sendiri dengan wajah pucat , dia tidak ingin kehilangan Renata sahabat dekatnya bukan cinta memang tetapi Joe amat menyayangi Renata sebagai sahabatnya selama ini apa saja selalu diceritakannya pada Renata kecuali hal ini sebab Joe tidak mau Renata menjauhinya karena dirinya adalah bagian dari kumpualn yang terbuang ..

"tidak ada yang ingin meninggalkan mu Bodoh,,, kau dengan orientasimu bukan aku yang harus mengatur itu naluri mu sendiri,jujur saja aku sebagai perempuan normal merasa ini adalah hal yang aneh kenapa kau tidak menyukai wanita saja tetapi aku tidak berhak mengatur itu kan, sudah hak mu, asalkan bisa bertangguang jawab atas apa yang menjadi pilihanmu , aku tidak akan meninggalkanmu "

Joe memang sedikit salah mengenai intuisinya terhadap kebesaran hati seorang Renata sejak dulu memang selalu menjadi satu-satunya teman yang secara penuh menerimanya dalam keadaan apapun hidupnya ini tetapi sekali lagi Renata memang berhak menerima tempat sepesial sebagai kawan yang tidak pernah ditemukan di manapun.

"Joe!! Aku akan jatuh jika begini ! " Joe memeluk posesif tubuh mungil Renata , rasa haru yang tidak pernah seperti ini sejauh yang iya kira mungkin tidak ada yang mau menerima dirinya seluas Renata, sebagai wanita normal Renata sejujurnya tentu masih belum bisa mencerna jauh mengenai kehidupan gay seperti Joe ,tetapi yang bisa dilakukan Renata adalah dirinya juga manusia yang tinggal dunia yang begitu beragam , kita tidak bisa memaksakan seseorang harus mencintai satu makhluk dan jenis makhluk yang seperti apa cinta adalah hal universal ,meski yang sebenarnya di harapkan Renata pada Joe adalah suatu saat Joe bisa menjadi seorang lelaki sejati dan memiliki anak dan istri siapa yang akan tahu kedepan semoga saja bayangan itu benar terjadi , meskipun saat ini Renata harus menata hatinya kembali untuk mengusir perasaannya pada Jeremy setidaknya Joe bisa menjadi seseorang yang akan menemaninya di saat terbawah , seperti keadaan sebelumnya yang juga tak kalah buruk saat di tinggal Juna tunangannya.

Namun dari kejauhan Jeremy salahmengartiakan intraksi kedua orang berbeda jenis sedang berpelukan di bangkutaman, dibalik pohon besar tidak sengaja Jeremy memperhatikan kedua insan yang sedang berpelukan erat,kedua kakinya melangkah mundur perlahan dengan fikiran yang masih kaget cenderung lebih mengarah pada rasa kecewa , awalnya Jeremy merasa bersalah atas pertengkaran mereka sebelumnya jadilah dirinya mengikuti Renata sampai ke tempat ini. kejutan lain malah muncul kedua matanya menemukan hal yang begitu dibencinya ,mungkin ini lah kenyataannya Renata seorang pembual besar dengan segala tutur yang selama ini Jeremy percaya itu tulus, seluruh jarinya mengepal keras menahan amarah yang terasa menyesakan dada,rekaman buruk ini tidak mungkin bisa dilupakannya Renata istrinya berada di pelukan laki-laki lain.

 tanpa memahami situasi yang sebenarnya terjadi Jeremy memilih menyimpulkan sendiri keadaan di depannya , tidak ada yang mencintainya tulus termasuk Renata.

My Husband Mr Cold (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang