Mata Renata masih tidak lepas pada dua orang yang sepertinya terlihat sangat saling mengenal dan malah terlihat bagai pasangan meskipun Jeremy masih dengan tatapan dinginnya tetapi dia tidak menolak sikap manja wanita disampingnya yang bergelayut padanya dan tatapan yang juga sangat sensual.
Renata sebenarnya tidak ingin perduli tapi entah kenapa perasannya menujukan rasa penasaran,
"Ah tidak ..tidak ini bukan urusan ku" Renata mengatur nafasnya seiring berlalu pergi.
-----------
"pulanglah sena ..!"
"Kita baru bertemu Jem aku merindukan mu.. " tak ada ekspresi apapun saat Sena terus merajuk Jeremy agar tetap bersamanya,Jeremy tidak menolak ataupun mendamba tingkah Sena yang jelas terlihat berminat pada Jeremy.
"Aku benar-benar ingin istirahat Sen" keluh jeremy setelah pulang dari San Marino dia belum merehatkan badan nya sama sekali bahkan di pesawat pun Jeremy sibuk membalas banyak email dari pegawai dan rekan bisnisnya ."Oh ok baiklah ayo kita masuk ke aprtemenmu saja"
"ada Renata apa kau tidak akan terganggu,,"
"Istri mu itu heh ?" Tangan sena mengelus wajah Jeremy dengan gerakan pelan.
"ya siapa lagi,,"
" tidak masalah aku tidak perduli dengan dia ayo!"Sena menggandeng Jeremy lalu melenggang ke aprtemen yang biasa juga di kunjunginya dengan leluasa sebelum menikah Sena kerap kali bertandang ke aprtmen Jeremy untuk sekedar melepas lelah atau saat ada masalah status Jeremy yang kini sudah beristri tidak jadi persoalan yang menakutkan bagi nya,Sena sudah mengetahui kenapa pernikahan mereka terjadi,apalagi sejak lama Jeremy adalah pria yang selama ini mengisi hatinya hanya dia Jeremylah satu-satunya.
Renata yang kini sedang berada dalam kamar setelah mengisi perutnya yang lapar dia terduduk di ruang sudut kamarnya dengan buku di tangan karya kazuo ishiguro penulis pemenang nobel dalam bidang sastra tahun 2017 ini menghiasi salah satu deretan buku favoritnya judul yang dia baca kali ini berjudul never let me go.
Mata nya mulai terasa berat baru saja empat halaman yang di bacanya,efek makanan yang tadi masuk membuat kantuknya datang lebih cepat,suara televisi dari ruang tengah membuatnya tersadar dan langsung menegakan kepalanya.
Renata yakin itu Jeremy kemudian ia beranjak dari kamarnya untuk keluar Renata berniat untuk memberitahukan jeremy bahwa ada makanan yang sudah dia belikan untuknya, takut-takut pria cuek itu kelaparan tengah malam ."Jerr aku tidak masak tapi ada maa.."
Ucapan nya terpotong setelah beberapa langkah kakinya bergerak , tiba-tiba datang dari arah dapur wanita sexy nan cantik, Renata ingat dia wanita yang 1 jam lalu dilihatnya bersama Jeremy di dekat apartemen tadi saat membeli makanan."Ren kenalkan ini Sena dia akan bermalam disini " Jeremy tidak menyadari ekspresi Renata yang terlihat agak kaget
,sementara Sena terlihat acuh dengan sorot mata sangat tidak suka pada Renata .
"Ah ya hai aku Renata ,Jer ada makanan yang kubeli tadi aku tidak memasak makan itu jika kau lapar makan saja. "
"Ya terimakasih"Bisakah Jeremy menghargainya sedikit saja jika memang dia ingin bersama perempuan lain lebih baik diluar sana saja kenapa harus disini di depan istrinya palsunya ah ya apakah salah Renata memang bukan istri yang sama seperti bayangan orang-orang ia hanya ingin Jeremy menggunakan budinya dalam bersikap namun itu hanya bisa Renata ucapkan di dalam hatinya tanpa bisa keluar dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Mr Cold (On Going)
Roman d'amourMenikah dengan manusia dingin bukan impian renata tunangan yang sesungguhnya telah meninggal lalu apakah mungkin dirinya bisa menjalani pernikahan dengan laki-laki ini yang terlihat mati rasa pada cinta apalagi pernikahan yang di dasari dari pesan...