11

616 17 0
                                    

Ibu Jeremy memang sedang berada dirumah sakit 2 bulan belakangan ini gula darahnya terus naik mengharus kan nya dirawat dirumah sakit Renata bukan tidak mau menjenguk  ibu mertua nya itu. melainkan ibu Jeremy ini  yang menginginkan waktu sendiri dulu untuk benar-benar istirahat total dan sekarang keadaannya mulai membaik memungkinkan untuk di jenguk .

Jeremy sudah sampai tepat jam 4 sore kebiasaan nya tepat waktu adalah salah satu hasil disiplinnya kerja keras membangun perusahaan nya sekarang ,waktu baginya sangat berharga karena tidak bisa di bayar dan dia minta kembali walau hanya sedetik.
Setelah masuk ke dalam kafe Jeremy menengok kanan-kirinya mencari Renata.

Tidak lama dia menemukan sosok yang dicarinya rambut coklat panjang di ikat kuncir kuda bergelombang dengan pinggang ramping jelas itu Renata yang dikenalinya wanita itu sedang bersender di meja kasir membelakanginya tetapi pandangannya beralih ke sisi sampingnya laki-laki yang cukup tampan perawakan nya juga tegap sedang melempar senyuman dan sesekali menguncang-guncang pundak Renata membuat keduanya terbahak entah lelucon apa yang saling mereka lemparkan entah dari mana datangnya perasaan sebal itu melihat keduanya terlihat intim dan ceria apa dia cemburu tentu tidak mungkin karena keduanya bukan sosok yang begitu penting entahlah Jeremy tidak mau tahu.

"Ekhemm" suara Jeremy mengalihkan pandangan Joe dan Renata.
"Kau sudah datang ..?"
"Ya cepat jangan buang waktu istriku"
Istriku kenapa segala harus menyebutnya seperti itu ya Renata baru ingat ini tempat umum dan lagi ada joe mereka harus selayak nya seperti suami istri ketika di depan orang lain.
"Ya tunggu sebentar saja"

Joe melirik Renata mengangkat dagunya seakan bertanya mau kemana mereka  .
Joe sudah tau siapa orang di depan Renata tentu itu suaminya renata Jeremy adrian yang dia lihat sekali di hari pernikahan mereka ,tetapi sepertinya Jeremy tidak mengenalnya sebab mereka memang belum berkenalan ketika di pesta pernikahan sederhana mereka kala itu karena harus segera mengurusi kafe jadu dia tidak bisa berlama-lama di acara tersebut .

"Ah ya kenalkan jer ini joe dia kawan ku juga partner kerjaku di sini"

"Joe"
"Jeremy''mereka saling bejabat tangan memperkenalkan diri,secara umum info mengenai Joe sudah di ketahui Jeremy karena orang bayarannya sudah memberikan informasi tentang Joe sahabat Renata,tidak lain demi kebaikan bersama Renata harus berhati-hati dekat dengan siapapun jika mereka terbukti dekat lebih dari teman Jeremy tidak mau pernikahan sementaranya terganggu oleh gosip yang merugikan untuk karir dan keluarganya.

Setelah kurang lebih 40 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah sakit .

Sebelum mereka akan masuk keruangan rawat inap Jeremy sudah memperingati Renata untuk menjaga sikap agar tidak di curigai ibunya mengenai kehidupan rumah tangganya ini mereka juga harus selayaknya suami dan istri sungguhan.

Renata merasa seperti terjebak  dalam panggung sandiwara menipu perasaan dan kenyataan ,tidak ada pilihan selain harus dia ikuti saja perannya sebagai seorang istri Jeremy adrian yang menjadi bagian takdirnya setidaknya meski ia tidak menyukai pernikahan ini Renata tetap menghargai keinginan terakhir Juna,

Harusnya perempuan lain sudah kegirangang memiliki suami berstatus seperti Jeremy ,tapi yang di rasakan malah sebaliknya dunia rumah tangga yang berbanding terbalik dengan bayangan orang lain. Lucu memang tapi beginilah alurnya Renata bukanlah wanita yang lemah ,sama halnya dengan Jeremy Renata juga ingin kuat melewati masalah hidup mereka kehilangan, kekecewaan tetapi satu hal yang berbeda Jeremy seorang laki-laki yang biasanya mengedepankan idealismenya sementara perempuan memakai perasaan yang seringkali di anggap lemah,lebih dari itu perempuan memakai perasaannya karena keinginan melindungi hal yang tidak terfikirkan laki-laki.

My Husband Mr Cold (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang