ㅡ ❝ kalo gak mau kena detensi makanya jangan bandel jadi murid ❞
menurut Taehyung, Jeon Jungkook merupakan manusia yang paling nyebelin di muka bumi ini yang merangkap sebagai ketua osis dan ia selalu berurusan dengan laki-laki itu; baik di sekolah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
° ° °
➡ "Syalan lo Tae! Gara-gara handphone lo dimatiin, gue jadi kena sasaran suami lo!" kesal Jimin.
Mingyu yang lagi merhatiin mengerutkan dahinya bingung, "ngapa sih? Heboh sendiri lu."
"Ini, si juki nelpon gue mulu." Jimin menunjukkan handphonenya memperlihatkan nama Jungkook yang sedari tadi menelponnya, Jimin seperti buronan aja yang membawa istri orang. Ia terlihat seperti pembinor tapi tidak mungkin lah, Jimin kan anti yang begitu-begituan bukan levelnya.
"Reject aja." ucap Taehyung lagi fokus main psp punya Jimin. Emang ya gini nih kalo punya temen durjana. Pengen Jimin sleding rasanya.
Jungkook daritadi nelponin jimin mulu, dimana taehyung sekarang. Takut hilang kalo ilang kan nggak ada lagi spesies kayak Taehyung.
"Guys, gue pulang dulu ya. Disuruh mama nemenin belanjaㅡ rin lu mau bareng gue lagi, nggak?" pamit Seulgi.
"Bareng lah. Yaudah gue juga ikutan pamit. Bye~ jangan kangen sama gue ya, berat kamu nggak akan kuat."
Mingyu yang denger ucapan Irene pengen muntah rasanya, "najis! Kantong kresek mana woy!!"
"Hehehe, bye kawan-kawanku."
Setelah kepergian irene dan Seulgi, Mingyu juga ikutan pamit pulang. "Jim, gue pulang juga. Disuruh nemenin mama ke salon, lu pada mau bareng gue lagi nggak?" tanya Mingyu.
"Jelas iya lah, masa gue jalan kaki pulang ke rumah." ucap Bambam dengan mulut yang dimoyong-moyongin. Mingyu yang ngeliatin pengen jambak bibirnya si bambam, kalo bisa mah mau Mingyu kepangin:')
"Yaudah, kita juga pamit ya. Byeee." ucap Jackson dan Hoseok sambil memberikan flying kiss. Jimin yang ngeliat kelakuan temen-temennya yang gesrek kayak gitu cuman bisa menghela napas sudah biasa.
"Lu, nggak pulang?"
"Nggak ah nanti aja, masih mau main dulu."
Jimin ngangguk, "yaudah, gue keluar bentar mau beli sesuatu dulu. Lu mau ikut, nggak?"
"Nggak ah, lu jangan lama-lama perginya tapi."
"Iya-iya, yaudah gue keluar dulu."
.
.
.
"Gimana? Masih nggak diangkat juga?"
"Iya kak wonu, dari tadi nggak diangkat."
"Yaudah, lu ke rumah Jimin aja. Ngapain masih disini?" ucap Wonwoo sebel.
