Aurora

5.7K 744 91
                                    

minkyu | jungmo

"Kakak pernah janji bawa aku ke Kutub

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak pernah janji bawa aku ke Kutub. Kita mau lihat aurora."

Minkyu masih mencecar kakak kesayangannya itu dengan kalimat-kalimatnya. Tidak sama sekali memberi kesempatan.

Biarkan dia selesaikan dulu.

"Kita mau lihat aurora yang ada di televisi kakak, kakak ingat?"

"Kenapa kakak nekat berangkat sendiri buat ngerekam?"

"Kita bisa berangkat bareng..."

"Kalau kakak kedinginan, aku bisa peluk kakak..."

"Kakak nggak perlu maksa sampai hipotermia..."

"Harusnya kakak pulang waktu itu, harusnya kakak pulang."

"Oh, aku salah. Harusnya kakak memang tidak usah berangkat."

Minkyu mulai menangis. Dia sungguh tidak mampu membendung air matanya, minta dilepas begitu saja.

Ia ingin menangis liar, tapi tidak ada siapapun. Dari pada ia malu pada angin, lebih baik dia diam.

"Maafin mimpi Minkyu yang terlalu tinggi, kak. Maaf."

"Maafin Minkyu yang nggak bisa cegah kakak dari kenekatan berangkat sendiri."

"Harusnya kakak bawa bodyguard kakak, kenapa kakak bandel?"

"Kenapa mereka nggak nyusul kakak sih? Minta dipecat apa, makan gaji buta enak banget ya kak?"

Minkyu ingin sekali berhenti menangis. Tapi ketika ia melihat kakaknya itu, ia ingin menumpahkannya lagi.

Sudahlah ia tak peduli banjir rumahnya karena tangis, ia ingin bertemu dengan kakaknya.

"Kakak, kakak masih ingat, kan? Kakak mau pergi ke Eropa sama Minkyu, kakak mau ke Bulgaria sama Minkyu. Kakak ingat, kan?"

"Kakak masih hutang cerita soal Jepang ke Minkyu, kak. Cerita kemarin belum usai."

"Apalagi cerita waktu kakak ke Thailand dan Malaysia. Aku jadi ingin ke sana."

"Ayo kak, kita ke sana. Ayo..."

"Kak Jungmo, maafkan Minkyu..."

"Maaf karena kakak nggak bisa pulang dari Kutub dengan keadaan sehat..."

"Kak Jungmo, maaf..."

"Mau Minkyu temenin nggak, kak? Minkyu kesepian di sini," Minkyu terus bertanya kepada potret Jungmo di meja belajarnya.

Jungmo, kakak kesayangannya itu berangkat minggu lalu ke Kutub demi merekam aurora. Waktu itu ia melarang Minkyu ikut, Jungmo tidak mau terjadi apa-apa kepada adiknya itu.

Tapi sayangnya, Jungmo tidak bisa selamat dari hiportemianya dan meninggal. Dia tidak sempat sampai dengan selamat.

Minkyu sangat menyesal. Dia kehilangan cahayanya, aurora sungguhan dalam hidupnya.

"Minkyu telat sadar ya, kak? Kakak adalah aurora yang selalu ingin Minkyu lihat. Tolong kembali..."

apa ini gagal sedih ya :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

apa ini gagal sedih ya :(

Eks Seratus Satu, Entah Apa Isinya. [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang