I Do Whatever I Want To Do Unless It Is You

5.7K 833 87
                                    

junho | eunsang

Rutinitas pagi hari Lee Eunsang itu ngebully orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rutinitas pagi hari Lee Eunsang itu ngebully orang. Mulai dari bullying yang super simpel, sampai bullying akut yang berakhir dia masuk ruang tatib.

Eunsang sudah pernah ngejalanin semuanya. Guru-guru juga mulai capek. Poin di buku tatib nggak kerasa apa-apa buat Eunsang, dia nggak pernah jera.

Lagipula, walaupun dikenal sebagai anak nakal, Lee Eunsang selalu bisa masuk 10 besar ranking paralel. Guru-guru nggak akan tega mengeluarkan dia dari sekolah.

"Pagi, Jun. Bawa permen ga buat gue?"

Eunsang hari ini menargetkan Cha Junho, ranking 1 paralel di sekolah, sebagai bahan pembullyannya.

Kenapa kok dia cuma minta permen ke Cha Junho, sedangkan ke anak lain di bisa malak duit bahkan sampe nyawa?

Alasan paling mudah, Eunsang suka sama Junho. Seantero sekolah sudah tahu berkat bibir gosipnya Dongpyo dan Minhee. Tapi gapapa, nggak bakal ada yang berani ngeledek Eunsang kok.

Karena kalau mereka ngelakuin hal itu, mungkin besoknya mereka udah disuruh terjun dari rooftop sama Eunsang. Serem deh pokoknya.

"Ada yupi, kamu mau?"

"Kasih gue semua!"

Junho tertawa, "Lee Eunsang kapan bisa lucu kaya gini selain di depanku?"

"Diem gak lo!"

Eunsang narik tangan Junho pergi, gerbang udah mulai rame dan dia nggak boleh kelihatan sofboi di depan anak-anak lain. Bisa hancur imagenya.

Dia kan nggak mau dikasihani orang, dianggep anak polos. Big no, he's a grown man.

"Mau permen!"

Junho ketawa. Sumpah, dia suka banget lihat Eunsang yang kaya begini. Yang bener-bener diri Eunsang sendiri tanpa perlu pencitraan jadi sok laki.

Eunsang laki sih, tapi pihak bawah.

"Kamu bisa nggak sih, ngilangin image jahat kamu? Aku nggak suka lihat kamu jadi jahat, ngebully orang sampai bunuh diri..."

"Lo harus jadi pacar gue, baru gue berhenti jadi anak nakal. Deal?"

"Kita bukannya udah pacaran?"

Eunsang ngunyah yupi sambil bingung, "Hah?"

"Oh ya lupa."

"Apasih," Eunsang masih ngunyah yupi, sekarang sudah bungkus ketiga, "gajelas lo."

"Mau jadi pacarku nggak, Sang?"

"Mau!" Eunsang buru-buru duduk tegak dan buang yupi tadi sembarangan.

"Tapi ada syaratnya."

"Syarat apa? Pasti gue jalanin."

"Pertama, berhenti jadi anak nakal."

"Siap, pak bos!" Eunsang ngasih Junho gestur hormat. Demi apa, itu kelihatan lucu banget di mata Junho.

"Yang kedua..."

"Ada lagi?"

Junho mengangguk, dengan cepat menunjuk pipi kanannya kode minta ditampol eh dicium.

"Cium pacar dong, masa malu sih? Lee Eunsang kan nggak punya rasa malu. Gini doang dare kecil kali, Sang."

Eunsang nampar pelan pipi Junho, "Nggak usah aneh-aneh deh."

"Ketiga, gaada gue-lo kalau ngomong sama aku. Eunsang harus sopan dong sama mas pacar," Junho nyolek dagunya Eunsang, niat menggoda.

Eunsang cemberut, ini dia mau dijadiin sofboi beneran sama Junho?

"Udah kan?"

"Udah."

"Gue cab—"

Junho nyium bibir Eunsang cepat, "Pakai gue-lo lagi, hukumannya dicium kaya tadi. Gimana? Harus sepakat."

Eunsang tertawa, "Kalau tau cara mainmu kaya begini, mending dari dulu aku nggak kenal."

"Hehe, tapi kamu udah terlanjur sayang aku."

"Bodo amat! Junho ngeselin!"

"Bodo amat! Junho ngeselin!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

serius, aku nulis apa sih?

oh ya, oknum yellow-postitgirl sedang mabok junsang fluffy moment. jadi, no cries for junsang...

Eks Seratus Satu, Entah Apa Isinya. [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang