Make Up

7K 1K 60
                                    

jinhyuk | wooseok

"Kim Wooseok, marry me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kim Wooseok, marry me."

Jinhyuk sudah terlalu bodo amat dengan semuanya. Ia sudah sekarat, sebentar lagi nyawanya dipenggal. Apapun yang terjadi Wooseok harus sempat mendengar ia melamarnya.

Walau cuma mendengar. Itu tidak masalah.

"Jinhyuk!"

Jinhyuk terkejut. Dia langsung duduk dengan tegap. Keringatnya bercucuran, sepertinya mimpi buruk baru saja menyerangnya.

"Kamu kenapa?"

"Aku sekarat."

Wooseok mengecek suhu badan Jinhyuk, "Mana ada. Kamu sehat wal afiat."

"Di mimpi."

"Cuma mimpi. Ayo bangun, aku bawa bubur."

Jinhyuk melihat jam, ini jam 5 pagi. Bubur di mana jual sepagi itu?

Bubur pertigaan pertama komplek jelas belum buka, Jinhyuk hafal kalau mang Asep mulai jual jam 7 pagi. Kalau bubur ayam di jalan kembar Sabtu Minggu jelas tutup.

"Kamu beli bubur di mana?"

"Aku buat sendiri. Enak nggak?"

Jinhyuk langsung makan dengan lahap. Dia selalu suka masakan Wooseok, jarang-jarang Wooseok masakin dia makanan makanya dia makan dengan lahap.

"Suka banget? Tau gitu aku bawa dua porsi."

"Kapan-kapan bawa satu panci aja, Seok."

"Dimarahin bunda tau, dikira di rumah cuma ada aku doang apa. Seobin juga butuh energi buat ngebucin ke Midam."

"Masih ngejar aja itu anak?"

Wooseok mengangguk, "Lagian Midam juga nggak nolak, ya sudahlah si Seobin ngarep."

Jinhyuk lanjut makan dalam diam. Dalam hitungan detik, mangkok kosong itu sudah tergeletak di meja. Jinhyuk bersendawa keras.

"Kenyang?"

"Nggak akan kenyang kalau belum mencintai kamu."

"Nggak nyambung ish."

Jinhyuk memukul kepalanya tiba-tiba. Ia melupakan sesuatu. Masih jam 6 kurang, masih sempat lari ke kamar.

"Kenapa sih, Hyuk?"

"Tunggu sini."

Wooseok sabar menunggu. Ia membawa mangkok kosong tadi ke tempat mencuci piring. Sekalian menunggu, lebih baik ia membantu mencuci peralatan makan.

"Wooseok.."

Jinhyuk sudah memeluknya dari belakang. Aroma tubuh Wooseok adalah favoritnya dan selamanya akan menjadi kesukaannya.

"Kenapa?"

"Ayo duduk di ruang tamu sebentar."

"Kenapa?"

"Mau ngelamar kamu."

Wooseok memukul kepala Jinhyuk pelan, "Mau ngelamar kok bilang-bilang. Surprise dong macam di sinetron-sinetron hidayah."

"Kalau surprise udah mainstream kan. Ini kita di ruang tamu formalnya aja."

Jinhyuk mengambil kotak cincin di saku celana trainingnya. Itu celana training sejak 3 hari yang lalu, belum ganti sama sekali. Jinhyuk sibuk dengan laptop dan semuanya.

"Jorok. Pasti belum ganti dari minggu lalu."

"Ini baru 3 hari, tau."

"Ya sudah cepat, air keran belum aku matiin. Kamu mau kita jadi Rose dan Jack versi kearifan lokal?"

"Hehe," Jinhyuk menyematkan cincin pada jari Wooseok, "pasti mau nikah sama aku, kan?"

"Sampis. Aku tolak tau rasa."

"Kim Wooseok gamungkin sanggup hidup tanpa Lee Jinhyuk."

"Sok tau."

"Aku benar."

another non-baku that cringe me out

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

another non-baku that cringe me out. hhh ayo cin balik normal.

btw, HEI MAMI PAPIKU FT. HAENAMI KALIAN BERTIGA KOK LUCU SIH HUHU NIKAH AJA SANA GKNWKFNRKXNK

TMI : Make Up is one of Sam Kim's song, but it was the first song that made me became a fan of him. stan Sam Kim! ❤

Eks Seratus Satu, Entah Apa Isinya. [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang