A Night That Will Need Explaining

4.5K 648 130
                                    

yuri | baekjin

"Udah puas? Bilang nggak punya pacar di depan orang lain, udah puas kamu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah puas? Bilang nggak punya pacar di depan orang lain, udah puas kamu?"

Baekjin baru saja pulang, tapi Yuri memarahinya. Dia sungguh lelah.

"Bisa biarin aku pergi nggak? Aku capek, Yuri."

"Dengerin aku, Park Jin."

Baekjin diam. Dia berbalik lagi menatap pacarnya. Raut wajahnya tercampur antara emosi dan sedih, entah sedih itu karena apa.

"Kamu selalu bilang ke orang-orang kamu nggak punya pacar, bahkan sebut nama aku sekali aja nggak pernah. Ya kan?"

"Yes, i am! Sekarang biarin aku tidur."

Yuri menahan tangan Baekjin, "Jin, kamu nggak sayang aku?"

"Yuri, i am but..."

"Kalau gitu, pacaran sana sama seseorang. Putusin aku sekarang. Kita nggak perlu saling kenal. Puas?"

Yuri benar-benar ada di puncak amarahnya.

Yuri dan Baekjin sudah berkencan selama 2 tahun dan tidak seorangpun tahu, kecuali beberapa teman Yuri.

Baekjin tidak pernah menceritakannya pada temannya. Jangankan bercerita, menyebut namanya barang sengaja maupun tidak saja Baekjin belum pernah.

Egonya memang sangat tinggi untuk mengaku bahwa ia telah memiliki kekasih.

Tapi rasa sayangnya pada Yuri lebih tinggi. Ia rela menggadaikan apapun demi membeli waktu-waktu Yuri yang sangat sibuk.

Sedangkan Yuri, sekali berada di rumah dia malah memarahi Baekjin.

Sekarang siapa yang bersalah?

"Y-yuri..."

"Don't leave me, i'm so sorry..."

Yuri berhenti. Awalnya ia akan pergi ke kamar dan menguncinya, namun kekasihnya yang hampir menangis itu membuatnya berhenti.

Bohong kalau Yuri tidak merasa sakit mendengar Baekjin menangis karena bentakannya yang terlalu kasar. Dia sudah keterlaluan.

"I thought you want us to be like this, backstreet all of the time... Aku nggak mau ngerusak karir kamu, Yuri."

Yuri luluh. Ia berbalik dan melihat Baekjin sedang menangis sesenggukan sambil menunduk. Sebuah kebiasaan Baekjin, ia tidak suka orang melihat tangisannya.

"Baby," Yuri mengangkat dagu Baekjin, "don't be sorry. Forgive me, aku cuma kalut. Aku pacarmu, tapi..."

"Ok, it's my fault. Besok-besok nggak lagi. Bakal aku umumin ke dunia kalau aku pacar Yuri."

Yuri terkekeh, ia membawa Baekjin ke pelukannya sambil berjalan ke sofa.

Baekjin bilang ia kelelahan, bukan? Tentu saja mereka harus bersantai berdua.

Baekjin bilang ia kelelahan, bukan? Tentu saja mereka harus bersantai berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GEMES BANGET SIYAAAAAALLLL

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GEMES BANGET SIYAAAAAALLLL

btw ini beneran mereka kan ya? bukan mimpi?

minim edit karena baru selese ngetik huhu. barangkali ada yang ga jelas, iya authornya gaje memang.

Eks Seratus Satu, Entah Apa Isinya. [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang