Blood and Tears

3.7K 639 54
                                    

junho | eunsang

"Did my family left me, Eunsang? Did they?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Did my family left me, Eunsang? Did they?"

Eunsang diam saja mendengar pasiennya mengoceh. Ia sedang fokus mengobati tangan pasiennya yang tergores peluru dan sabit. 

Sedangkan Junho, prajurit yang kini mengaduh entah untuk lukanya atau untuk nasibnya. Ia baru saja balik dari medan tempur karena tertembak musuh.

"Kamu sudah kerja berapa lama, Eunsang? Saya baru lihat kamu."

"2 tahun belakangan ini, memang mas Junho kapan terakhir kali perang?"

Junho berpikir keras, "Barusan 20 menit yang lalu sebelum digotong ke sini. Saya kok belum pernah lihat kamu, ternyata baru."

Eunsang membalut tangan Junho dengan perban. Tidak ada waktu memasang gips, prajurit yang tumbang semakin bertambah.

"Eunsang, temenin saya aja. Prajurit lain kan sudah ditangani sama yang perawat lain."

Eunsang melihat sekitar sebelum akhirnya mengangguk. Berbincang dengan prajurit medan perang tidak buruk juga. Pria dari negara asing itu kembali berceloteh soal kehidupannya.

"Dulu saya pindah negara saya dan kami masih berteman baik. Tapi sekarang, justru saya membela negara kamu dan saya tidak merasa berdosa."

"Kenapa kok nggak balik ke negaranya, mas? Maksud saya, kok nggak sungkan sama teman sebangsa?"

"Mereka yang jahat kok, ya saya bela yang bener. Gitu aja kok susah."

"Mas pernah ketangkap nggak?"

"Pernah," Junho mencoba memutar memori di otaknya, "dan yang menangkap itu teman masa kecil saya. Kami jadi musuh sejak itu."

"Dunia itu kejam ya, mas. Cepet-cepetlah baikan negara kita ini biar mas sama temen mas itu bisa temenan lagi."

Junho melihat jari tangan Eunsang, "Sudah menikah kamu?"

"Oh? Belum, mas. Ini cincin dari bapak saya. Sebelum meninggal, beliau suruh saya pakai ini. Lagipula saya taruh di tangan kanan, buat suami saya nanti di tangan kiri."

"Saya yang kasih mau nggak, Eunsang, cincin buat jari manis di tangan kiri kamu?"

"Mas?"

Junho merogoh kantongnya "Hari ini ulang tahun saya, Eunsang. Dan saya sudah janji sama diri sendiri untuk mencari pendamping di umur yang baru ini."

"Kamu mau kan, Eunsang, mengabulkan permintaan ulang tahun saya?"

"Saya nggak tahu mas, belum ngomong sama ibu di kampung."

Junho menyematkan cincin di kotak itu ke jari manis Eunsang, "Habis tangan saya sembuh ini, ayo kita ke ibumu. Kalau kamu dijadikan sasaran musuh, biar saya yang jadi tameng kamu."

"Nanti mas Junho luka lagi, nggak bisa pulang ke keluarga."

"Nggak ada yang perlu saya jadikan tempat pulang, Sang. Kamu tempat saya pulang."

happy birthday, baby junonya eunsang!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy birthday, baby junonya eunsang!

btw, junsang tuh dibikin ooc itu seru ya :( author junsang ada yang punya junsang ooc ga? :(

Eks Seratus Satu, Entah Apa Isinya. [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang