The Truth Untold

6.5K 917 105
                                    

yuvin | yohan

Yuvin dan Yohan teman baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuvin dan Yohan teman baik. Keduanya telah berteman sejak mulai masuk dunia perkuliahan, itu berarti hampir 3 tahun mereka bersama.

Yuvin seorang bulan kampus, banyak gadis mengincarnya. Setiap ia berjalan, selalu saja ada perempuan yang mengatakan kata-kata romantis.

Sedangkan Yohan, yang mendengar itu semua di samping Yuvin, ia ingin muntah.

Kadang ia menyesal, kenapa ia mau berteman dengan Yuvin dulu?

Oh ya, karena Yuvin tampan. Dan Yohan mau mendekatinya. Tapi temannya itu malah menganggap Yohan mau berteman dengannya.

Untuk sekarang Yohan cukup bahagia. Status teman baik itu lebih dari cukup untuk membuat dia terlihat di mata Yuvin.

Bagi Yohan, susah minta ampun untuk mendekati Yuvin karena perangainya itu. Yuvin seorang playboy juga, setiap hari kekasihnya ganti seperti mengganti menu makan siang di kantin.

"Hari ini aku ada kencan dengan Yeeun dari fakultas kedokteran, kau tidak apa sendirian?"

Yohan mengangguk. Sudah biasa. Yuvin selalu pamit kepadanya bila mau pergi bersama perempuan-perempuan pemujanya itu.

Tidak heran juga kalau Yuvin datang tengah malam di apartemen mereka dan tertidur di sofa. Pria itu pasti habis bermain dengan wanitanya.

Sungguh, Yohan sudah terbiasa.

Tapi rasa biasa itu makin menyakitkan.

Apalagi melihat Yuvin sedang tertawa dengan Yeeun, apa-apaan. Selama ini Yohan yang menemaninya, tapi malah perempuan itu yang diajak kencan.

Yohan... sungguh ingin menangis. Tapi ayahnya bilang, laki-laki sejati tidak menangis karena cinta.

"Aku tidak boleh nangis, kan? Aku akan pulang saja."

Yohan tiba di apartemennya dan Yuvin, kondisinya sama seperti tadi pagi. Kosong. Tidak ada penghuni selain suara kamar sebelah.

Yuvin tampaknya pulang malam lagi setelah bermain dengan mainannya.

Benar saja. Saat malam tiba, Yuvin belum menampakkan batang hidungnya. Yohan berusaha tidak cemas, setiap hari Yuvin juga begitu.

"Ini jam 10... aku tidak kuat menunggu," Yohan pergi ke kamarnya. Ia ngantuk berat. Memejamkan mata sebentar tidak akan menjadi masalah.

Yohan baru memejamkan mata ketika melihat Yuvin membaringkan tubuh di kasurnya. Sepertinya Yuvin tidak sadar bila ia tidur di kasur Yohan.

Yohan terbangun lagi. Ia mau pergi ke kasur Yuvin, membiarkan Yuvin tidur dengan nyaman di kasurnya.

"Yohan, jangan pergi. Kamu harus di sini terus sama aku, janji? Aku memang menggunakan tampang dan tubuhku untuk wanita. Tetapi denganmu, aku menggunakan hatiku."

Yohan tidak bisa tidur semalaman mendengar Yuvin mengigau dalam tidurnya. Setelah beberapa dengkuran Yuvin, Yohan tetap tidak bisa tidur.

Itu tadi, hanya mimpi Yuvin, kan? Tidak mungkin ia sungguh-sungguh.

jadi aku ngambil kalimat yuvin itu dari dialog khai di theory of love hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jadi aku ngambil kalimat yuvin itu dari dialog khai di theory of love hehe. ada yang ngikutin?

aku terinspirasi aja, abisnya khai minta ditampol banget ya ninggalin sosok sebaik third :(

Eks Seratus Satu, Entah Apa Isinya. [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang