I Don't Wanna Miss A Thing

3.1K 536 79
                                    

seungyeon | sejin

"Why don't you sleep?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Why don't you sleep?"

"I can't."

"You haven't try."

"I did."

Seungyeon mengalah, ia mendudukkan dirinya di samping Sejin. Sedang Sejin, tatapannya lurus menghadapi bulan yang separuh naik dan laut yang datar namun memantulkan sinar bulan.

Duduk di tepian pantai dengan angin yang tidak berhenti dihembus itu ide gila. Tapi Sejin tidak mau melewatkan peristiwa pasang bulan ini sama sekali. Tidak pada kesempatannya yang datang sekali seumur hidup.

"Aku pernah bilang mau melihat bintang kan?"

"You do."

"Saat ini aku sedang menatapnya dan tolong jangan ganggu aku."

Seungyeon diam, lagi, sambil teh hangatnya ia minum perlahan dan selimut semakin dieratkan. Sebelas derajat celcius, mau sampai kapan Sejin bertahan?

"It's getting cold."

"Kalau nggak kuat, pergi dulu aja."

"I won't leave you alone, Sejin. Ini dinginnya sudah sinting."

"I'll stay here. I don't want to close my eyes."

Seungyeon kasihan juga pada Sejin, belum lagi udara semakin dingin dan selimutnya yang kurang tebal itu tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Diam-diam, Seungyeon menggeser cangkir teh hangatnya ke tangan Sejin.

"Buat kamu. Jangan kedinginan, besok masih mau diving, kan?"

"Iya."

"Jangan sakit malam ini ya, Sejin? Besok aja pas udah pulang."

"Aku nggak akan sakit hari ini, Seungyeon. I'm not gonna miss anything."

Sejin penggila bintang, astronomi dan segalanya. Ia begitu tekun mencari tahu soal dunia luar angkasa yang luasnya tidak bisa diukur jengkal.

Sayangnya ia belum sanggup dipilih dalam olimpiade astronomi saat SMA, dan dia putus asa. Karena putus asalah itu, ia bertemu Seungyeon.

Seungyeon teman dekat Sejin, dulu, yang cukup beruntung sebab bekerja di sebuah observatorium bintang. Seungyeon senang mengundang Sejin untuk menyapa bintang atau berkenalan sesekali.

"You love stars, that much. Don't you?"

"I do. Kalau aku bisa, aku cuma mau nikah sama bintang."

Seungyeon menyembunyikan lagi kotak kecil yang nyaris dikeluarkannya.

"Kamu mau bilang sesuatu?"

"Nggak."

"Great, kamu bisa balik sekarang, Seungyeon. Makin dingin, kamu nggak kuat sama udara sebeku ini. Jangan lupa pake selimut 3 lapis dan penghangat, nggak usah nyalain kipas angin."

"Iya, bawel."

"Oh, terakhir!"

"Apa?" Seungyeon yang lesu berbalik lagi, mendapati keningnya dikecup lembut oleh Sejin.

"Selamat malam! Semoga mimpimu indah!"

bentar ya ini aku sedang mengusahakan nulis kapal-kapal yang karam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bentar ya ini aku sedang mengusahakan nulis kapal-kapal yang karam...

Eks Seratus Satu, Entah Apa Isinya. [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang