The Photoshoot

2.7K 384 45
                                    

jungmo | minkyu

jungmo | minkyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya iya. Jam 10 pagi, kan? Boleh aku tidur lagi?"

Jungmo tidak bisa terima dibangunkan oleh telepon sepagi ini. Masih pukul 2 dini hari! Dia bahkan baru tidur jam setengah 2 tadi.

"Bawel. Tidur sana. Jam 2, malah kerja," Jungmo mematikan telepon tanpa mendengar lagi. Ia malas berbicara, ia sungguh mengantuk.

Mungkin tidur sampai sedikit siang tidak masalah.

"Sialan," jam menunjukkan angka 9 namun Jungmo merasa ia baru memejamkan mata. Waktu yang sungguh sedikit!

"Mandi? Tidak usah."

Dengan membawa sandwich hangat dari microwave dan sekotak susu vanila, Jungmo mengendarai mobilnya menuju suatu tempat. Ia tidak tahu pasti, manajernya hanya bilang kalau ia harus mendatangi tempat photoshoot yang baru.

"Semoga orang ini tidak merepotkan."

Jungmo sudah beberapa kali melakukan photoshoot dengan model-model yang macam-macam karakternya. Terlalu ramai, pendiam, cerewet, suka menggoda, Jungmo hanya mau hidup tenang.

"Wah, bagus. 15 menit sebelum mulai."

"Diam," Jungmo melengang pergi menuju ruang ganti meninggalkan Yunseong, manajernya.

"Jungmo, ia akan menjadi partnermu. Hari ini sampai 3 hari ke depan."

Pria itu mengulurkan tangan, "Kim Minkyu, mohon kerjasamanya."

"Goo Jungmo, mohon bantuannya."

Tema photoshoot hari ini adalah casual. Sudah berkali-kali Jungmo melakukannya untuk beberapa brand pakaian. Ia sudah fasih.

Manajernya bilang Minkyu seorang yang baru dalam dunia model, tapi melihat keseriusan dan tatap matanya yang tajam, Jungmo ragu bahwa Minkyu masih anak baru.

Bisa saja Minkyu diam-diam sudah menyeniori dia?

Jungmo dan Minkyu baru berkenalan tadi, tapi 20 menit kemudian mereka sudah membentuk kesan yang bagus di dalam foto. Sang fotografer melihat keseriusan dan keprofesionalan mereka di dalam sorot mata.

"Kalian bagus. Terima kasih sudah bekerjasama hari ini."

Jungmo membungkuk sedikit. Ia menarik tangan Yunseong sedikit menjauh dari sana. Menjauh dari Minkyu dan seseorang.

"Pulang, Mo?"

"Malas. Kamu membangunkan aku dan sekarang aku tidak bisa tidur. Puas?"

Yunseong tertawa, "Omong-omong, Goo, kurasa kamu suka menatap Minkyu. Ada apa, kamu jatuh cinta?"

"Omong kosong."

"Sungguh terlihat, Jungmo. Bahkan kamu bisa melihatnya di kamera Eunsang tadi."

"Aku tidak menyukainya. Lagipula, dia bisa saja tidak menyukaiku. Kita hanya rekan kerja, ok? 3 hari lagi juga selesai."

"Karena 3 hari itulah, ajaklah dia berkencan!"

Jungmo menggeleng, "Bisakah kamu diam?"

"Apa yang sedang kalian bicarakan? Maaf sembarangan menguping, aku tinggal sendiri."

"Tidak ada apa-apa. Jungmo, aku duluan!"

Jungmo memberi jari tengah untuk Yunseong, ia sekarang benci setengah mati padanya.

Minkyu merogoh sakunya. Sebuah kertas kecil seukuran sticky notes keluar dari sakunya.

"Nomorku. Kalau kau butuh, telepon aku atau berbicaralah lewat teks. Sampai jumpa besok, Goo Jungmo!"

Jungmo tersenyum tipis, "Sampai jumpa besok, Kim Minkyu."

Jungmo menatap kertas itu lamat-lamat, setelah itu ia mengalihkan pandangan lagi. Kim Minkyu tengah memeluk seorang laki-laki dan mencium pucuk kepalanya.

"Wonjin."

Jungmo meremat kertas nomor dari Minkyu. Ia segera membuka aplikasi pesan di ponselnya.

wonjin

i got you.

kamu tidak bisa lari dari aku.

Jungmo tersenyum. Sekarang ia bisa menemukan Wonjinnya dengan mudah.

 Sekarang ia bisa menemukan Wonjinnya dengan mudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

asyique update malem-malem hEHEHEH

2 chapter lagi kelar yAYAYY

Eks Seratus Satu, Entah Apa Isinya. [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang