Old Days Back Hug

4.3K 683 75
                                    

hangyul | sihoon

"It's our 25th wedding anniversary, how do you feel?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"It's our 25th wedding anniversary, how do you feel?"

"Great. Since i have you beside me all time."

"Such a liar," Sihoon memukul pelan suaminya itu.

Hangyul, yang selama 25 tahun sudah menjadi suaminya dan tetap setia, tengah mengalungkan tangannya pada leher istrinya. Selalu hangat seperti kencan pertama mereka.

"It was our first date, right? Kamu keliatan kaku di situ. I remember it."

"Kamu terlalu cantik, Sihoon. Dan sampai sekarang masih cantik."

Sihoon tersenyum. Hangyul tidak pernah berubah, selalu penuh dengan rayuan cinta. Kadang memang memuakkan, tapi justru itulah yang membuatnya terus jatuh cinta pada Hangyul.

"Our wedding, today 25 years ago. It still memorable..."

"Aku suka waktu kamu datengin aku dan bilang, i'm scared but let's just kiss instead. You loved me that much, huh?"

Mereka berdua membalik halaman selanjutnya. Putra pertama mereka dan satu-satunya, Dohyun. Dohyun itu sekarang tengah bekerja di Singapura, dan sudah berkeluarga.

"Dulu Dohyun sekecil ini, kamu besarin dia dengan baik."

"Thank you, but it was you too."

Lembar berikutnya, kelulusan Dohyun di bangku sekolah dasar hingga kuliah. Dohyun anak yang pintar dan selalu mendapat peringkat yang tinggi.

"He looks like you..."

"He's my child, forever our child, Sihoon."

Mereka menutup album itu. Foto-foto selanjutnya hanya foto keluarga, tidak ada yang spesial. Karena bagi mereka, foto-foto hanya dokumentasi untuk masa tua.

"Sihoon, happy anniversary, you know i always love you with all my heart."

"Kamu masih selalu sama, ucapan penuh rayuan. Udah kebal aku."

"Masih merah pipimu," Hangyul tertawa.

Sihoon pergi ke dapur, berniat memasak makanan spesial untuk suaminya. Barangkali kue atau masakan chinese, kemarin malam dia baru saja membaca resepnya.

Acara masak memasak itu masih tenang sebelum Hangyul datang dan memeluknya dari belakang.

"Ngapain ke sini? Tunggu di meja makan sana."

"Aku rindu meluk kamu."

"Waktu tidur kamu peluk aku semalaman, Hangyul, nggak usah amnesia. Kita belum tua-tua amat."

Hangyul tetap tidak melepas pelukan itu. Seluruh bagian dari Sihoon adalah yang terbaik dalam membuatnya nyaman.

"I make foods for you, can i get my present?"

"Kisses and hugs?"

Sihoon menyikut perut suaminya, "Kado, Gyul. Kenyang aku dicium pagi siang sore malam."

"Ada. Tapi nggak bisa sekarang kasihnya, kapan-kapan aja."

Hangyul menyendokkan sesuap nasi goreng ke dalam mulutnya. Ia mengunyah cepat, ingin segera bercerita panjang lebar pada sangat istri.

"I'm still a lucky man who marry a super awesome guy..."

"Gyul..."

"Terima kasih sudah menerima lamaranku seperempat abad yang lalu dan jadi istriku. Terima kasih, Hoon, terima kasih sudah melengkapi hidupku. Terima kasih sudah menjadi cinta yang terakhir."

"Hangyul, terima kasih juga sudah bertahan sampai sejauh ini sama aku. Thank you for loving me that much..."

Hangyul mengecup pelan bibir Sihoon, "I love you, Lee Sihoon. I always love you."

khayal banget ya, mereka bisa setua itu? tapi aku ngebayangin kalau yang kaya begini kejadian di dunia nyata (maksudnya bukan gyulhoon, tapi kalau mau bayangin mereka beneran silakan) itu kayanya lucu banget ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

khayal banget ya, mereka bisa setua itu? tapi aku ngebayangin kalau yang kaya begini kejadian di dunia nyata (maksudnya bukan gyulhoon, tapi kalau mau bayangin mereka beneran silakan) itu kayanya lucu banget ya..

btw, isinya gombalan hangyul doang, sampe kenyang aku baca i love you :')

Eks Seratus Satu, Entah Apa Isinya. [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang