Guns And Roses

8.4K 1.1K 138
                                    

junho | eunsang

junho | eunsang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Eunsang. Anggota kepolisian yang mendedikasikan hidupnya sebagai polisi dan dikenal sebagai orang yang tegas. Bawahan Eunsang tahu, apapun yang ia lakukan tentunya bukan main-main.

"Lee Eunsang."

"Cha Junho?"

"Targetmu selanjutnya. Mafia kelas atas. Pekerjaan mudah, kan?"

Eunsang itu mengangguk. Di pamit undur diri dari komandannya. Jam kerjanya habis, besok ia akan mulai.

Cha Junho.

Cha Junho.

Eunsang ingin membenturkan kepala ke setir. Sungguh ingin. Ia ingin lupa akan nama itu, kenapa ia harus ingat lagi?

Mobilnya tiba-tiba sampai di depan gerbang rumahnya. Security membukakan gerbang untuknya, membungkuk tanda hormat kepada tuan rumah.

"Apakah dia ada di dalam?"

"Baru saja datang."

"Terima kasih."

Eunsang masuk ke dalam rumahnya. Seperti biasa, terlihat luas dan terlalu besar. Eunsang jelas tidak sanggup tinggal sendiri di sini.

"Apa kau lelah, Lee Eunsang?"

Eunsang tertawa, "Kau tidak merindukanku?"

Eunsang menghambur ke pelukan orang itu. Rambut hitam legamnya kini berantakan, terlalu sibuk bertubrukan dengan tubuh orang itu.

Lawannya hanya tertawa, Eunsang yang ada di rumah jelas berbeda dengan Eunsang yang sedang di luar. Dia tahu sekali kalau Eunsang yang mereka takuti adalah Eunsang yang manja dan suka pelukan.

"Mandi, Lee. Aku tidak suka istriku bau."

Istri?

Baiklah, jadi itu suami Eunsang.

"Aku bukan istrimu. Aku laki-laki!"

"Tapi cantik."

"Tapi tampan!"

Suami Eunsang tertawa, "Baiklah, tuan. Kau tampan, tapi lebih tampan aku."

"Sialan."

Eunsang segera pergi ke kamar mereka berdua. Ia malas mandi, ingin melepaskan lelah dengan berbaring sebentar.

"Tidak jadi mandi?"

Eunsang menggeleng, "Tidak mau. Dingin. Mau peluk kamu."

"Manja. Mana Lee Eunsang yang disegani bawahannya?"

"Kamu juga jadi lembut begini. Mana Cha Junho yang ditakutin anak buahnya?"

Mereka tertawa setelahnya.

Benar. Lee Eunsang memang benar telah menikah dengan orang bernama Cha Junho itu. Benar lagi, buronannya. Mafia kelas atas yang sudah jadi incaran polisi sejak lama.

"Bosku mencarimu lagi. Aku lelah."

"Haha, biarkan saja sampai ia puas."

"Aku mau kabur. Ayo kita hidup normal, Cha Junho."

Junho menggelengkan kepalanya, "Kau mau makan apa dengan hidup normal tanpa uang? Rumput di ladang? Acar lobak dan kentang? Tahi sapi olahan?"

"Ayo kita tinggal di desa. Ayo kita menjadi pasangan normal. Ayo kita punya anak. Ayo kita menua bersama."

Cha Junho mengeluh kepala Eunsang di dekapannya, "Sebentar lagi kakakku kembali dari Inggris. Ia tentu akan mengambil alih semua. Setelah ini aku akan keluar dari pekerjaan sialan ini. Ayo kuturuti kemauanmu."

"Benar?"

"Dengan syarat kau keluar kepolisian."

"Tentu saja. Aku lelah disuruh-suruh. Hidup sebagai orang biasa sepertinya lebih menyenangkan."

Junho tertawa lagi. Eunsang senang mendengarnya.

"Jadi kita akan hidup tanpa pistol kan, Jun?"

"Tanpa peluru dan ganja. Hanya hati dan perasaan."

Eunsang mengecup pipi Junho lembut, "Aku mencintaimu, brengsek."

"Begitupun aku, nyonya Cha."

terinspirasi dari edited eunsang's pict yang membuatku halu sehari semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

terinspirasi dari edited eunsang's pict yang membuatku halu sehari semalam. juno, izinkan aku menikungmu, aku siap dimadu eunsang.

Eks Seratus Satu, Entah Apa Isinya. [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang