Scars

2.4K 474 44
                                    

junho | eunsang

warn. mental disorder

 mental disorder

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bruk.

Punya mata nggak?

"Ya ampun, maafkan aku. Maaf."

"Eh, kenapa Sang? Nggak apa," Hyungjun mengambil bukunya yang jatuh karena tertabrak Eunsang tadi.

"Maaf, Hyungjun. Maaf."

"Nggak apa-apa, Eunsang. Kamu buru-buru, kan? Sana pergi, ditunggu kak Yunseong di ruang OSIS."

Eunsang menepuk jidatnya lalu memukul pelan kepalanya sambil jalan cepat. Dia jelas tidak boleh terlambat kalau berurusan dengan Yunseong.

Sudah jam berapa, dek? Main masuk aja.

"Kak Yunseong, maafin Eunsang kak. Besok Eunsang nggak telat lagi," Eunsang sedikit tegap dan gugup ketika berbicara. Yunseong bingung.

"Kenapa sih, Sang? Masih jam 6 pagi. Kamu nggak terlambat, nggak perlu dimarahi. Jangan minta maaf."

"Saya boleh duduk?"

Yunseong menepuk pundak Eunsang, "Jangan tegang, Sang. Nggak bakal ada yang marahi kamu."

Eunsang duduk di ruang OSIS selama 30 menit sambil memainkan ponselnya. Kadang-kadang ia melihat ke luar jendela dan menangkap beberapa siswi sedang memerhatikannya.

Kok bisa sih si Eunsang yang lembek masuk OSIS?

Kak Yunseong kan temen baik, jalur dalam tuh.

Mana dideketin banyak cowok, menel banget.

Eunsang menangis, "Eunsang nggak begitu, Eunsang nggak begitu..."

"Eunsang, kenapa?"

"Ada yang ngomong lagi, ngomong..."

Junho mengelus punggung Eunsang, "Nggak ada, Sang. Suara-suara itu nggak ada."

"Aku takut, Junho. Tadi cewek-cewek..."

"Mereka nyariin Yunseong soal tiket konser, bukan membicarakan kamu. Jangan takut," Junho memberi sekotak susu untuk Eunsang. Ia tahu Eunsang pasti sangat ketakutan dan dia belum sarapan. Eunsang takut terlambat.

Eunsng tersedak. Susunya tidak sengaja membasahi celana Junho.

Gimana sih, minum gitu aja masih tumpah. Kaya anak kecil!

"Tolong maafin Eunsang," Eunsang menutup telinganya sambil menangis. Junho makin panik melihatnya.

Dia mengabaikan celananya dan memeluk Eunsang, "Eunsang nggak salah. Nggak ada yang marahin Eunsang. Jangan nangis..."

"Eunsang salah, Junho. Jangan dibenerin, Eunsang selalu salah."

Junho menangkup pipi Eunsang, "Eunsang, sudah ya? Suara-suara itu, nggak ada. Kalau kamu dengar lagi, cerita sama aku."

Nyusahin doang kan, bisanya? Sok-sokan sedih.

Eunsang menutup telinganya. Dia menangis lagi, "Jangan, jangan."

Manja. Nggak bisa ya, jalan sendiri?

"Maaf, Eunsang minta maaf..."

"Eunsang!"

Junho tahu luka Eunsang lebih besar dari siapapun. Ia menanggung sendiri luka-luka di atas pundaknya. Eunsang tidak punya teman berbagi, Eunsang yang ketakutan dan malang.

"Tolong bangun, Sang. Tolong..."

cerita eunsang ini based on true story :))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cerita eunsang ini based on true story :))

Eks Seratus Satu, Entah Apa Isinya. [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang