ter-nginap

8.7K 958 256
                                    

Suasana canggung terasa setelah mereka mengurai pelukan. Lebih tepatnya, Atha yang melepaskan Galaksi setelah beberapa saat menenggelamkan pemuda itu di pelukannya. Galaksi sih, diam saja. Hanya jantungnya yang serasa turun ke tumit.

Cowok dengan tanktop biru itu menghela nafas lega. Berada di pelukan Atha membuatnya sesak karena cowok itu mendekapnya begitu erat.

Ia mengusap tengkuknya akibat suasana canggung. Tapi pemuda di hadapannya tampak tidak terganggu sama sekali.

"Rabu nanti gue tanding," kata Atha setelah lepas dari pikirannya. Ia berjalan ke kasur Galaksi dan duduk di pinggirnya.

"Lusa dong? Lawan siapa?"

Atha mengangguk. "SMA 10."

"Emang ada event apa? Kok gue nggak tau."

"Nggak event, cuma pertandingan persahabatan aja sih. Itung-itung sparing terakhirnya Bang Gio sebagai kapten."

Galaksi terkikik dalam hati. Tumben sekali seniornya itu begitu kalem. Apa ini efek pelukannya tadi?

Kalau gitu, sering-sering saja Galaksi memelu-

Nggak jadi.

"Oh," balas Galaksi.

"Kok oh doang? What i'm trying to say is lo harus dateng. Itung-itung nambah pengetahuan lo di lapangan."

Galaksi diam saja. Tapi dalam hati membenarkan perkataan Atha.

Galaksi kemudian menuju rak bukunya dan mencari buku tugas biologinya.

"Mau ngapain?"

"Bikin tugas. You think?" jawab Galaksi sewot.

"Tugas apa?"

Galaksi memutar mata. "Tugas bio. Kenapa? Mau bantuin?"

Cowok sosial itu menyengir. "Kalau materi reproduksi jago gue mah."

"Dih. Setan."

Atha terkekeh dan tidak bersuara lagi. Ia mengambil ponsel dari kantung celananya dan memilih bermain game, membiarkan Galaksi tenggelam dengan tugasnya.

Beberapa jam setelahnya Galaksi sudah menyelesaikan tugas meringkasnya. Ia menoleh kepada seniornya yang duduk nyaman di kasurnya dengan punggung menempel pada dinding. Tatapannya fokus pada layar ponsel, sedangkan jempolnya bergerak-gerak.

Galaksi melihat jam di layar ponselnya. Sudah pukul 21.35.

"Nggak pulang lo?"

"Gue nginep sini," jawabnya tanpa menoleh.

Galaksi memutar bola mata. Ingin menabok seniornya itu karena sikap sewenang-wenangnya. "Emang gue kasih izin?"

"Harus."

Galaksi mendengus. "Serah," jawab Galaksi pasrah. Lagian sudah terlalu telat untuk pulang di saat cuaca yang sangat dingin malam ini. Jadi mau tak mau Galaksi memang harus mengizinkan tamu tak diundangnya untuk menginap.

"Seragam lo gimana?" tanya Galaksi. Mengingat tubuh Atha yang lebih bongsor dari Galaksi, pasti seragam Galaksi bakalan kekecilan di tubuh seniornya. Membayangkannya, Galaksi ingin ngakak. Atha terlihat seperti banci berotot di imajinasi Galaksi. Dengan baju yang kelihatan pusar dan celana abu-abu yang mengetat. Pfft.

"Subuh gue pulang," jawab Atha lalu membanting ponselnya ke kasur. "Abang lo kemana?"

"Nginep di basecamp."

"Nah. Ada untungnya kan gue nginep di sini."

"Bodo."

Galaksi menuju tempat tidurnya. "Minggir. Gue tidur deket dinding."

Boys' Day OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang