Part 8 : Arkana, Gila?

2.3K 125 40
                                    

NGGAK BOSEN MENGINGATKAN, JANGAN LUPA VOTE DAN JUGA KASIH KOMENTARNYA

SELAMAT MEMBACA 😊

Kirana terbaring lemah. Sesekali ia memainkan ponsel. Tubuhnya yang lemas tidak bisa membuatnya bergerak lebih. Belum lagi, pening di kepala yang amat terasa begitu kuat. Suara decit pintu yang terbuka, membuat pandangan gadis itu teralih, yang semula dia hanya menatap datar seisi kamarnya.

Kirana terheran melihat Ibunya yang memasuki kamar seraya kedua tangannya membawa buket bunga Lili Putih.

"Tadi ada teman kamu namanya Erik. Dia kasih ini buat kamu." ibunya Kirana menjelaskan. Kirana menatap tidak percaya. Erik? Rasanya begitu ganjil tiba-tiba saja cowok itu mengiriminya bunga.

"Tapi dia bilang itu bunga bukan dari dia." Ibunya Kirana kembali menjelaskan. Kirana kaku-kaku menerima buket bunga Lili Putih itu.

"Jadi, dari siapa Bu?" tanya Kirana lemas.

"Erik di utus sama Arkana buat kasih bunga itu ke kamu."

"Jadi, intinya ini bunga dari Arkana Bu?"

Tania mengangguk. Baru saja dia akan beranjak, putrinya tiba-tiba saja menangis. Tania terheran, menatap putrinya tidak paham. Segera dia duduk kembali dan mendekat ke putrinya.

"Kenapa Kirana? Kok nangis? Terharu sama pemberian Arkana?"

Kirana menggeleng. Dia meletakkan kasar bunga Lili Putih yang semula dia pegang. "Bahkan di saat aku lagi sakit ajah Arkana masih berulah sama aku Bu..," jawab Kirana sesenggukan. Segera dia menghapus air matanya. Menghentikan kesedihannya secepat mungkin.

Tania semakin heran menatap putrinya. "Berulah gimana? Bukannya niat Arkana itu baik ke kamu?" Tania semakin meringsut, mendekati Kirana. Penasaran apa sebab pastinya, hingga gadis itu sampai menangis. Padahal Arkana hanya memberikan bunga Lili Putih.

"Dia sengaja suruh temannya buat kirim bunga itu ke Kirana sebagai tanda berduka Bu. Dia pasti senang Kirana lagi sakit."

Tania masih nampak tidak paham. Kirana kembali menjelaskan, "Tadi teman Kirana sempat bilang kalau Arkana nanyain kenapa Kirana nggak masuk sekolah hari ini. Gadis sama Fara bilang kalau aku lagi sakit ke Arkana. Pasti Arkana nanyain karena penasaran. Dan setelah tahu kabar Kirana hari ini, dia sengaja kirim bunga ini Bu."

"Bukannya bunga Lili Putih itu maknanya bagus ya. Setahu ibu, maknanya itu dalam banget. Bisa persahabatan, rasa kasih sayang dan ketulusan. Kamu jangan berburuk sangka gitu dong sayang, sama Arkana."

"Kirana nggak bisa buat berbaik sangka sama dia Bu. Makna bunga ini jadi jelek karena dari Arkana."

Tania segera memegang kedua telapak tangan putrinya. Menenangkan putrinya yang nampak kesal. Padahal kondisinya baru juga membaik setelah semalam gadis itu demam tinggi, hingga membuatnya berceracau.

"Kirana nggak boleh kayak gitu sama orang. Ibu tahu kok, Arkana sering berulah sama kamu. Tapi, orang kan nggak selamanya berbuat buruk. Niat Arkana baik kok. Tadi kata temannya Arkana yang namanya Erik, Arkana nggak bisa datang langsung jenguk kamu, soalnya Arkana ada acara penting sama keluarganya."

"Tapi Bu, Arkana udah sering ngerjain aku bahkan bikin aku sampai ketakutan."

"Tapi dia juga udah nolongin kamu, kan?"

"Tapi tetap ajah Bu. Arkana udah keterlaluan."

"Dengerin ibu. Dunia ini, tempat kita dihadapkan dengan banyak pilihan. Baik, buruk, salah dan benar. Memaafkan dan membenci. Melepaskan atau mempertahankan. Dan pilihan lainnya. Kirana pasti lebih memilih yang baik-baiknya kan? Ketimbang yang buruknya?"

After With You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang