Part 14: Rencana Yang Gagal

2K 106 27
                                    

HAI GIMANA KABAR KALIAN?

OH IYA AKU NGGAK BERHENTI UCAPIN MAKASIH BANYAK YANG MASIH MENDUKUNG CERITA INI.

JANGAN LUPA BUAT VOTE, KOMEN DAN JUGA SHARE CERITA INI JIKA CERITA INI MEMANG MENARIK DAN SERU, BIAR BISA LEBIH BANYAK LAGI YANG BACA CERITA AFTER WITH YOU

SIAPIN HATI KALIAN, PART INI UWU SEKALI

SELAMAT MEMBACA 😊

Arkana merasa sudah sangat pintar dalam mata pelajaran siang di hari Senin ini. Bu Linda—guru mata pelajaran kimia sedang menerangkan tentang "Sel Volta". Slide paparan terpampang jelas di hadapan murid kelas XII IPA 3. Tetapi Arkana memilih mengabaikannya. Baginya, tidak ada yang lebih menarik dan menyenangkan dari gadis berhijab di seberang sana. Meski gadis itu terlihat antusias dengan materi yang sedang Bu Linda terangkan, tetapi tak apa, Arkana senang memandangi dalam diam dan hanya melihat gadis itu dari samping.

Jika Erik tiba-tiba menghalangi, Arkana tidak segan menginjak kaki teman sebangkunya itu. Sebagai teman dengan kesabaran tingkat tinggi, Erik hanya bisa menarik napas panjang dan mengelus dada, bersabar.

Ditengah kefokusan murid ruang kelas XII IPA 3, dering ponsel Arkana memecah keseriusan seisi kelas. Aturannya memang saat mata pelajaran berlangsung, ponsel harus di silence, hanya saja Arkana tidak memedulikan aturan tersebut.

Arkana segera mengecek ponselnya. Ada panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal. Baru dia akan memasukkan ponselnya ke saku celana, sebuah pesan masuk dia terima.

+62xxxx: adik lo manis juga

+62xxxx: boleh jg buat gue ajak main

Arkana mengumpat kasar. Seisi kelas menjadi terpecah kembali kefokusannya. Bu Linda menegur tegas karena umpatan Arkana barusan. Tetapi cowok itu tidak peduli. Dia beranjak dan izin meninggalkan ruang kelas.

Tidak peduli Bu Linda yang berbicara panjang lebar kepadanya, Arkana tetap melangkah jauh meninggalkan ruang kelas. Di ruang kelas XII IPA 3, bisik-bisik penuh keheranan terlontar untuk Arkana. Sayangnya, cowok itu sudah melangkah jauh. Bahkan meninggalkan halaman sekolah.

***

Arkana mengutuk dalam hati. Dia mengepalkan kedua telapak tangannya. Dia kalap dan membunyikan klakson dengan tidak sabaran. Bahkan Arkana hampir saja menabrak pengendara motor. Cowok itu dengan tergesa menuju ke suatu tempat, yaitu tempat kursus seni peran yang Laura ikuti.

Arkana tahu, jika adiknya setiap hari senin setelah selesai pulang sekolah mengikuti kursus seni peran.

"Brengsek! Gue bakalan habisin lo!"
"Nggak peduli, lo itu siapa!"

Arkana memaki lantang di dalam mobil. Dia mengendarai mobil dengan cepat. Pikiran buruknya sudah melayang-layang memenuhi ruang kepala. Yang membuat Arkana semakin khawatir, Laura tidak juga membalas pesan dan telfonnya.

Tulisan besar yang bertengger di atas gedung berwarna ungu itu bertuliskan "A3 (Anita Art&Act)" Arkana menghentikan laju mobilnya. Segera dia menuju ke dalam gedung itu. Arkana segera bertanya ke resespsionis, dia segera menanyakan Laura.

Arkana segera menuju ruangan latihan yang Mbak Resespsionis maksud tadi. Tepat sampai, cowok itu menerobos masuk begitu saja. Dia melihat ada Laura diantara anak-anak yang lainnya.

Cowok itu menghela napas lega. Laura yang mendapati kehadiran kakaknya langsung saja bersorak heboh. Dia menghampiri Arkana dengan senang. Yang lain ikut memperhatikan.

"Kak Arkana kok ada di sini? Inikan masih jam dua? Emang Kak Arkana udah pulang sekolah?" Laura bertanya. Bergelayut di lengan Arkana dengan manja. Hal seperti itu sepertinya sudah menjadi sebuah hobi Laura.

After With You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang