Part 47: Beruang Betina Kangen Pangeran

1.3K 67 5
                                    

HAI KAK TY KEMBALI LAGI 😊

Apa pernah kalian berpikir 'Aku bukan orang yang berguna dan tidak bisa apa-apa?' kalau iya, mulai sekarang stop seperti itu. Di luar sana, diam-diam ada yang merindukan kamu, dan harinya tidak merasa sempurna kalau kamu tidak lewat di depannya atau bahkan tidak lewat di pikirannya. Diamnya kamu adalah istimewa buat dia. Dan senyumnya kamu, adalah semangat luar biasa untuknya. Secara tidak langsung, kamu sudah sangat berguna dan bisa melakukan banyak hal di hidup ini.

Aku mau curhat sedikit sebelum ke part cerita ini. Semoga kalian mau baca curhatan aku. Kenapa aku nulis? Buat aku, dengan raga aku yang cuman satu ini, aku terlalu ingin bisa memberikan banyak kebahagiaan untuk banyak orang. Aku ingin, mereka yang lagi sedih, sendu, rapuh atau sedang hancur sekalipun, bisa terhibur lewat karya yang aku buat. Walau raga aku satu, semoga karya aku bisa menyentuh banyak mereka yang membacanya. Semoga cerita yang aku buat, sampai ke hati kalian, menghibur kalian dan menghapus jejak kesedihan yang masih tertinggal.

Jadi, terimakasih untuk kalian yang sering muncul memberikan cintanya untuk karya ini ataupun yang mencintai diam-diam.

Jangan lupa untuk memberikan komentar dan tanda bintang kecilnya.

Selamat menikmati part ini 😘

"Ra ya ampun, aku cariin juga!" Fara membangunkan Kirana pelan. Pikiran Kirana terlalu terpusat ke Arkana. Dia pikir yang menolongnya adalah Arkana.

Tatapan Kirana masih menatap sekitar. Masih penasaran dengan lelaki bertopi hitam tadi. Sekarang dia sudah kehilangan jejak lelaki bertopi hitam itu.

"Lo katanya ke toilet, tapi malah di sini?" Fara bertanya heran. Dia menatap Kirana yang nampak celingukan.

"Kirana!" Fara agak meninggikan intonasi suaranya. Karena hal ini barulah Kirana melihat ke arah Fara. Kirana tadi terlihat sibuk sendiri. Mengedarkan pandangannya ke sana dan ke mari.

"Far ya ampun maaf. Aku kurang fokus tadi," respon Kirana.

"Lo lagian lagi kenapa sih? Banyak bengong! Terus ngapain juga sampai ada di sini Kirana? Lagi nyariin siapa sih?" Fara menembaki Kirana dengan pertanyaannya. Kirana menatap, terperangah.

"Aku nggak tahu toiletnya di mana Far. Tadi aku nanya sama orang dan ditunjukkinnya ke arah sini. Eh aku malah nyasar." Kirana menjawab.

"Ishh Kirana. Di dalam gedung tadi juga ada toiletnya, lo malah jauh-jauh sampai ke sini. Udah yuk balik lagi!" Fara tanpa izin langsung menarik Kirana. Tidak ada penolakan, Kirana menuruti apa yang Fara lakukan. Kirana jalan terhuyung, Fara masih semangat menariknya.

Keduanya sampai di gedung kesenian. Kompetisi sudah selesai. Di panggung megah di dalam gedung itu, pembawa acara sedang membacakan tiga besar pemenang dance competition.

"Dis tahu nggak sih, Kirana nyasar coba!" kata Fara ke Disti. Kirana di dekat Fara hanya cengar-cengir.

"Beneran Ra?" tanya Disti ke Kirana.

"Iya aku nyasar tadi." Kirana membalas.

"Terus udah ke toiletnya?" tanya Disti lagi.

"Belum hehe. Udah hilang pengin pipisnya gara-gara nyasar." Kirana menjawab sebisanya. Dia sudah bohong dari awal. Mau tidak mau dia harus bohong untuk hal lainnya.

Kirana sudah duduk lagi di tempatnya. Suasana nampak serius. Tinggal menunggu hitungan mundur, pembawa acara akan membacakan siapa saja peserta kompetisi yang menjadi juara tiga besar.

Juara ketiga dari dance competition sore ini sudah disebutkan. Kirana, Fara dan Disti berdiri heboh. Mereka bersorak, menyoraki nama Gadis dan team nya. Gadis dan team nya mendapat juara ketiga.

After With You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang