Part 1: Hari Yang Buruk

4.6K 190 82
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAKNYA

VOTE DAN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA YA

SELAMAT MEMBACA 😊

Keheningan yang dia rasakan sekarang justru tidak senyaman biasanya. Tatapan tajam murid di ruang kelas XII IPA 3 seakan kompak menelannya hidup-hidup. Kedua telapak tangannya meremas rok abu-abu. Perkenalan dimulai dengan malu-malu.

Tidak perlu dijelaskan bagaimana perkenalan murid baru pagi ini. Karena terlalu membosankan dan klise. Jika saja bukan karena pertanyaan cowok yang duduk di barisan ketiga dekat jendela ruang kelas itu, dipastikan perkenalan murid baru pagi ini akan sangat singkat dan tidak berkesan.

"Boleh dong gue panggil lo Ari?" tanyanya. Kedua tangan cowok yang bertanya barusan terlipat di depan dada. Kedua matanya bagai sedang memindai penampilan murid baru dari atas sampai bawah.

"Maaf, panggil aku Kirana ajah," balas Kirana. Si murid baru SMA Adhitama yang pemalu ini ialah Kirana Maheswari.

"Maheswari, Ari. Nyambung kali kalau gue panggil lo Ari, hahaha.." Cowok itu tertawa. Kirana bingung harus bagaimana sekarang. Namanya malah ditertawakan. Untung saja, Bu Olen—wali Kelas XII IPA 3 sudah menyuruhnya segera duduk. Kirana lega sekarang.

Bahkan tidak ada yang lucu pun dari sebuah nama Kirana Maheswari, cowok itu dengan santainya tetap tertawa. Kirana memilih masa bodoh. Dia sekarang sudah terduduk sempurna di bangkunya.

"Hai Kirana. Gue Fara. Salam kenal," ucap teman sebangku Kirana. Perkenalan yang cukup canggung. Kirana tersenyum singkat dan membalas kaku perkenalan awal itu.

"Gue Gadis. Salam kenal," ucap murid perempuan di belakang Kirana. Tidak malu dia menowel Kirana dengan bolpoin hitam yang sedang dia pegang.

Kirana menoleh, tersenyum tanggung membalas perkenalan awal itu. Memang selalu secanggung ini. Dia menarik napasnya dalam-dalam dan berdoa dalam hati. Hari pertamanya semoga akan menyenangkan dan baik-baik saja.

***

Kirana baru saja melalui dua mata pelajaran sebagai pembuka untuk dirinya yang baru saja menyandang gelar murid baru. Dua pelajaran itu adalah bahasa Indonesia dan Fisika. Kini, Kirana melangkah santai ditemani Fara dan Gadis yang baru saja dia kenal. Menyenangkan. Itu yang Kirana rasakan mengenal kedua teman barunya.

Di jam istirahat sekarang, Fara dan Gadis dengan begitu semangat membawa Kirana untuk melihat beberapa ruangan penting di SMA Adhitama. SMA Swasta yang cukup favorit di Jakarta Selatan ini dikenal karena prestasi muridnya di bidang akademik dan kebersihan lingkungan sekolahnya. Bahkan sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan tingkat provinsi.

Kirana sangat antusias saat Ayahnya bilang jika SMA Adhitama diisi oleh murid-murid yang taat aturan, kebersihan sekolah yang terjaga dan banyak muridnya yang berprestasi. Memikirkannya saja Kirana sudah tidak sabar dengan sekolah barunya. Tetapi tetap saja, memulai hal yang baru selalu menyulitkan.

Tapi melihat tingkah Gadis dan Fara yang sangat bersahabat, Kirana yakin semuanya tidak sesulit yang dia pikir. Dia bahkan sudah merasa nyaman, meski belum setengah hari ada di sekolah itu.

Fara dan Gadis semangat menunjuk-nunjuk beberapa ruangan yang ada di SMA Adhitama. Kirana merespon antusias.

"Nah ini ruangan favorit gue Ra. Ruang anak klub seni kriya." Gadis menjelaskan dengan begitu bangganya.

"Ruangan favorit gue juga Ra. Soalnya kalau gue ke sini, gue suka nemuin obat suntuk gue. Hehe.." Fara menyambung. Ketiganya melangkah masuk, pintu ruangan itu tidak terkunci. Mereka bebas melihat seisi ruangan dengan beberapa hasil kerajinan yang sudah dibuat anak klub seni kriya.

After With You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang