Part 44: Melanggar Batasan (16+)

1.3K 68 1
                                    

SELAMAT MEMBACA PART INI

JANGAN LUPA YANG BELUM VOTE UNTUK TINGGALKAN VOTE NYA

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN DENGAN KASIH KOMENTARNYA

16+

Harap kebijaksanaan kalian untuk part ini ya

SELAMAT MEMBACA

Biasanya Kirana menjadi pusat perhatian setiap pagi karena dia datang bersama Arkana. Seisi sekolah sudah tahu kalau mereka pacaran. Kirana juga seringkali mendengar berbagai pendapat buruk tentang hubungannya dengan Arkana. Tetapi seiring berjalannya waktu, dia lebih memilih mengabaikan penilaian buruk mereka. Kirana rasa, dia selama ini menjalani hubungan dengan Arkana semuanya berjalan baik-baik saja. Lalu, apa yang harus dipermasalahkan?

Kirana berjalan diantara beberapa murid lainnya pagi ini. Kirana berjalan pelan menyusuri koridor sekolah. Pagi ini Kirana diantarakan langsung oleh ayahnya ke sekolah. Kirana tidak bisa menolak hal ini.

"Aduh." Kirana mengaduh. Dia jatuh tersungkur di tengah koridor. Kirana bisa melihat jelas siapa yang sudah mendorongnya dengan begitu keras. Tiara dan Leona pelakunya.

Kirana bangun perlahan dibantu seorang cowok. Kirana merasakan sedikit nyeri di lututnya.

"Makasih ya Rei," kata Kirana singkat.

"Iya sama-sama." Reifansyah membalas.

"Lancang lo pegang-pegang cewek gue!" Arkana datang tiba-tiba. Dia langsung menarik Reifansyah menjauh dari Kirana. Karena hal ini, murid yang melintasi koridor terbelalak. Arkana sudah mencak-mencak meski hari masihlah pagi.

"Arkana udah! Tadi Rei cuman bantuin aku berdiri doang kok!" Kirana melerai. Arkana sudah mencengkeram hebat kerah seragam Reifansyah. Jika dibiarkan Arkana akan lepas kendali.

Reifansyah memilih pergi. Kirana bisa melihatnya betapa kesal Reifansyah karena sikap Arkana tadi.

Kirana memilih pergi lebih dulu. Arkana berkali-kali meraih pergelangan tangan Kirana, dan berkali-kali juga Kirana menepisnya.

"Ar, bisa nggak sih nggak gampang emosian? Aku nggak suka ya sikap kamu yang berlebihan gitu kayak tadi!"

"Gue kesel Ra sama Rei! Dia modus sama lo!"

"Rei nggak modus sama sekali Arkana! Dia cuman bantuin aku doang tadi! Kamu nya ajah yang berlebihan. Emosian!"

Kirana berkata dengan tegas. Setelahnya dia berjalan cepat. Tidak peduli saat ini Arkana memanggilnya berkali-kali. Kirana tetap berjalan, mengabaikan Arkana.

***

Arkana berkali-kali mengusili Kirana. Cowok itu duduk di samping Kirana. Sengaja dia mengusir Fara dan menyuruh Fara untuk duduk bersama Erik. Di seberang bangku Kirana, Fara melirik tidak suka ke Arkana. Cowok itu selalu saja bertindak semaunya.

"Arkana, bisa geser nggak duduknya?" kata Kirana pelan. Dia tidak mau ucapannya terdengar oleh Pak Taufan. Dia tidak ingin terkena hukuman seperti saat itu.

"Nggak mau. Lo masih ngambek." Arkana menjawab pelan.

"Ada yang mau ditanyakan?" Pak Taufan berseru. Semula dia menerangkan tentang materi "Pernikahan dalam Islam".

Arkana mengajukan pertanyaan. Seisi kelas menatap antusias. Cowok itu biasanya kalau mengajukan pertanyaan sering di luar koridor.

"Hukum nikah muda dalam Islam apa sih Pak?" Arkana bertanya. Kirana melirik heran ke cowok itu. Kirana curiga, jangan-jangan Arkana ingin nikah muda.

After With You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang