Part 18: Ngakak

665 36 1
                                    

Mamat menuruni tangga sambil pegangan. Ya, dia masih lemas sampai sekarang.

"Lo habis diapain sama Raka?"

"Iya, lemes amat!"

"Kesambet ya Mat?"

Pertanyaan datang bertubi-tubi. Bagas, Ririn dan Tata heran melihat Mamat yang sudah lemas seperti habis melakukan hmm... you know. Sesampainya di depan mereka bertiga Mamat teriak.

"GUE NGGAK NYANGKA BISA SEGITUNYA!"

"EFEK TERLALU BUCIN!"

"NGGAK PERNAH PACARAN SIH!"

"ANJIR, GUE MASIH NGGAK PERCAYA!"

"TOLONG SELAMATIN SAHABAT GUE YA TUHAN!"

"RAKA ANJENG!"

Mamat berteriak sambil duduk memohon ampun. Dia menjambak rambut dan memukul kepalanya berharap bayangan Raka tadi hilang dari ingatannya.

"Rin, bener nih Mamat kesurupan," bisik Tata kepada Ririn.

"Astaghfirullah, Mamat kesurupan apa nih?" Dan terjadilah Tata dan Ririn yang saling berbisik. Mereka sudah lama tahu kalau gengnya itu tidak ada yang waras. Tapi kalau lihat Mamat begini sih belum bisa maklum. Ingat, ada kata belum.

"Woy bayi, lo napa dah? Raka ngapain lo?" Bagas dibuat bingung dengan perilakunya. Cukup tadi dia dibuat kesal sama Tata, jangan Mamat juga. Heran, sahabat adiknya kok gila semua.

"LO TANYA AJA SAMA MAS AKA!" Kini Mamat hampir jatuh karena sampai salto ke belakang.

Mas Aka menuruni tangga. Dengan menutupi wajah tentunya. Cukup sudah rahasia tergila yang dia tutupi rapat-rapat terbongkar dan harga dirinya turun drastis.

"Rak, Mamat lo apain dah sampai begitu?" tanya Bagas sambil melirik Mamat. Iya, Mamat loncat-loncat frustasi di atas sofa. Mas Aka tidak menjawab.

"Lo juga, ngapain tuh muka lo tutupin?" Bagas merasa semakin aneh dengan tingkah mereka berdua.

Mamat menghindari Mas Aka karena takut. Emang ada phobia sama fanboy? "Napa takut sih mat? Setan sama setan ngapain takut?" Mas Aka langsung menjewer kuping Bagas.

"WANJUUU, kuping gue mau copot ini! Dasar adik laknat!"

"Lo ngatain gue setan, tuyul!"

"Berarti gue juga setan dong?"

"LO BARU SADAR HA?!"

Adik kakak itu kejar-kejaran.

"DASAR ADEK LAKNAT SINI LO!"

"HUAAAAA, GUE ADUIN NYOKAP NIH!"

"NYOKAP NGGAK ADA DI RUMAH BAYI!"

"BANG BAGAS JAHAT!"

"LO YANG JEWER GUE TOLOL!"

"HUAAANJEEEERRR!"

Byurrr

Mas Aka kena karma, dia tercebur ke kolam renang rumahnya.

"HAHAHAHAHAAHAA!" Bagas tertawa keras melihat Mas Aka yang sekarang sudah basah kuyup.

"Kena karma lo, sudah berani sama kakak lo sendiri! Hahahahaha!" Bagas tertawa puas sambil memegangi perut.

"SAT LO BANG!" Mas Aka semakin kesal dengan abangnya.

"Makanya jangan berani sama gue, byahahahaaa." Bagas tertawa sampai mengeluarkan air mata.

Tata dari ruang tamu cuma geleng-geleng melihat kelakuan kakak adik itu. Tata menghampiri Mamat yang masih bengong seperti kesambet setan.

RAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang