Happy reading!!
Dania sangat menyukainya. Hampir lima jam dia membaca novel bergenre romantis itu di bawah lampu belajar dan sesekali tersenyum sendiri. Mungkin gadis itu sanggup melakukannya hingga pagi menjelang tanpa tertidur.
Baru satu tahun lalu, dia mulai mengenal novel. Dimulai dari dirinya yang mengantar teman ke toko buku dan dipaksa membaca salah satunya, hingga sekarang Dania menjadi seorang pecandu tingkat akut.
"Oh, ya ampun! Bego banget, sih!" geramnya. "Kenapa pergi ninggalin Clara? Dia, tuh, cinta mati sama lo!"
Dania memang sedikit lucu, dia bisa uring-uringan tidak jelas hanya karena membaca sebuah novel. Gadis itu menghela napas panjang, menyandarkan tubuhnya di kursi dan memberikan pembatas pada akhir bacaannya sebelum menutup buku yang cukup tebal itu.
Dia melihat jam berbentuk beruang di sudut meja belajarnya. "Jam 3?"
Dengan langkah gontai Dania menuju ranjang, meluruskan punggungnya yang pegal akibat sudah duduk hampir semalaman. Mulai dari mengerjakan tugas sekolahnya yang menggunung hingga membaca novel favoritnya.
Kruuuk ... kruuuk ....
Kembali disibaknya selimut tebal yang dia gunakan. Gadis itu kesal. "Please! Kenapa malah laper jam segini, sih?"
Mau tidak mau, gadis itu harus ke dapur untuk mengganjal perutnya yang keroncongan.
"Sial!" pekiknya saat pandangannya menyapu seluruh isi kulkas. "Apel sama susu? Mana kenyang?"
Tidak ada pilihan lagi, Dania langsung menyambar dua buah apel dan sebotol susu dari sana. Dia kembali ke kamar, meletakkan makanannya ke atas nakas dan mendudukkan diri di tepi ranjang.
"Lumayanlah, dari pada nggak makan sama sekali."
Crak!
Baru saja Dania melahap apelnya satu gigitan, suara nyaring itu langsung membuatnya membalikkan badan.
"Shit!"
Kaca jendelanya berlubang karena sebuah lemparan batu entah dari siapa. Tanpa rasa takut, Dania membuka jendelanya lebar-lebar. "Siapa itu?"
Pandangannya beredar. Tidak apa siapa pun.
"Siapa di sana?" ulangnya dengan suara lebih tinggi, tapi tetap saja tidak ada balasan.
Dania hanya mendesah pasrah. Dia menutup jendelanya, tidak lupa tirainya juga. Gadis itu memperhatikan batu berbalut kertas di lantai kamarnya. Dania berjongkok dan perlahan memisahkannya dari kertas itu.
"Siapa, sih, yang iseng malem-malem?"
Di atas kertas kumal itu terdapat tulisan 'I See You' disertai gambar orang yang sedang mencekik serta memegang pisau. Dania tidak menghiraukannya. Dia langsung membuang kertas serta batu itu ke tempat sampah sudut ruangan.
"Dasar orang kurang kerjaan!"
∆ I See You ∆
Halo pembaca WITK? 😁
Salam kenal bagi yang belum kenal. Saya Nadya Nurma, penulis pemula dari cerita abal-abal ini. Kalau kalian mau intip-intip karya saya yang lain boleh, loh, mampir ke akun nadyanur290
Cerita ini akan update setiap Senin dan Sabtu. Catat baik-baik, ya!!!!!
Jangan lupa vote 🌟 + comment 💭
Jangan lupa juga follow Instagram
@wrld_club_officialSenin, 18 Mei 2020
Salam sayank
Nadya_Nurma 😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Who is the Killer?
Misterio / SuspensoPembunuhan atau Bunuh Diri? Sepertinya, opsi kedua akan lebih masuk akal untuk diterima. Pasalnya depresi berat bisa menjadi argumen pendukung yang meyakinkan. Gadis manis dengan rambut sebahu itu ditemukan tewas gantung diri di gudang sekolah. Satu...