Ulang tahun bagi sang Raja akan tiba,istana yang memang bernuansa ramai bertambah ramai lagi dengan kedatangan pelayan dari kerajaan tetangga yang ingin memberikan kesan baik pada Baginda Raja Masaomi.mereka berlomba-lomba memberi berbagai macam sokongan,ada yang memberi aksesoris yang mahal,berbagai buah impor,dan serta juga anggur yang harganya begitu tinggi,ada pula yang memberi bantuan jasa seperti saat ini.
Beberapa pelayan baru sengaja mengambil rute jauh yang melewati pavilliun kediaman pangeran-pangeran AKA yang katanya terkenal akan ketampanan dan pesona tiada tara.mereka bersyukur dapat dikirim kesini,ini merupakan kesempatan langka seumur hidup jika dapat melihat pangeran secara langsung.
Akashi daiki,pangeran ketiga kerajaan AKA menggeleng-gelengkan kepala melihat para pelayan baru yang cekikikan centil sewaktu melihatnya.siapa juga yang akan menikahi wanita semacam itu,lebih baik ia memilih wanita yang baik,kalem,cantik parasnya dan besar oppainya,mendadak pikiran daiki mulai dipenuhi dengan hal-hal yang berbau kemesuman.ia membayangkan tetsuya membuka baju didepannya dan memamerkan dadanya pada daiki.daiki meleleh hingga darah pun keluar dari hidungnya,walaupun oppai tetsuya gak besar-besar amat.ia ikhlas! Tetap saja ia akan menikmatinya,karena paras yang ayu itu adalah anugerah jika dapat dimiliki.
Tiba-tiba halusinasinya yang begitu indah buyar ketika melihat tetsuya yang keluar dari kamar putra mahkota dengan keadaan yang sangat kurang baik.wanita itu berjalan tertatih-tatih,wajahnya sembab karena air mata,rambut lembutnya terlihat mencuat kesana dan kemari,belum lagi pakaiannya yang tampak semerawut,serta pipi yang membiru dikulit seputih salju itu ,dan darah? Darah menyelimuti kimono putihnya.mengotori keindahannya,menyakitkan untuk dilihat.
"tetsu..." lirih daiki tidak percaya,gadis itu mendongak dan tersenyum lemah.ia berjalan kecil melewati daiki yang menatapnya khawatir.ia tidak membiarkan tetsuya meninggalkannya,ditariknya tangan gadis itu lalu didekapnya tubuh ringkih itu dengan erat.
"apakah putra mahkota yang melakukan ini padamu?!" seru daiki tertahan,emosinya memuncak hingga keubun-ubun.ia tidak menyangka,sangat tidak menyangka bahwa kakaknya akan membuat tetsuya benar-benar terluka.
Tetsuya diam,pelukan daiki membuat ia emosional.setelah diperlakukan seperti binatang,akhirnya ada orang yang memperlakukannya seperti manusia.ia tak kuasa menahan tangis,sakit hati atas prilaku seijuurou yang benar-benar merenggut harga dirinya.harga dirinya adalah satu-satunya yang ia punya sekrang,tapi seijuurou memaksanya melakukan oral sexs seolah belum cukup penderitaannya malam itu,ia hampir diperkosa oleh majikannya.apa salahnya? Mengapa seijuurou begitu menikmati masa menyakitinya? Ia ditampar,ditendang,dijambak,bahkan kimononya ditarik paksa,untung saja ia dapat mempertahankan mahkotanya,ia tidak akan pernah percaya lagi pada lelaki brengsek itu.tidak akan!
Daiki menjadi tempat bagi tetsuya untuk menangis pagi itu,mengeluarkan segala keluhnya dalam bentuk raungan yang memilukan.sekali-kali ia memukul daiki dengan tenaganya yang tersisa.lelaki itu diam,memeluk tetsuya dan mencium pucuk kepala gadis itu dengan lembut.ia akan lakukan apapun jika sakit yang dirasakan tetsuya berpindah kepadanya.
💮💮💮
Flashback for a minute.
"hem~ kau benar-benar tahu sesuatu ya tetsuya." seringai seijuurou sambil memperpendek jarak diantara mereka.tangannya mengelus lembut bibir tetsuya.
"putra mahkota,apa yang anda lakukan?" tanya tetsuya dengan kepolosannya yang semakin memancing seijuurou.
"kita lanjutkan yang kemarin tetsuya" katanya kemudian sebelum melumat bibir tetsuya dengan ganas.tetsuya tekejut,ia shock,ia masih belum mengerti apa yang dilakukan seijuurou terhadapanya.tapi instingnya mengatakan ia tidak boleh melakukan ini.ia mengumpulkan tenaga,lalu dengan kuat ia mendorong lelaki yang kesurupan nafsu itu untuk menjauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vocation in the castle
FantasyAku...kembali ke masa lalu dan menjadi seorang perempuan? Kuroko tetsuya.