happens 5

558 47 12
                                    

Lagi g mau sedih sndri :v







Seijuro melangkah dengan tegap, .meski sendirian dan hanya mengandalkan sebilang pedang katana. Ia tak akan pernah takut pada siapapun.

Alasan mengapa ia memilih menghilang, adalah untuk ini.

Ia akan menuntaskannya hari ini. Ia telah mengirim mibuchi sepucuk surat tentang rencana apa yang harus mereka lakukan jika dalam 2 jam seijuro tidak mengabari.

Ia bukannya pesimis.

Tapi kondisinya sedang tidak baik.  Ia tidak tidur selama 3 hari dan mengintai nash dan yang lainnya selama itu.

Menurut logikanya, ia mungkin akan mati. Tapi biarlah ia berjuang seperti ini untuk penebusannya pada tetsuya.

Alasannya hanya itu, ia ingin tetsuya melihat betapa ia menyesal. Dan perjuangan ini adalah permintaan maafnya.

Ia melangkah maju memasuki aula utama dimana singgasananya berada.

Setiap prajurit yang diletakkan nash di setiap sudut menggerubunginya namun mereka tidak berani untuk menyerangnya atau berusaha menangkapnya.

Mungkin itu efek karena ia sedang lelah jadi ia tidak ingin main-main saat ini. Jika mereka menyerangnya atau menangkapnya....  Seijuro tidak yakin kepala mereka masih melekat ditempatnya.

Seijuro tiba, ruangan ini hening karena keberadaannya.  Beberapa prajurit nash berbaris didepan nash dan tetsuya...

Seijuro tersenyum melihat bahwa tetsuya baik-baik saja. Itu melegakan.

"seijuro...!" panggil tetsuya. 

Seijuro tersenyum, tetsuya pun begitu.  Menatapnya dengan mata berlinang air mata.

Apa Itu...

Ia kira, tetsuya membencinya.  Tapi melihat ekspresinya...  Tetsuya seperti begitu...  Merindu padanya.

Atau itu hanya khayalannya saja?  Karena ia tidak tidur selama 3 hari.

"selamat datang seijurooo!! " sambut nash ceria,  ia satu-satunya orang yang menikmati suasana tegang ini.

"sei! Dia ingin membunuhmu pergilah!" seru tetsuya panik dan... Ketakutan.

Seijuro tahu dari gelagat tetsuya, istrinya itu kelihatan sulit bergerak.  Apa nash memberinya ramuan pembeku?  Untuk membuat tetsuya menyaksikan kematiannya?

Tapi terlepas dari itu,  seijuro senang tetsuya mengkhawatirkannya.

Tampak seperti bahwa tetsuya masih menyayanginya....

"tidak apa-apa tetsuya.... Tidak apa-apa. " seijuro mengeluarkan pedangnya, siaga untuk menerima serangan.

"seijuro... " nash menggeleg-gelengkan kepalanya dengan tatapan iba.

Langkah kakinya mendekati tetsuya, mengangkat tetsuya dan memangku tetsuya dengan mesra.

Mata seijuro membulat menyaksikan itu, apa... Nash membuat tetsuya tidak bisa bergerak bukan hanya untuk membuatnya menyaksikan kematian seijuro... Tapi juga...

Kepalan tangan seijuro menguat. Emosi membakar tubuh dan jiwanya  sementara pasukan nash mengepung dirinya.

"seijuro,  istrimu sangat mengagumkan... Aku paham mengapa kau sangat mencintainya... "

Nash mendekati tetsuya,  mengendus-endu leher tetsuya yang terekspos sebab rambutnya yang pendek.

"tidak!  Tidak! Pergi kau pergi!!! " teriak tetsuya,  ia mengelak,  menjauhkan kapalanya nash.  Berusaha bergerak tapi percuma, ia tidak bisa bergerak sejak meminum ramuan yang diberikan nash tadi.

Vocation in the castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang