happens 3

351 35 14
                                    

Seijuro kembali menghilang, ia tidak hadir di aula utama meskipun ia telah menyeselaikan tugasnya sebagai seorang raja.

Tidak ada yang tahu keberadaannya, tapi seisi istana tahu ia ada di suatu tempat di istana ini.

Raja yang diagungkan itu sedang melampiaskan rindunya, di tempat terakhir kali tetsuya berada.

Seijuro menjaga tempat ini dengan sangat baik. Tetapi tetap membiarkan ranjang tetsuya berada ditempatnya. Ia seringkali tidur disini, karena,  dengan berada disini ia bisa tidur.

Ia sudah 3 hari tidak tidur, dan berkat bantal yang masih beraromakan tetsuya ia dapat dengan nyenyak mengunjungi mimpinya.

"tetsuya...  Kau pasti bahagia'kan sekarang? " lirih seijuro.

Satu-satunya kalimat yang terpikirkan oleh seijuro saat ia bangun tidur.

Lelaki itu menghela nafas, ia tidak tahu sudah berapa lama ia tertidur.  Ketika ia bangun, langit telah berwarna hitam, malam kembali tiba.

Sendirian.

Dan menunggu esok hari tiba untuk dihabiskan lagi.  Sendirian.  Seperti sebuah penantian kosong yang tidak akan membuahkan harapan.

Pikiran tak tenang seijuro bertambah terusik dengan hiruk pikuk di luar. Ia membenarkan jubahnya, keluar dari tempat persembunyiannya untuk melihat apa yang terjadi.

Ia terheran-heran, banyak terdengar teriakan. Ketika ia melihat salah satu prajuritnya tergeletak di luar dengan perut yang berlumuran darah, seijuro mengerti segalanya.

Saat ini, seseorang menginginkan nyawanya.

.....

Tetsuya mengunjungi tetangga sebelahnya untuk membeli sayuran,  tetangganya adalah seorang petani.  Sistem perdagangan didesa kecil ini adalah jika kau ingin membeli sesuatu datanglah ke kebun tetanggamu, mereka akan langsung memanenkan apa yang kau inginkan.

Tetsuya tersenyum pada ogiwara yang menyerahkan sepelastik wortel dan brokoli.

"aku hanya pesan brokoli lho... " goda tetsuya.

Melihat ogiwara malu adalah semacam kesenangan sendiri untuknya.

"bonus... " ogiwara mengalihkan pandangannya dengan pipi bersemu merah.  "dariku... "

Tawa tetsuya hampir saja meledak. Bocah ini masih percaya ia berumur 15 tahun. Yang benar saja??

"sei jun, hari ini kita dapat bonus wortel dari kakak ogii."  sei jun tidak bergeming melainkan menatap tajam ogiwara bagaikan musuh.

"entah kenapa dia terlihat...membenciku? "  ogiwara berusaha untuk berinteraksi dengan sei jun tapi bocah itu selalu mengabaikannya.

Benar-benar terlihat membencinya. Padahal kan ia ingin memanfaatkan sei jun agar lebih dekat dengan tetsuya tapi sei jun mengetahuinya ide bulusnya terlebih dahulu.

Tetsuya tertawa pelan melihat ogiwara kewalahan untuk mendapat hati sei jun. Tapi ketika ia tak sengaja berpaling, ia melihat ramai orang melintas jalan desa.

Rata-rata dari mereka berkuda, dan dipimpin oleh seorang lelaki berambut perak.

Gelagat dari sekumpulan orang-orang ini mencurigakan. Apalagi ketika pemimpin mereka tampak memerintahkan yang lain untuk berpencar.

Tetsuya tahu ada yang tidak beres. Ia segera berlari ke hutan membawa sei jun mengandalkan firasat dan kecurigaannya. Sementara ogiwara yang melihat tetsuya lari dengan panik ikut-ikutan mengikutinya.

Vocation in the castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang