Pengasingan seorang putra mahkota merupakan aib yang dapat dirasakan oleh sosoknya. Merupakan suatu penghinaan dan ketidarberdayaan bagi seorang putra mahkota yang akan disandangnya seumur hidup.
Dan bagi nash sendiri,
Ini adalah api dendam yang tak akan pernah bisa dipadamkan oleh ayah, kerajaan, dan rakyatnya. Tidak ada yang membela atau bahkan mengajukan keberatan atas pengasingannya. Dan baginya itu cukup untuk membuat orang-orang itu menderita.
"kau sudah memutuskan?" tanya jackson sekali lagi.
Nash mengangguk. Tidak ragu sama sekali. Bahkan jika pertanyaan dari tangan kanannya itu adalah mengaju pada pembunuhan ayahnya sendiri.
"jika raja mati, maka tidak ada cara lain bagi seorang putra mahkota untuk mengambil alih. " nash tersenyum lebar, ditangannya ia memegang sebuah lukisan kecil seorang gadis bersurai baby blue.
"jika itu perintahmu, aku akan melakukannya. " tunduk jackson patuh.
Nash memandang lukisan yang dipegangnya, mengusap lukisan itu dengan sangat lembut. Mayuzumi tetsuya memang adalah miliknya, sejak awal gadis cantik itu adalah miliknya.
Terjadi kesalahpahaman sedikit saja mengakibatkannya kehilangan gadis itu. Dan malah jatuh ketangan sosok yang paling dibencinya.
"yang mulia, maafkan aku menanyakan ini. Hanya saja... Apa tidak ada jalan lain?"
Nash berdecih. Jalan lain? Sejak awal tidak ada jalan lain.
"lakukan apa yang menjadi tugasmu. " perintah nash kukuh. "ibuku malah akan senang jika aku mengirimi bajingan itu keneraka. Sejak awal tidak ada yang menyukainya. "
Jackson diam mendengarkan, ibu ratu adalah sosok yang paling berarti dan paling dibenci oleh nash. Bukan semata-mata hanya karena ia tidak bertanggung jawab sebagai seorang ibu dan meninggal tidak wajar tanpa pembunuh yang jelas. Nash selalu sakit hati karena ibunya tidak pernah sedikit pun memberi perhatian lebih padanya.
Ibu nash terang-terangan memperlihatkan bahwa ia menyesal menikahi raja, awalnya ibu nash adalah perempuan nakal yang bertahan hidup dengan uang pria yang menghidupinya. Entah bagaimana, ia justru mengandung anak raja. Dari itu, ia mulai membenci nash dan kehadirannya. Bukan salah nash juga jika ia membenci ibunya. Setiap berkunjung ke AKA ibunya tampak begitu bahagia bertemu dengan seijuurou. Sesampainya dirumah ia menekan nash bahwa ia harus seperti seijuurou, mengatakan pada nash bahwa jika seandainya seijuurou adalah putranya maka ia akan mati dengan tenang karena tidak memiliki penyesalan apapun.
Setiap hari dicaci, dipaksa, diabaikan adalah makanan sehari-hari nash. Ia bahkan terbiasa dengan itu dengan lucunya. Namun sebagai gantinya, kebencian pada akashi seijuurou adalah suatu hal yang tidak terelakkan.
Jackson tersenyum pasrah kala ingatan itu menyeruak ke benaknya. Nash yang sekarang tumbuh menjadi pria kejam dan itu bukanlah salahnya.
Semoga ibunya menyesali perbuatannya dineraka sana. Atau ia malah justru senang telah membesarkan seorang monster?
Tidak ada yang pernah tahu jalan pikiran jalang itu.
...
"kau... Diundang raja nodayo?" shintarou menelan air ludahnya mengungkapkan ketidakpercayaannya bahwa hal ini terjadi begitu saja.
Kagami akan bertemu tetsuya? Hanya begini saja? Tidak ada halangan ataupun yang lain? Ini terdengar sangat mudah hingga sulit memahaminya.
"aku akan berbicara pada kuroko. "ujar kagami mantap.
Shintarou memegang bahu kagami menatap lelaki itu dengan sungguh-sungguh.
"apapun yang terjadi, kau harus memanfaatkan kesempatan dengan baik. jangan ceroboh dan hargai waktumu nodayo. " saran shintarou, kesempatan seperti ini tidak datang dua kali. Sebaik-baiknya digunakan dengan berbagai pertimbangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vocation in the castle
FantasyAku...kembali ke masa lalu dan menjadi seorang perempuan? Kuroko tetsuya.