perfect boy

522 53 14
                                    


-selamat datang kedunia wahai kebahagiaan orang tuanya.

.

.

.

"aku menemukannya! " seru atsushi bersemangat.

Daiki dan ryouta yang menjadi lawan bicaranya menatap atsushi penuh tanya. Tiba-tiba saja, adik mereka datang dan mulai bersemangat karena telah menemukan sesuatu.

"oii atsushi,  bicaramu tidak jelas. "
Ucap daiki ogah-ogahan menanggapi kalimat selanjutnya yang akan diungkapkan oleh atsushi.

Atsushi memandang masam pada kakak ketiganya. Laki-laki bodoh ini memang tidak bisa diajak berpikir,  kemalasan dan kebodohannya adalah satu kesatuan.  Benar-benar tidak dapat dipisahkan.

"sudahlah daiki-nii,  siapa tau atsushi memberi kita informasi yang penting. " ucap ryouta berusaha menanggapi atsushi yang mulai kesal.

Atsushi Mendengus, awas saja jika si daki item Itu mengemis-ngemis info Lebih darinya. Ia tentu tidak akan ssmudah itu memberikannya.

"aku tahu lho, dimana tetsuya berada. " kata atsushi santai,  ia hampir berbalik sebelum teriakan heboh dari kedua kakaknya menghentikan langkahnya.

"yang benar ssu?! " teriak ryouta histeris,  ia mengoyang-goyangkan tubuh atsushi dengan sekuat tenaga.

Astaga ia bahkan hampir  lupa bernafas saking kagetnya.  Demi apa atsushi mengetahuinya? Apa tetsuya benar-benar masih ada diistana ini?

"atsushi mengangguk. " ia tersenyum sinis pada daiki yang masih terperangah.

Tampaknya otak si idiot bodoh ini masih belum mampu memprosess informasi yang ia berikan. Sungguh menyedihkan, entah mengapa atsushi merasa sedih mempunyai kakak sebodoh daiki.

"GILA!!!!  BAGAIMANA KAU BISA TAHU ATSUSHI???!!! " seru daiki heboh,  ia ikut mengkerubungi atsushi sama seperti yang ryouta lakukan.

Atsushi mendengus,  siapa yang barusan mengabaikannya dan sekarang mengemis meminta informasi lebih? 

Atsushi menggeleng-gelengkan kepalanya. Kelakuan kakaknya memang bobrok,  benar-benar murni kelakuan orang bodoh.

"enak saja daiki-chin, bukankah tadi kau malah memarahiku? " singgung atsushi sinis.

Dan itu membuat daiki seketika tersadar atas kebodohannya,  ia tersenyum canggung dan tersenyum minta maaf.

"ayolah atsushi,  kau sangat pelit. "

"atsushicchi,  katakan padaku!  Aku membutuhkan tetsuya! "

Atsushi terdiam untuk sejenak,  ia benar-benar harus bijak untuk memberi tahu informasi sepenting ini.  Lagipula. Kakak-kakaknya sangat tidak mudah dipercaya, bagaimana jika mereka malah mengacaukan segalanya?

Jika seijuurou menyadari bahwa keberadaan tetsuya diketahui orang lain.  Maka habislah ia,  ia orang pertama yang akan dieksekusi.

Atsushi menggelengkan kepala untuk permintaan memelas dari ryouta. Atsushi khawatir bahwa kakak-kakaknya ini hanya akan bertindak ceroboh dan malah berujung dengan kemurkaan dari seijuuro.

"bagaimana bisa kau lakukan ini pada kami atsushi?! " kata daiki dengan suara yang meninggi,  ketidaksabarannya membuat dirinya murka.

Atsuhi tetap menggeleng, ia sudah memantapkan hati bahwa untuk keberadaan tetsuya cukup ia saja yang tahu.

"atsushi!!! " ryouta memegang kedua lengan adiknya dengan tatapan memelas. "tolong... Katakan padaku..."

Sejujurnya,  melihat tatapan memelas dan wajah frustasi ryouta cukup membuatnya goyah.  Sebagai adik,  ia mungkin akan merasa begitu bersimpati atas apa yang telah menimpa ryouta.  Tapi...  Ia hanya takut... Diketahuinya keberadaan tetsuya hanya akan membawa kemalangan lagi pada mereka. Cukup shintarou saja yang merasakan rasa sakit dan penderitaan dari apa yang telah ia tuai karna menganggu akashi tetsuya.

Vocation in the castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang