something wrong

505 49 26
                                    

Aku adalah gagak.

Bersayap hitam dan bersembunyi dalam kegelapan.

Gelap membuatku ressah

Namun itu adalah aku.

Aku ingin menjadi putih, membuatnya merasa terang.

Namun terangnya bukan aku.

Aku akan tetap jadi hitam sekuat apapun usahaku.

Jadi, aku bergabung dengan hitam.

Agar....anganku hilang.

-takao kazunari.

....

Istana gempar sejak pagi tadi, seakan-akan cerita yang terus berkelanjutan kini permaisuri pangeran kedua ditemukan meninggal. Dan hal yang paling mencoreng aib bagi keluarga itu adalah bunuh dirinya sang istri.

Bunuh diri dalam keluarga kerajaan akan sangat dianggap memalukan walaupun itu sepenuhnya memukul hati. Siapa yang akan menyangka sosok ceria dan baik hati dikalangan pelayan atas itu ternyata menyimpan beban sedemikian berat hingga memilih untuk menanggalkan hidupnya dengan cara gantung diri.

Yang pertama kali menemukan mayat takao tak lain adalah suaminya sendiri. Tentu itu adalah hal yang sangat menyakitkan, mereka bertanya-tanya bagaimana terpukulnya pangeran kedua atas kejadian ini.

Hari itu, mungkin hari yang tak akan pernah shintarou lupakan. Ia ingat sekali, ia yang tertegun sejenak seperti orang bodoh dihadapan mayat istrinya, ia tak mampu menggerakkan seujung pun jarinya. Yang ia hanya bisa lakukan adalah terdiam persekian detik sebelum bergegas menurunkan takao meski ia tahu itu sia-sia.

Tubuh takao memucat, dan...ia tahu waktu itu. Sekali lihat saja ia tahu, ilmu medis yang dipegangnya tak mungkin membohongi matanya. Takao telah meninggal berjam-jam yang lalu.

Kepala, hati, dan tubuhnya terpukul, mereka tidak bersatu secara sinkron. Hingga mayat istrinya dikuburkan ia masih tidak mempercayai apa yang telah terjadi.

Mengapa takao memilih untuk bunuh diri?

Shintarou tidak tahu apa yang terjadi, selama proses upacara pemakaman ia sama sekali tidak mengeluarkan air mata, ia bahkan tidak dapat mengucapkan satu kata untuk mendiang istrinya.

Ia masih memproses semua ini, ia tidak mengerti, semua orang yang hadir menatapnya iba. Ia tak memahami mengapa orang-orang terus menatapnya seperti itu.

Apa takao benar-benar telah pergi?

Ini mimpi?

Raja pun datang ke pemakaman walaupun seorang diri. Saudara-saudaranya berusaha menghiburnya. Namun ia tidak dapat berkutik sedikit pun. Dibandingkan dirinya, chihiro, kakak sepupunya takao terlihat lebih emosional mengenai kepergian takao.

Chihiro yang terkenal pendiam, dan slalu bertingkah datar. Ia menangis didepan pusara, memanggil-manggil lirih adik sepupunya, ia terlihat sangat kehilangan.

Sementara dirinya?

Mengapa ia tidak dapat mengeluarkan air mata?! Meskipun ia sangat terpukul tapi mengapa?!

Petang setelah upacara pemakaman takao usai, chihiro menemuinya. Lelaki kelabu itu tampak sangat letih dan stress. Shintarou menggigit bibirnya, berharap ia akan sesedih chihiro.

"kau! Aku tahu penyebabnya, kau yang membunuh adik sepupuku'kan?" teriak chihiro emosional. Ia menendang shintarou tepat di perut lalu kemudian mulai menitikkan air mata lagi. "kau yang membuat adikku pergi lalu kau yang membuat adik sepupuku mati." chihiro mengacak-acak rambutnya gelisah. "sebenarnya apa yang kau mau 'hah?!!"

Vocation in the castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang