Apa kalian sudah berkenalan dengan Rajendra sarwapalaka Tarachandra? Lelaki urakan yang menganggap dunia sebagai tempat berisik dan memuakkan. Lelaki yang hanya menganggap Jyotika Minara sebagai satu-satunya makhluk yang bisa ia toleransi memasuki zona nyamannya?
Ini cerita tentang dendam, tentang luka, tentang cinta yang berusaha bertahan, meski waktu berusaha mengeleminiasi setiap kemungkinan bersama.
Kalian masih bisa mendapatkan versi novel dan ebooknya. Aku memiliki dua cerita dalam novelnya (tentang Nayyala-Saga. Wanita yang getir saat mengetahui bahwa suami yang ia cintai sepenuh hati, menyimpan nama wanita lain. Bahkan Nayla harus kehilangan janin dalam perutnya, akibat pengkhianatan yang mematahkan hatinya.) 😊
Kisah keempat tokoh ini, bisa kalian temukan di cerita "PENDAR" 😄😄😄 QUY DIPESEN,😀
Insyira meremas tangannya dengan gugup, setelah menyuguhkan teh hangat pada Sabihis, kini wanita itu duduk kaku nyaris seperti patung di samping Sabihis dengan meja yang menjaraki mereka. Udara dingin tentu saya membuat ia menggigil. ditambah hujan yang cukup lebat dan keberadaan mereka di teras depan rumah Insyira.
Namun, melebihi rasa dingin yang menyerang tubuhnya, Insyira justru khawatir pada Sabihis. Lelaki itu belum pulih benar dan meski mengatakan baik-baik saya, ia khawatir kakak angkatnya itu akan ambruk tiba-tiba. Memaksa untuk mengantar Insyira pulang karena hujan yang tak kunjung reda, wanita muda itu harus rela menahan resah kala menghadapi sikap diam Sabihis sejak mereka tiba di rumah Insyira yang awalnya gelap gulita karena lampu tak dinyalakan.
"Kak Sabi, Syira udah lembutin obatnya. Nanti kalo udah sampe rumah, Kak Sabi bisa langsung minum. Syira taruhin di atas meja ruang tengah," ucap Insyira pelan saat mengingat bahwa lelaki yang masih diam menatap hujan itu, belum meminun obat yang telah diresepkan dokter.
Tadi lelaki itu memutuskan mengantar Insyira pulang setelah sholat maghrib. Hujan yang semakin menggila sejak sore ditambah angin kencang, membuat lelaki itu menentang keras keinginan Insyira yang ingin segera meninggalkan kediamannya. Dia mengerti perasaan bingung dan tak nyaman yang merudung wanita muda itu, terutama setelah pembucaraan mereka terkait lamaran yang disampaikannya. Lamaran yang tentu saja belum mendapat jawaban, karena Insyira mendadak memasang mode bisu pada Sabihis.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR WEDDING
Romance(SUDAH TERBIT/SUDAH DIHAPUS TGL 11 NOVEMBER) "Kakak udah nggak ada pilihan ya sampe aku banget yang harus jadi istri Kakak ?" --INSYIRA- " Bukan nggak ada pilihan, tapi malas milih. Jadi kamu pasrah aja, nentang juga percuma kan?" --SABIHIS-- Sela...