Jangan apus PENDAR dari library kalian genks, karena aku bernecana uoplot cerita Nay-Saga (masa lalu) di sana, aku malas buat lapak baru 😂😂😂
Oya ini part spesial buat Inak idenkdviruss94 yg tumben nagih😆😆
"Duh ini kulit muka apa pantat bayi, Shay... lembutnya endable endablo," pekikan terpesona itu sama sekali tak membuat Insyira bergeming. Wanita muda itu masih memandang lurus ke arah cermin rias dengan beberapa lampu yang bersinar terlalu terang di setiap sisinya, untuk memastikan pencahayaan di ruang rias tempatnya berada maksimal. "Persis yang kayak aku duga, make up-nya langsung nempel... pel... pel. Duh kalo tiep ngerias dapet calon manten yang kulitnya begindang halus, lembut, lembab, kenyel trulalalala... aku tuh bakal bahagia dunia akhirat."
Insyira hanya menyunggingkan senyum tipis, pada wanita cantik yang bertugas sebagai penata riasnya hari ini, dibantu oleh lebih tuga orang asisten, dia telah berhasil meruba penampilan Insyira sedemikian rupa. Memang tidak sampai membuat Insyira sulit dikenalin karena keajaiban make up yang dia poles, tapi cukup untuk membuat siapa pun yang akan menghadiri acara pernikahannya hari ini pasti akan berdecak kagum. Insyira terlihat begitu luar biasa.
Hanya saja kecantikan yang terpancar dari keindihan fisik Insyira sedikit berbanding terbalik dengan perasaan wanita muda itu. Sebagai bukti yang paling mudah ditemukan adalah, alih-alih terlihat cerah merona layaknya perempuan yang sebentar lagi akan mengikat janji sakral, ia justru lebih mirip tubuh yang hampir kehilangan jiwa.
Mungkin itu terdengar berlebihan, tapi sorot sendu nyaris kosong yang terpancar dari manik Insyira saat menumbuk pantulan dirinya di cermin, menunjukkan jelas bahwa apa yang sedang dijalani dan akan dilalui wanita muda itu bukanlah pilihan yang menggembirakan.
Hari ini, tepat tiga minggu setelah keputusannya menerima lamaran Sabihis, upacara pernikahan akan dilangsukan. Di sebuah ballroom salah satu hotel paling terkenal di daerahnya. Relasi dan koneksi Sabihis yang luas tidak memungkinkan lelaki itu melakukan pernikahan sederhana yang hanya melibatkan sanak saudara saja.
Tidak ada lamaran resmi yang disampaikan pada keluarga Insyira, selain karena hubungan bu Rahmi yang tidak terlalu baik dengan keluarga besarnya karena pernah dikucilkan saat sedang susah, fakta bahwa bapak Insyira juga menetap di pulau seberang dengan keluarga barunya, hanya akan membuat proses menuju pernikahan bertambah rumit dan menghabiskan energi.
Tanpa mengurangi rasa hormat, tentu saja Sabihis sudah mengutarakan niat baiknya pada ayah angkatnya yang sebentar lagi berganti status menjadi bapak mertuanya itu. Niat yang disambut begitu baik oleh bapak Insyira dan keluarga besarnya. Alhasil, atas pertimbangan jarak dan waktu Sabihis yang tidak banyak mengingat PILKADA sudah di depan mata, diputuskan bahwa acara pernikahannya akan menggunakan Wedding Organizer.
Semuanya berjalan efektif dan lancar, meski ada keberatan dari pihak keluarga Sabihis yang ingin mengambil peran dalam pernikahannya, lelaki itu tampak tidak terlalu peduli. Ingatan masa lalu tentang bagaimana keluarga besarnya memilih memalingkan wajah dan membiarkan dirinya diasuh oleh keluarga Insyira saat lelaki itu kehilangan orang tuanya, membuat Sabihis tidak terlalu menganggap penting posisi mereka dalam hidupnya kini. Kejam memang, tapi siapa yang bisa menakar luka akibat pengabaian saat sedang dalam posisi terendah?
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR WEDDING
Romance(SUDAH TERBIT/SUDAH DIHAPUS TGL 11 NOVEMBER) "Kakak udah nggak ada pilihan ya sampe aku banget yang harus jadi istri Kakak ?" --INSYIRA- " Bukan nggak ada pilihan, tapi malas milih. Jadi kamu pasrah aja, nentang juga percuma kan?" --SABIHIS-- Sela...