Our Wedding 17

26.8K 3.8K 330
                                    

Jum'at barokah, jangan lupa sholawatan ya, gaes 😀😀😀

Eke, gelar lapak dolo.

Padam menceritakan tentang Nitara, seorang gadis luar bisa yang hidupnya hancur berantakan karena melakukan hubungan 'satu malam' dengan pria yang menjadi penari striptise di pesta lajangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Padam menceritakan tentang Nitara, seorang gadis luar bisa yang hidupnya hancur berantakan karena melakukan hubungan 'satu malam' dengan pria yang menjadi penari striptise di pesta lajangnya.

Pembatalan pernikahan sepihak diiringi kematian sang ayah tak kuat menahan malu karena video panas Nitara yang diputar di acara yang seharusnya sakral itu, menjadi titik balik lenyapnya setiap harapan di hati gadis itu.

Berlari, menyembunyikan dari dunia adalah hal yang terus dilakukan Nitara. Hingga lelaki itu kembali. Lelaki yang menjadi asal malapetaka dalam hidup Nitara. Lelaki yang mendesak gadis itu untuk menerima keberadaanya. Lelaki yang tak lain adalah seseorang yang telah membuat Nitara mencecapi dosa terfatal dalam hidupanya. Seorang lelaki bernama, Anggara.

😊😊😊😊😊😊

Insyira berdehem canggung pada Sabihis yang kini tengah berkutat dengan laptop di balik meja kerjanya. Wanita itu masuk dengan secangkir teh beraorma melati yang masih mengepul dan tercium harum yang telah dibuat khusus oleh Insyira untuk suaminya.

Ia tahu karena akan masuk kerja besok, Sabihis mulai mempersiapkan hal yang dibutuhkan. Selepas Isya dan makan malam, lelaki itu langsung memasuki ruang kerjanya dan bertahan di sana sudah satu jam lamanya.

"Syira bawain teh anget buat nemenin Kakak kerja," ujar Insyira lembut.

Sabihis mengehentikan gerakan jemarinya di atas keyboard laptop dan mengalihkan pandangan pada sang istri yang malam ini menggunakan gamis berwarna hijau muda dengan jilbab berwarna senada. Wanita itu tampak malu-malu atau bisakah Sabihis mengatakan sebagai sedikit ketakutan. Hal yang terjadi antara dirinya dan Insyira sore tadi membuat sang istri terlihat ingin bersembunyi saat berhadapan dengannya. Ternyata menikahi wanita yang sangat pemalu selain bisa membuat gemas juga terkadang merepotkan. Misalnya untuk kasus seperti sekarang, dimana dia kesulitan hanya untuk mendekat pada wanita telah halal untuknya.

Lelaki itu sengaja tak mengucapkan apapun, dia hanya terus memandang Insyira yang kini terlihat salah tingkah. Dan entah mengapa wajah merona Insyira malah membuat Sabihis mengingat ekspresi terengah sang istri saat berada di bawah tindihan tubunya tadi sore. Baiklah... sepertinya Sabihis sebentar lagi akan hilang kendali jika terlalu lama menatap Insyira. Bayangan pergulatan mereka tidak ingin enyah dari kepalanya.

"Syira taruhin di mana, Kak?" Suara itu merdu menyapa telinga Sabihis, meski ada getaran di dalamnya yang mungkin diakibatkan rasa gugup.

"Kamu maunya taruh di mana?"

"Eh?" Pertanyaan aneh dari Sabihis membuat Insyira yang semenjak tadi memilih memusatkan pandangan ke arah cangkir teh agar terhindar dari bertatapan langsung dengan Sabihis terpaksa mengangkat wajah.

OUR WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang