Mood menulisku benar-benar sedang terjun bebas. Menulis? Aku tetap menulis kok. Rutin dan hampir setiap hari, tapi kenapa tidak kupublis? Itu karena 'hate speech' yang ditujukan pada salah satu karyaku dan juga aku sebagai personal.Aku bukan atuthor yang strong, ada kalanya ketika ujaran kebencian yang disampaikan padaku terlebih di lapak penulis lain, itu mempengaruhiku, sangat.
Aku tahu tindakan itu dilakukan oleh segelinitir orang yang kurang dewasa dalam menerima alur dan karakter yang kubuat, tapi dampaknya mampu membuatku malas dan tiba-tiba tidak percaya diri pada apa yang kutulis.
Sungguh hate speech itu terutama untuk penulis bermental kerupuk sepertiku sangat berbahaya.
Proses penulisan dan penyelesaian cerita TITIK AKHIR itu sangat melelahkan, dan dalam prosesnya aku tidak pernah memaksa kalian untuk bertahan membacanya jika tidak sesuai selera kalian. Aku pun tahu bahwa tidak bisa melarang seseorang untuk tidak menyukai apa yang kutulis. Hanya aku terlalu sedih saat membaca komen, seolah aku adalah penulis yang bebal dan... amoral. Terlebih para pembacaku yang tetap mendukungku menyelesaikan cerita itu sebagai pembaca kacangan yang hanya pandai menjilat.
Aku tidak tahu mau ngomong apa lagi, intinya aku akan rehat mengoplot cerita hingga mood-ku membaik.
Love,
Rami
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR WEDDING
Romance(SUDAH TERBIT/SUDAH DIHAPUS TGL 11 NOVEMBER) "Kakak udah nggak ada pilihan ya sampe aku banget yang harus jadi istri Kakak ?" --INSYIRA- " Bukan nggak ada pilihan, tapi malas milih. Jadi kamu pasrah aja, nentang juga percuma kan?" --SABIHIS-- Sela...