KRINGGG....
05.30
Calista mengerjapkan matanya berkali-kali, mencoba mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu, dan ia juga mematikan jam nya yang berdering keras memabangunkannya tadi.
Setelah merasa nyawanya sudah cukup terkumpul ia pun segera menuju ke kamar mandi, setelah selesai mandi Calista langsung memakai seragam sekolah barunya dengan rapi, memakai sepatunya, tas sekolahnya, dan menyisir rambutnya dengan rapi.
Calista tersenyum melihat pantulan dirinya di cermin yang berukuran cukup luas yang ada dikamarnya.
Puas dengan penampilannya, Calista pun keluar dari kamarnya dan beranjak menuju ke ruang makan.
Calista kaget melihat omelet yang sudah tersedia diatas meja makan, siapa yang membuat ini? Apakah hantu semalam?.
"Makan cepet, ntar telat" ucap Ares yang tiba-tiba datang dengan dua gelas air putih dan ditaruhnya diatas meja makan.
"Lo yang buat?" tanya Calista sebelum duduk di kursi.
"Hmm"
"Wih keren"
"Apa kerennya sih? Begini doang lo bilang keren"
"Suka-suka gue lah, mulut-mulut gue" sewot Calista.
"Ke sekolah gak mau bareng gue beneran?" tanya Ares.
"Gak mau, naik taksi aja"
"SMA Merah Putih"
"Hah?" bingung Calista.
"Itu nama sekolahnya" sahut Ares sedikit kesal karena Calista yang tidak connect.
"Oh, bilang dong yang jelas! Kan gue gak ngerti" sahut Calista.
Ares berdiri dari duduknya "Gue duluan" ucap Ares singkat dan berlalu meninggalkan Calista.
🍦🍦🍦
Kini Calista berdiri tepat didepan gerbang SMA Merah Putih yang terbuka lebar, sekolah itu bisa terbilang berukuran luas dan merupakan salah satu sekolah yang elit.
Calista melangkahkan kakinya perlahan demi perlahan masuk ke lingkungan sekolah tersebut. Matanya juga tak berenti menatap kesekeliling sekokah itu.
"Ruang kepala sekolah dimana?" tanya Calista kepada salah satu siswi yang sedang berjalan sendiri di koridor.
"Murid baru ya?"
Calista mengangguk sembari tersenyum tipis.
"Dari sini lo terus aja, ntar ada belokan kiri pertama, lewat situ, terus lurus aja gak terlalu jauh ntar disebelah kanan ada tulisan headmaster room" jelas siswi itu.
Calista terdiam sebentar mencoba mencerna ucapan siswi tadi.
"Paham?" tanya siswi itu melihat Calista yang terdiam.
Calista tersenyum manis dan mengangguk "Paham, makasih, gue duluan ya" setelah itu Calista pun pergi dan mengikuti arahan siswi tadi.
Setelah mencari-cari ruangan kepala sekolah akhirnya Calista pun menemukan ruangan yang dicari-carinya itu. Langsung saja ia mengetuk pintu yang tertutup rapat tersebut, setelah mendengar sahutan dan ia disuruh masuk akhirnya Calista pun masuk kedalam ruangan tersebut.
"Calista Arabelle pindahan dari Singapure?" tanya kepala sekolah itu dengan ramah.
Calista tersenyum manis "Iya Pak" sahutnya tak kalah ramahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours
Teen Fiction[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] [ᴛᴇʀsᴇᴅɪᴀ ᴠᴇʀsɪ ᴄᴇᴛᴀᴋ ᴅᴀɴ ᴇ-ʙᴏᴏᴋ] Semua itu terjadi begitu saja. Semua itu terjadi begitu cepat. Semua itu terjadi tanpa alasan. Namun... Akankah semua itu berakhir begitu saja? Akankah semua itu berkahir dengan cepat? Akankah semua itu...
