Calista mengerjapkan matanya berkali-kali, menatap sekelilingnya yang asing, dan ia merasakan ada sebuah tangan kekar yang memeluk erat tubuhnya.
"ARES LO NGAPAIN!!!" teriak Calista membuat Ares yang tadinya asik dengan dunia mimpinya pun terbangun dan menatap Calista.
"Gak capek teriak?"
"Lepasin dulu!" kesal Calista.
Ares menghela nafasnya lalu melepaskan pelukannya "Udah, sana pergi lo"
"Dih, udah meluk seenaknya, ngusir lagi!"
"Tapi lo suka kan?"
"Kata siapa?"
"Buktinya semalam nyenyak tidurnya"
"Gak! Gue mau mandi mau sekolah!" Calista langsung beranjak pergi dari kamar Ares menuju ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya.
🍦🍦🍦
"Bareng gue" ucap Ares yang kini berdiri didepan mobilnya.
Calista yang baru keluar dari rumah pun menatap Ares malas "Males!"
"Kalau lo gak bareng gue bisa-bisa diomelin ntar, mau--"
"Lo aja ya yang diomelin"
"Enak aja, gue bakal bawa-bawa nama lo lah biar sama-sama diomelin, ogah gue dimarahin sendirian" sahut Ares cerdas.
"Ya udah iya gue bareng lo!" kesal Calista dan memilih masuk duluan kedalam mobil.
Ares melihat kelakuan Calista sembari geleng-geleng kepala dan ia pun ikut masuk kedalam mobil.
Tak butuh waktu cukup lama untuk sampai ke sekolahan. Ares memarkirkan mobilnya di parkiran khusus para murid SMA Merah Putih. Setelah itu Ares dan Calista keluar dari mobil secara bersamaan membuat para murid yang berada disekitaran parkiran menatap kearah Ares dan Calista.
"Deket banget mereka"
"Gue iri sama Calista"
"Mereka sepupu beneran gak sih?"
"Tapi kok kayak bukan sepupu ya"
"Jangan-jangan berita tentang Calista dan Ares sepupuan itu hoax"
"Bisa jadi"
"Bisa aja sebenernya mereka pacaran"
Begitulah kira-kira gosip para murid-murid SMA Merah Putih yang melihat Calista dan Ares.
"Gue ke kelas duluan" ucap Calista pelan dan ingin beranjak pergi meninggalkan Ares namun Ares mencekal tangannya "Kenapa gak bareng? Kelas kita sebelahan kan?" Ares menaikkan sebelah alisnya.
"Ingat Res, orang-orang taunya kita sepupu Res"
"Ya terus apa salahnya sepupu jalan bareng?"
Calista terdiam sejenak "Oke" akhirnya Calista mengalah, malas berdebat dengan Ares, mereka pun berjalan beriringan menuju ke kelas mereka masing.
"Hay Lis!!! Selamat morning" pekik Lea begitu melihat Calista menginjakan kaki masuk kedalam kelas.
Calista melempar senyuman manisnya kearah Lea "Too" balasnya.
"Bawa baju olahraga?" tanya Lea.
Kedua bola mata Calista membulat sempurna "Ada jadwalnya hari ini?"
Lea mengangguk "Lo gak bawa ya?"
Calista menggigit bibir bawahnya, ia benar-benar tidak tenang sekarang, ia tidak mau dihukum.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours
Teen Fiction[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] [ᴛᴇʀsᴇᴅɪᴀ ᴠᴇʀsɪ ᴄᴇᴛᴀᴋ ᴅᴀɴ ᴇ-ʙᴏᴏᴋ] Semua itu terjadi begitu saja. Semua itu terjadi begitu cepat. Semua itu terjadi tanpa alasan. Namun... Akankah semua itu berakhir begitu saja? Akankah semua itu berkahir dengan cepat? Akankah semua itu...