Beberapa tahun kemudian...
"Undaaa... Tata Pila ambil oneka belbi na Pina huaaaa," adu seorang gadis kecil kepada Bundanya yang tengah sibuk memasak.
"Aduh Pira, kembaliin dong mainan adeknya," ucap wanita itu dengan lembut kepada anak sulungnya yang tengah berlari sembari membawa mainan adiknya.
Wanita itu adalah Calista Arabelle. Istri sah dari seorang Alvano Arestian Alderic. Wanita itu kini mempunyai dua orang anak perempuan. Elfira Ariella Alderic atau kerap disapa Pira, putri sulung yang tak kalah cantiknya dengan Calista, kini sudah berusia 4 tahun, gadis kecil itu sangat suka menjaili adiknya, Elfina Ariella Alderic atau kerap disapa Pina yang kini berusia 3 tahun.
"Tini dong ambil ainannya," ucap Pira sembari menjulurkan lidhanya kearah Pina.
"Pina nda tuka tama Tata Pila!"
"Pina gak boleh gitu dong," ucap Calista sembari tersenyum kearah Pina.
"Mainannya sama-sama ya, jangan kelai. Kalian panggil Ayah gih dikamar," ucap Calista menyuruh kedua putri kecilnya itu.
Ini adalah hari weekend dan seperti biasa disaat weekend Ares pasti tidak bangun pagi. Ia pasti bangun telat, itupun tunggu dibangunin baru ia bangun.
Kedua putri kecilnya itu memberikan hormat kepada Calista setelah itu mereka berlari menuju ke kamar Bunda dan Ayahnya.
Saat memasuki kamar tersebut. Mereka melihat Ares yang masih tertidur tenang.
"Ayah gak selu, masa tidulnya lama" ucap Pira dibalas anggukan dari Pina, "Iya Ayah nda selu!" tambah Pina.
Kedua gadis kecil itu naik keatas kasur. Pira dan Pina menggoyangkan tubuh Ayahnya itu.
"AYAHHHHHH" teriak keduanya secara serempak.
"Hm" dan Ares hanya menjawab dengan dehemannya, itupun ia masih memejamkan matanya.
"Anun Ayah! Tita talapan duyu," ucap Pina sembari memeluk Ares.
"Iya Pina sebentar ayah masih ngantuk, five minutes." Ares masih memejamkan matanya.
"No Ayah!"
"Three minutes"
"No!" ucap Pina dan Pira serempak.
"Okay girls." Ares membuka matanya perlahan dan ia melihat kedua putri cantiknya yang sedang duduk disebelahnya sembari menatapnya.
"Kiss Ayah dulu," ucap Ares.
"Nda au Ayah bau," sahut Pira.
"Ya udah Pina aja kiss Ayah dulu"
"Nda au" Pina menggeleng-gelengkan kepalanya.
Ares yang tadinya berbaring pun langsung duduk, "Karena gak ada yang mau kiss Ayah, sekarang kalian Ayah hukum," Ares menggelitiki Pira dan Pina secara bersamaan membuat kedua gadis kecil itu tertawa geli.
"Aaaa tudahh Ayahhh," pekik Pira dan Pina.
Ceklekkk...
Pintu kamar terbuka perlahan memperlihatkan Calista disana.
"Sarapan dulu ayok," ucap Calista membuat Ares menghentikan aksi menggelitiki kedua anaknya tersebut. Hal itu membuat Pira dan Pina berlari kearah Calista sembari tertawa.
"Kenapa girls?"
"Ayah Undaa," sahut kedua gadis itu secara bersamaan.
"Ayah mandi dulu sana, abis itu kebawah, kita sarapan," suruh Calista.
Beberapa menit kemudian, acara sarapan pun dimulai, setelah sarapan selesai, Calista mencuci piring terlebih dahulu, setelah selesai mereka pun berkumpul diruang keluarga.
"Ayah... Pila au ainan balu"
"Pina uga au," sahut Pina cepat.
"Mau apa hmm?"
"Au yang banyakkk," sahut kedua gadis kecil itu secara bersamaan.
"Tanya dulu sama Bunda, boleh atau enggak," ucap Ares.
Pira dan Pina beralih pada Calista "Undaaa..." rengek keduanya.
"Gak boleh ah, udah banyak tau mainan kalian," sahut Calista.
"Yahh... Au tatu aja," ucap Pira menawar.
"Pina uga au tatu aja," Pina ikut-ikutan menawar.
"Gak boleh," ujar Calista menggoda kedua gadis kecilnya itu.
"Tuh kan Bunda gak bolehin." Ares tertawa pelan.
"Aaa Undaa"
"Kiss dulu dong Bundanya, siapa tau ntar dibolehin," ucap Ares memberi saran.
Otomatis Pira mencium pipi kanan Calista dan Pina mencium pipi kiri Calista.
Calista tertawa pelan, "Haha, ada-ada aja, iya boleh kok"
"Yeyyy, tayang Unda" kedua gadis kecil itu memelul Calista erat.
"Eh Ayah gak diajak?" Ares ikut memeluk ketiga wanita yang sangat berharga dihidupnya itu.
Lengkap sudah kini kebahagiaan Calista dan Ares dengan keluarga kecil mereka.
Alhamdulillah tamat. Gimana gimana? Wkwkwkw. Udah gitu doang, gak ada sequel sequelan aowkwjwk. Udah ya tamat, say good bye to Ares and Calista 👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours
Teen Fiction[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] [ᴛᴇʀsᴇᴅɪᴀ ᴠᴇʀsɪ ᴄᴇᴛᴀᴋ ᴅᴀɴ ᴇ-ʙᴏᴏᴋ] Semua itu terjadi begitu saja. Semua itu terjadi begitu cepat. Semua itu terjadi tanpa alasan. Namun... Akankah semua itu berakhir begitu saja? Akankah semua itu berkahir dengan cepat? Akankah semua itu...