08 || May I Hug You?

6.7K 407 25
                                    

"Cowok tadi siapa lo?"

Akhirnya setelah beberapa menit terjadi keheningan diantara Calista dan Ares, akhirnya Ares mulai mencairkan suasana. Kini mereka sedang berada diruang tamu, menonton TV, entah tumben mereka mau menonton bersama seperti ini.

Calista menatap Ares sekilas kemudian lanjut fokus menonton acara televisi ditemani beberapa cemilan ditangannya.

"Kenapa emang?" tanya Calista balik.

"Gue nanya minta jawaban bukan pertanyaan lagi"

"Baru tadi ketemu, namanya Alzi katanya, kelas XII IPS 3" sahut Calista.

"Oh"

"Ntar gue mau jalan ngumpul sama temen-temen gue, lo gak papa dirumah sendiri kan?"

Calista mengangguk singkat, matanya masih fokus kearah televisi.

"Gak takut? Malam-malam biasanya ada--"

"Ada apa!" kesal Calista.

Ares terkekeh pelan "Gak, gak ada apa-apa"

Calista memutar bola matanya malas setelah itu ia kembali melanjutkan memakan crmilan dan menonton televisi.

"Gue pergi dulu ya" tanpa menunggu jawaban dari Calista, Ares langsung beranjak pergi keluar dari rumah. Sedangkan Calista membalasnya dengan deheman pelan dan matanya yang masih fokus pada acara televisi.

45 menit kemudian, acara televisi yang ditonton oleh Calista telah habis, jam pun sudah menunjukkan pukul 21.00. Calista pun ingin beranjak pergi menuju ke kamarnya, tapi ia terhenti saat teringat ia sendiri dirumah seluas ini, ia kembali duduk di sofa.

Ia berdiri berjalan kearah gorden mengintip keadaan diluar rumah yang sudah mulai hujan walaupun belum deras.

Ia memutuskan kembali duduk di sofa, memainkan handphone nya untuk menghilangkan rasa bosan, sekaligus menunggu Ares pulang, karena jika ia tertidur ia tidak bisa membukakan pintu.

15 menit kemudian, Ares belum kunjung pulang, hujan pun sudah semakin deras. Calista pun berfikir untuk menelpon Ares saja, jam berapa lelaki itu pulang dan apakah ia akan pulang, jadi ia tidak perlu menunggu.

Baru saja Calista ingin menelpon Ares tiba-tiba pintu rumahnya terketuk.

Tok...tok...tok...

Dengan gerak gesit Calista berjalan kearah pintu, tak lupa untuk mengintip terlebih dahulu di gorden, dan ia melihat bahwa orang itu adalah Ares, ia pun membukakan pintu.

Calista menatap Ares dari atas sampai bawah, basah semua.

"Lo tadi pergi pakai motor?" tanya Calista.

"Hmm"

"Lo nekat pulang hujan deres gini? Kenapa gak berhenti dulu, minggir dulu gitu stop di halte atau dimana"

"Hmm" Ares langsung pergi meninggalkan Calista. Calista melihat Ares yang menaiki anak tangga pun langsung menutup serta mengunci pintu rumah dan langsung pergi menuju ke kamarnya.

Calista melihat pintu kamar Ares terbuka, tumben tidak tertutup. Ia melihat Ares yang duduk diatas kasurnya sambil sesekali mengusap wajahnya kasar.

"Res lo kenapa?" tanya Calista dari luar kamar.

"Gue pusing" sahut Ares seadanya.

"Lo sakit?" tanya Calista lagi.

"Gak tau" sahut Ares sembari merebahkan tubuhnya keatas kasur.

"Gue masuk ke kamar lo, gak papa?"

"Stupid! Masuk aja kenapa sih!" kesal Ares.

Calista cemberut dibuatnya, dengan langkah malas ia pun masuk kedalam kamar Ares, memegang jidat Ares memastikan bahwa lelaki itu demam atau tidak.

I'm Yours Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang