"Res res res" panggil Calista berulang kali sembari memperhatikan Ares yang sibuk memainkan game online di handphone nya.
"Hm" dan Ares hanya membalasnya dengan deheman saja.
Calista mendesis kesal lalu ia mengambil handphone Ares membuat Ares sedikit terkejut dan menatap Calista "Apa?" tanyanya pelan.
"Besok lo harus pilih gue, oke?!"
Ares terdiam sejenak lalu menganggukkan kepalanya pelan "Iya" sahutnya "Siniin hp gue" sambungnya.
"Ini udah jam--" Calista menatap kearah jam dinding, lalu kembali menatap Ares "22.00, tidur, besok sekolah"
"Siniin dulu hp nya"
Calista menggelengkan kepalanya "Gak! Tidur!"
"Lis--"
"Sekarang!"
Ares menghela nafasnya lalu berbaring dan menarik Calista kedalam dekapannya "Lo juga tidur"
"Gue mau baca novel dulu, lepasin!"
Ares sedikit melonggarkan dekapannya lalu menunduk menatap Calista "Kalau gitu gue juga mau mabar dulu sama temen"
"Gak--"
"Ya udah tidur!" Ares kembali menguatkan pelukannya terhadap Calista.
"Lo kenapa sih" ucap Calista didalam pelukan Ares.
"Gue kalau tidur harus peluk guling, tapi berhubung sekarang ada lo, ya yaudah peluk lo aja"
"Itu namanya lo modus!" cerocos Calista.
Ares terkekeh pelan "Udah tidur cepet, ngomong mulu!"
🍦🍦🍦
Keesokan harinya. Seperti biasanya Calista dan Ares berangkat menuju ke sekolah bersama-sama. Baru saja Calista dan Ares menginjakkan kaki mereka di koridor, para murid-murid sudah menatap Calista dan Arss dengan tatapan yang sulit diartikan.
Banyak juga diantara murid-murid tersebut yang langsung berbisik-bisik melihat keakraban Calista dan Ares. Namun hal itu sama sekali tak diubris oleh Calista maupun Ares, mereka berdua bersikap biasa saja, seolah tak terjadi hal apapun.
"Calista... Ditunggu Stella di lapangan basket" ucap seorang siswi yang menghampiri Calista dan Ares.
Calista dan Ares saling bertatapan sebentar, setelah itu Calista kembali menatap siswi tadi "Okey, makasih" siswi itupun pergi berlalu dari Calista dan Ares.
Setelah itu Calista dan Ares pun menuju ke lapangan basket. Sesampainya di lapangan basket, sudah banyak siswa maupun siswi disana, dan ditengah-tengah lapangan ada Stella.
Calista dan Ares menerobos gerombolan para siswa-siswi tersebut. Stella melihat Calista dan Ares datang bersamaan, ia tersenyun miring kearah Calista.
Calista pun menghampiri Stella "Kenapa?" ujar Calista sembari menaikkan sebelah alisnya.
"Hari ini hari penentuan siapa yang menang taruhan itu. Lo gak lupa kan?"
Calista terkekeh pelan "Terus?"
"Res..." panggil Stella dan Ares menaikkan sebelah alisnya "Hm?"
"Come here, choose one"
Ares pun berjalan perlahan kearah Calista dan Stella, ia berdiri ditengah-tengah kedua gadis itu. Ares menatap Calista dan Stella secara bergantian, suasana semakin memanas, para siswa maupun siswi pun terlihat tegang melihat kejadian tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours
Teen Fiction[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] [ᴛᴇʀsᴇᴅɪᴀ ᴠᴇʀsɪ ᴄᴇᴛᴀᴋ ᴅᴀɴ ᴇ-ʙᴏᴏᴋ] Semua itu terjadi begitu saja. Semua itu terjadi begitu cepat. Semua itu terjadi tanpa alasan. Namun... Akankah semua itu berakhir begitu saja? Akankah semua itu berkahir dengan cepat? Akankah semua itu...