Jam pelajaran sudah dimulai sejak 20 menit yang lalu, kini adalah pelajaran Fisika, pelajaran yang membuat Calista mengantuk. Jelas saja mengantuk, berbagai macam rumus yang tak ada habisnya itu terus saja diucapkan oleh sang guru mata pelajaran.
"Hoammzz" Calista menutup mulutnya yang menguap kcil dengan kedua tangannya.
"Pak izin ke toilet ya" ucap Calista kepada Pak guru yang sedang menerangkan salah satu rumus Fisika.
"Silahkan"
"Gak mau ditemenin?" tanya Risha.
"Gak usah"
Risha mengangguk "Toiletnya dideket tangga"
Calista mengangguk kecil "Makasih" setelah itu Calista pun keluar dari kelas dan menuju ke toilet.
Calista berdiri didepan kaca wastafel yang berukuran cukup besar itu. Ia mencuci mukanya karena ia sangat-sangat ngantuk sekarang.
"Eh-- elo? Kayak kenal?" ucap seorang wanita yang tiba-tiba berdiri tepat disebelah Calista.
Calista menatap wanita itu mencoba mengingat-ingat siapa wanita tersebut "Siapa?" tanya Calista.
"Lo sepupu Ares kan?"
Oh astaga, Calista ingat sekarang, itu adalah wanita yang kemarin di restaurant.
"Ah iya gue inget, lo temen Ares kan?"
"Lebih tepatnya calon pacar" sahut wanita bernama lengkap Auristella Clarissa Danita atau kerap disapa Stella itu.
"Calon pacar?" tanya Calista bingung.
Stella mengangguk "Gue sama Ares udah dekat lumayan lama, dan bisa dibilang sangat dekat"
Calista tersenyum kaku dan ia mengangguk ragu "Oh gitu, moga cepet jadian"
Stella tersenyum manis "Amin deh hehe, ngapain disini?" tanya Stella.
"Cuci muka, ngantuk banget"
Stella terkekeh pelan "Gue ke toilet dulu"
"Gue ke kelas duluan"
Calista pun bergegas pergi ke kelas, tak memikirkan ucapan Stella tadi.
"Lama lo" ucap Risha begitu melihat Calista kembali duduk ke kursinya.
"Hehe" cengir Calista.
Jam pelajaran terus berlangsung sampai bel pulang sekolah dibunyikan. Semua murid langsung bersorak gembira begitu mendengar bel pulang sekolah dibunyikan. Mereka langsung merapikan buku-buku mereka dan bergegas untuk pulang.
Begitupun dengan Calista, namun ia tidak terlalu bercepat-cepat. Setelah sampai diluar gerbang sekolah, Calista langsung menyetop taksi yang lewat.
20 menit kemudian, ia sudah sampai didepan rumahnya. Calista melihat pintu rumahnya terbuka, apakah Ares sudah datang?.
Perlahan kaki Calista melangkah kedalam rumah "Assalamualaikum" ucapnya pelan namun tak ada sahutan.
Calisa menatap seisi rumahnya, sejauh ini tak ada siapa-siapa yang dilihatnya.
"Eh Calista udah pulang"
Calista sedikit terkejut namun ia berusaha menutupi rasa kagetnya itu dengan tersenyum manis "Tante-- eh Mama maksudnya hehe, udah lama?" tanya Calista sedikit gugup.
Ternyata orang itu adalah Nisa, Mama Ares.
"Lumayan, untung Mama punya kunci rumah kamu, oh iya Mama udah masak tuh makan gih"
"Duh maaf Ma jadi ngerepotin"
"Enggak ah biasa aja, gak ngerepotin kok"
Calista tersenyum canggung "Ares udah pulang Ma?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours
Teen Fiction[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] [ᴛᴇʀsᴇᴅɪᴀ ᴠᴇʀsɪ ᴄᴇᴛᴀᴋ ᴅᴀɴ ᴇ-ʙᴏᴏᴋ] Semua itu terjadi begitu saja. Semua itu terjadi begitu cepat. Semua itu terjadi tanpa alasan. Namun... Akankah semua itu berakhir begitu saja? Akankah semua itu berkahir dengan cepat? Akankah semua itu...