Matahari sudah bersinar dengan cerahnya. Gadis cantik bernama lengkap Calista Arabelle atau kerap disapa Calista itu mengerjapkan matanya berkali-kali, mencoba mengumpulkan seluruh nyawanya, ia melihat kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 07.15.
Tapi...
Calista menatap kesekeliling kamarnya, ini bukan kamarnya.
Dengan cepat Calista melihat kearah sampingnya, dilihatnya seorang lelaki yang masih tertidur nyenyak dengan wajahnya yang tampak tenang.
Calista mencoba mengingat-ingat kenapa ia bisa disini.
"Gue ketiduran kah di mobil" gumam nya.
Calista yang tadinya berbaring langsung duduk dan menatap lelaki diaebelahnya yang masih tidur.
"Bukan kamar gue--" Calista menatap sekelilingnya, kamar bernuansa hitam putih "Ini kamar Ares" gumamnya.
"Ah gak peduli" Calista pun langasung keluar dari kamar. tersebut dan pergi kekamar mandi yang ada dikamarnya.
Setelah selesai melakukan ritual mandinya, Calista langsung pergi kedapur untuk membuat sarapan, ia hanya memasak pasta kali ini, tidak ribet.
Ting...tong...ting...tong...
Bel rumah berbunyi menandakan ada orang yang memencetnya, siapa yang datang?.
Calista menaruh dua gelas air putih keatas meja makan, setelah itu ia langsung menuju kearah pintu luar dan membukanya.
"HAYYY BROO-- EHH--" dua orang lelaki itu langsung berteriak membuat Calista menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.
"Kalian siapa sih! Sana pergi!" usir Calista.
"Belum masuk udah di usir" ucap salah satu dari lelaki itu.
"Perkenalkan neng cantik, gue Arkan, dan ini Leo--" ucap salah satu lelaki itu dan menunjuk teman sebelahnya "Kita berdua adalah teman Ares--eh sahabat deng bukan temen" sambungnya.
Tanpa permisi kedua lelaki itu langsung masuk dan duduk di sofa ruang tamu.
"Gak sopan banget sih!" ketus Calista.
"Ngapain masih didepan pintu? Masuk silahkan, anggap aja rumah sendiri" ucap Leo tanpa beban.
Calista menatap Leo tajam "Ini rumah gue!" kesalnya.
"Ah iya maaf-maaf, btw btw ini gak ada minuman or apa gitu" kode Leo.
"Gak ada!" sahut Calista masih kesal.
"Tamu adalah raja" sahut Arkan.
"Raja itu berkuasa, emang lo punya kuasa apa disini hah?!" kesal Calista.
"Oh jelas punya--Lis ambilin minum" suruh Arkan seenak jidat.
"Gak! Lo kira gue babu lo apa?!"
"Yaelah-- mana Ares?" tanyanya.
"Tidur"
"Buset masih tidur, kalian habis melakukan something ya semalam?" tuduh Leo.
"Mending pulang kalau mau ngerusuh!" usir Calista.
"Belum juga ketemu Ares"
Calista menghela nafasnya kasar "Tunggu!" Calista pun beranjak pergi menuju ke kamar Ares.
"Res bangun!!!" Calista terus memukul pelan lengan Ares namun Ares tak juga bangun dari mimpi indahnya, maybe.
Calista menepuk pipi Ares pelan "Res? Lo tidur apa mati suri sih! Bangun woy!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours
Teen Fiction[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] [ᴛᴇʀsᴇᴅɪᴀ ᴠᴇʀsɪ ᴄᴇᴛᴀᴋ ᴅᴀɴ ᴇ-ʙᴏᴏᴋ] Semua itu terjadi begitu saja. Semua itu terjadi begitu cepat. Semua itu terjadi tanpa alasan. Namun... Akankah semua itu berakhir begitu saja? Akankah semua itu berkahir dengan cepat? Akankah semua itu...