Calista menatap Ares tajam begitu mendengar Ares mengatakan 'Gue sama Calista memang bukan sepupu'. Ares yang merasa ditatap seperti itu pun menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya 'kenapa?'.
"Res lo becanda? Waktu itu Calista sendiri yang bilang kalau kalian sepupu" ucap Stella sembari melirik Calista tajam.
"Dia bohong, dia itu--"
Belum sempat Ares menyelesaikan perkataannya Calista sudah lebih dulu menariknya membawanya keluar dari kelas, dan pergi agak sedikit menjauh dari kelas menuju ke koridor yang cukup sepi.
"Mulut lo ya bener-bener minta di tabok!" omel Calista.
Ares menatap Calista santai "Apaan sih lo"
"Lo yang apaan! Bisa-bisanya tadi lo hampir bilang kalau kita--"
"Gue mau bilang kalau kita temen dekat" potong Ares.
"Iss! Bodo amat lah mau lo bilang kita saudara kembar kek apa kek terserah lo!" kesal Calista.
"Mau banget gue akuin lo sebagai istri gue didepan murid-murid tadi?"
Calista menatap Ares tajam "Jangan nyaring-nyaring! Ada yang denger ntar!" ketus Calista.
"Mau kan lo" goda Ares.
"Gak idih! Inget, kita nikah karena dijodohin, gue gak suka sama lo, bahkan gak ada rasa ke lo sedikit pun!" ucap Calista dengan penekanan disetiap katanya.
"Yang nyuruh lo suka sama gue siapa hmm?"
Calista terdiam sejenak "Mana tau lo yang suka sama gue kan"
"Tingkat kepedean lo tinggi juga ya"
Calista memutar kedua bola matanya malas "Tau ah males gue sama lo"
"Yang nyuruh lo gak males sama gue siapa?"
Calista menatap Ares kesal, akhirnya ia maju selangkah mendekat pada Ares "Lo ngeselin, pulang sekolah gak usah masuk rumah! Gue kunciin!" ucap Calista pelan namun tegas.
"Gue bisa nginap dirumah Nyokap Bokap gue sih, lo tuh yang takut dirumah sendirian!"
"Dih! Gue juga bisa nginap kerumah--"
"Jangan!" potong Ares.
Calista tersenyum meremehkan "Kenapa hah?"
"Bisa-bisa gue yang diomelin ntar dikata ngusir lo, padahal lo yang duluan ngusir gue"
"Kalah kan lo sama gue!"
"Gak, udah sana lo balik ke kelas lo sendiri"
"Katanya guru-guru rapat--"
"Terus kalau rapat lo mau dikelas gue gitu? Lo bisa ke kantin, tempat yang lebih berfaedah" jelas Ares.
"Siapa juga yang mau ke kelas lo!" setelah mengucapkan kalimat tersebut Calista langsung beranjak menuju ke kelasnya dengan wajah ditekuk dan kaki yang dihentak-hentakan karena kesal.
Begitu masuk kedalam kelas, Calista sudah diserbu oleh beragam pertanyaan yang keluar dari mulut teman-temannya.
"Lis lo pacaran sama Ares?"
Calista menatap kesal siswi yang berdiri disebelahnya yang merupakan teman sekelasnya itu "Gak!" ketusnya.
Siswi itu tersenyum kaku "Terus?"
"Temen!" sahut Calista masih ketus.
"Terus kenapa lo ngaku sepupuan sama dia?"
"..."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours
Teen Fiction[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] [ᴛᴇʀsᴇᴅɪᴀ ᴠᴇʀsɪ ᴄᴇᴛᴀᴋ ᴅᴀɴ ᴇ-ʙᴏᴏᴋ] Semua itu terjadi begitu saja. Semua itu terjadi begitu cepat. Semua itu terjadi tanpa alasan. Namun... Akankah semua itu berakhir begitu saja? Akankah semua itu berkahir dengan cepat? Akankah semua itu...
