3.

24 2 0
                                    

Bel masuk berbunyi, dan aku merapikan makananku. Aku mengeluarkan alat dan bahan kerajinanku, karena hari ini adalah pelajaran KTK. Kita membawa alat dan bahan kerajinanku ke sebuah ruangan besar. Ya, itu adalah aula lantai 2, khusus untuk pelajaran KTK kelas 8.

Kita di aula membuat kerajinan dari kain flanel. Kita sangat serius membuatnya, karena ada bagian gunting-menggunting, dan jahit-menjahit. Jadi, dibutuhkan konsentrasi tinggi. Kalau nggak, bisa ketusuk, kegunting, salah gunting. Minggu lalu saja, ada yang berdarah karena ketusuk jarinya.

Setelah pelajaran KTK, kita diberi pengumuman kalau hari Senin kita sudah memulai ulangan. Aku mulai bersemangat untuk belajar. Dan ini salah satu keunikan sekolahku, kalau hari Jumat, pasti kita pulang cepat! Ya, itu karena hanya 2 mata pelajaran saja hari ini.

Kita memberi salam dan berjalan keluar sekolah dan pulang ke rumah masing-masing.

Senin, 12 Agustus 2019
Hari ini, sekolahku memulai ulangan. Bukan ulangan seperti PAT, PTS, PAS. Ketiga ulangan tersebut tidak ada di sekolahku. Tiap 28 hari sekolah di sekolahku, pasti ada ulangan, dan itu hanya seperti UH atau Kuis saja. Jadi lebih gampang. Selain itu, ulangannya nggak berdasarkan pelajaran hari itu. Pelajaran disusun oleh kepala sekolah, dan tiap kelas beda mapelnya. Misalnya, kalau aku hari ini ujian IPS, kelas Anel ulangan B.Ing, kelas Ratih ulangan Sunda.

Ujian kali ini adalah IPS, atau Ilmu Pengetahuan Sosial. 20 PG, 10 Uraian, 5 Essay. Cukup sulit, namun aku bisa. Setelah ulangan, kita langsung masuk ke pelajaran pertama, yaitu Agama. Pelajaran Agama kali ini sangat seru, karena kita hanya sharing, itu salah satu kebiasaan pelajaran Agama aku di minggu pertama. Hari ini yang sharing ada 7 anak, dan aku tidak dipilih. Setelah sharing, kita istirahat, dan kelasku yang pertama kali istirahat. Selama istirahat, aku makan di luar kelas.

Author P.O.V
Seusai makan, Via kembali masuk ke dalam kelas. Dia mengeluarkan buku PPKn-nya yang ternyata ada PR yang belum dikerjakan. Via mengerjakan, bukan mengerjakan sebenarnya melanjutkan, soal yang belum terisi, dan tepat waktu dia menyelesaikannya.

Bel masuk berbunyi. Semua murid kelas 8-C mengeluarkan buku PPKn. Guru PPKn masuk dan meminta ketua kelas mengumpulkan buku tulis yang terdapat PR tersebut. Semua mengumpulkan PR-nya, tak terkecuali Via.

Kelas 8-C kembali belajar PPKn, ketika orang tua dari Via datang ke sekolah, karena hari ini mereka dipanggil kepala sekolah mengenai masalah Via. Mama dan papanya datang menghadap Ibu Kepala Sekolah.

"Ibu, ada apa dengan anak saya?" tanya mamanya Via.

"Anak Ibu sering kali melakukan hal-hal yang tidak pantas. Kerap kali dia saya panggil ke ruangan ini. Sudah ada 3 kesalahan," kata Ibu Kepsek.

"Apa saja kalau saya boleh tahu?" tanya papanya Via.

"Dia sering berlari-larian di lorong kelas hingga suatu saat dia menabrak saya. Kedua, dia membuat keributan di kelas. Dia sampai tidur di kelas, Bu," kata Ibu Kepsek.

"Tindakan Ibu bagaimana? Apakah Ibu akan memberikan SP?" tanya mamanya Via.

"Mungkin tidak. Karena ini baru ketiga kalinya dia melakukan hal seperti ini di sekolah. Kalau yang keempat kalinya, mungkin akan saya berikan SP. Mohon maaf kalau mengganggu aktivitas Bapak Ibu," kata Ibu Kepsek.

"Tidak apa-apa. Kami permisi ya Bu," kata papanya Via. Orang tua Via keluar dari ruangan Kepala sekolah dan meninggalkan sekolah.

Tidak lama dari orang tua Via meninggalkan sekolah, bel istirahat berbunyi. Via menghampiri Ratih di kelas 8-B. Kelas 8-B ternyata lebih bersih daripada kelas Via, tapi kalah bersihnya dengan kelas 8-A.

Anel baru memasuki ruang tersebut 5 menit setelah Via masuk ke sana. Mereka mengobrol tentang ujian mereka. Menurut Ratih, ujian Sunda sangat sulit. Sedangkan menurut Anel, ulangan B.Ing sangatlah gampang. Apa yang sulit bagi kelas 8-A, 8-A pasti bilang "Semua mapel itu gampang" pada murid di kelas lain.

Setelah mengobrol panjang, bel masuk berbunyi. Di kelas Via, sekarang adalah pelajaran Sunda. Kelas Via diberikan kisi-kisi ulangan Sunda, karena besok kelas Via menghadapi ulangan Sunda. Setelah pelajaran Sunda, diberikan pengumuman, lalu berdoa pulang. Semua murid memberikan salam dan pulang ke rumah masing-masing.

Sesampai di rumah...
"Ma, Pa, Via pulang," kata Via.

"Iya sayang, gimana sekolahnya?" tanya papanya.

"Seru banget, Pa," jawab Via singkat.

"Mama mau ngomong sama kamu," kata mamanya Via.

"Ada apa, Ma?" tanya Via curiga.

"Apa yang telah kamu perbuat di sekolah sampai kepala sekolah memanggilmu tiga kali? Mama dan Papa tadi dipanggil ke sekolah," kata mama Via mengintograsi.

"Nggak kenapa-napa kok, ma," kata Via dengan serius.

"Ngapain kamu lari-lari di lorong dua kali sampai ketabrak Bu Kepsek? Ngapain kamu berisik di kelas? Kan mama nggak ngajarin kamu begitu," kata mama Via.

"Yang lari-larian itu. Yang pertama, buku aku diambil sama Laras-Raras, terus aku mau ngambil bukuku, tapi udah jauh. Eh, malah dibawa ke ruang Kepsek. Yang kedua, makanan aku diambil 2 anak itu lagi, eh malah ketabrak sama kepsek. Yang terakhir, aku diganggu sama Laras-Raras waktu pendingan di pelajaran OR," kataku jujur.

"Owalah, ternyata gara-gara Raras-Laras. Ya udah, ntar papa gugat mereka, dan bilang kalau Via nggak ada salah," kata papanya Via.

"Eh, Via kapan kamu tidur di kelas?" tanya mamanya Via.

"Hmm. Itu kayaknya yang pas bangun kesiangan deh ma," kata Via.

"Masih ngantuk sih. Ya udah, jangan tidur di kelas lagi ya, sayang. Ntar mama sama papa bicarain yang kasus Laras-Raras," kata mamaku. Via mengangguk.

Selasa, 13 Agustus 2019
Via P.O.V
Hari ini aku ulangan Sunda, dan syukurnya kisi-kisi sudah diberikan, jadi aku bisa mengerjakan soalnya. Karena mamaku berasal dari Jawa Barat dan telah mengajarkan bahasa Sunda kepadaku, jadi lebih mudah mengerjakannya. Hari ini juga, Ratih ulangan B.Ing, dan Anel ulangan B.Indo. Setelah ulangan berakhir selama 1 jam dengan 20 PG, 10 Uraian, dan 5 Essay, kami melanjutkan pelajaran PJOK. Kami belajar dengan serius, sampai...

Ketika guru PJOK kami pergi ke ruang guru, Laras dan Raras membuat kegaduhan. Dan kepala sekolah sedang lewat di depan kelasku. Namanya nasib kalau ada kepsek, Laras dan Raras dipanggil Bu Kepsek untuk dimarahi dan pemberian nilai minus.

Guru PJOK kembali melanjutkan pengajarannya. Laras dan Raras sudah kembali. Setelah bel istirahat berbunyi, aku membawa makananku ke kelas Anel untuk makan bersama Ratih dan Anel. Aku memulai pembicaraan.

"Eh, An. Kamu tahu yang namanya Andri gak?" tanyaku.

"Tahu tahu. Kenapa?" tanya Anel balik.

"Kok aku jadi punya rasa sama dia ya?" kataku.

My Bestie Lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang