11.

14 1 0
                                    

Bel masuk berbunyi. Sekarang adalah pelajaran KTK. Kita membawa alat dan bahan keterampilan ke ruang aula untuk dikerjakan di sana. Kita diberikan petunjuk, lalu mengerjakannya dengan serius, biar tidak ada kesalahan yang terjadi. Ketika bel pulang berbunyi, kami berdoa bersama, memberi salam, kembali ke kelas masing-masing, mengambil tas, lalu pulang ke rumah masing-masing.

Senin, 9 September 2019
Anel P.O.V
"Oke. Kita duluan ya, Nel," kata Ratih dan Via bersamaan.

Sayangnya, kalian kelewatan banyak sih. Tadi, kita baru saja makan bersama. Tidak hanya itu. Minggu ini adalah "Minggu Jujur". Apaan lagi tuh?

Jadi, di sekolahku itu ada acara 1 minggu agar kita jujur. Maksudnya, kalo kalian punya salah yang belum sempat kalian bicarain, kalian jujur di hari itu. Kalau kita punya perasaan sama orang lain, harus ngomong juga di hari itu. Makanya, aku sebut minggu ini minggu special.

Aku duduk di depan meja guru dengan malas. Mejaku memang depan meja guru. Dibelakangku ada cowo yang super ngeselin, siapa lagi bukan Veno.

"Nel," suaranya membuatku menoleh.

"Mo apa?" kataku malas.

"Nggak, nggak kok," katanya.

"Aku cuma mau ngomong, keknya ada yang aneh di sini, antara lu dan gua," lanjut Veno.

"Iya sih, kita kek jadi jauh doang," kataku lesu.

"Lagian, lu dulu yang mulai," kata Veno.

"Kok gw sih? Lu juga yang nanya-nanya duluan," kataku.

"Lu duluan yang emosi," kata Veno ngegas.

"Huh! Udah cukup!" kataku. Tiba-tiba...

PLAK.

"Puas?" kata Veno. Aku ditamparnya.

"Belom. Lu nggak adil," kataku.

Veno P.O.V
"Kok jadi gua sih?" kataku.

"Lu udah nampar gw 2 kali. Sekarang, inilah pembalasannya," kata Anel dengan senyum tipis.

"Apa?" tanyaku.

PLAK.

"Buset! Berani aja ya lo nampar ketua kelas!" kataku protes.

"Eh, lu nampar sekretaris. Parahan siapa?" kata Anel marah.

"Ya, lo lah," kataku.

"Lu! Lu nampar gw duluan," kata Anel.

"Tinggian siapa derajatnya? Tuaan siapa di sini hah!" kataku memarahinya, nggak bermaksud juga sih.

"Iya, gw nga-" bel masuk berbunyi.

Karena bel masuk berbunyi, kita berhenti bertengkar. Selanjutnya adalah pelajaran IPS. Kita diberikan latihan soal. Kita mengerjakannya sampai tuntas. Sebelum istirahat, kita dibagikan lembaran rangkuman materi beserta PR.

Bel istirahat berbunyi. Semua murid keluar, tersisa aku dan sekre galak, Anel.

"Ven," katanya.

"Apa?" kataku.

"Keknya kalo kita gini mulu gak seru juga lah ya," kata Anel.

"Iya sih," kataku. Tumben, nurut aku nih.

"Ven," kata Anel.

"Nel," kataku bersamaan.

"Erg, kamu aja duluan," katanya.

"Gua minta ma-" Anel memotong pembicaraanku.

"Aku ngaku. Aku tau aku salah. Maaf aku udah bohong sama ka-" aku potong.

My Bestie Lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang