[Extra Chap] 24. Class 9 Part Only

11 0 0
                                    

Selasa, 1 Juni 2021
Author P.O.V
Seorang perempuan berlarian masuk menuju kelasnya. Dia Via, namun ini Via di kelas 9 SMP. Dia telat datang ke sekolah untuk latihan perpisahan.

"Maaf Bu, saya telat," kata Via.

"Gak papa. Silahkan masuk," kata Bu Rani.

Via memasuki ruangan aula sekolah lantai 4, yaitu aula terluas di sekolahnya. Banyak yang berubah daripada setahun yang lalu. Cat dinding aula yang dulu berwarna hijau, berubah menjadi warna kuning muda dan biru muda. Lampu di langit ruangan itu diganti dengan yang baru, layaknya lampu-lampu taman.

Para murid kelas 9 mulai gladi resik untuk perpisahan yang akan dilaksanakan 3 hari lagi. Mereka mengikutinya dengan serius, tidak dengan bercanda. Meskipun banyak bagian yang harus diulang karena salah, mereka tetap semangat.

Karena semua susunan acara sudah dilaksanakan, para murid diijinkan istirahat dan 30 menit berikutnya boleh pulang. Mereka mengobrol bersama dan membahas berbagai macam hal. Mulai, SMA dimana, pindah ke luar kota gak, sampai sekolah dengan sistem apa. Di kota ini juga ada yang kena sistem zonasi.

"Vi, SMA mana?" tanya Anel.

"Sini aja. Males ah di negeri. Apalagi, udah zonasi segala," kata Via.

"Sama aku ge," kata Anel.

"Ketemu lagi deh," kata Via.

"Aku palingan di sini juga," kata Veno.

"Aku juga," kata Andri.

"Males pake zonasi. Udah ah, di sini aja," kata Andy, mengikuti salah satu pembawa acara di salah satu programnya.

"Emang zonasi repot ya?" tanya Maxis.

"Repot banget tau. Ngurus ini itu. Kalo pas sekolahnya jauh gak dapet sekolahnya, harus di swasta," kata Andy.

"Beneran repot juga. Btw, Maxis ntar SMA di mana?" tanya Via.

"Gak di sini lagi. Mau pindah ke luar kota," kata Maxis.

"Kenapa?" tanya Anel.

"Papa aku pindah kerjanya, trus aku juga memang mau menuntut ilmu di sana," kata Maxis.

"Ya di mana?" tanya Veno.

"Surabaya," kata Maxis.

"Semoga kita ketemu lagi lain waktu ya," kata Anel.

"Thanks," kata Maxis.

Setelah istirahat selama 30 menit, para murid dijinkan pulang. Ada yang langsung pulang, ada juga yang sambil menunggu orangtuanya datang, pergi ke cafe dekat sekolah untuk mengobrol dan berfoto bersama, karena pasti akan berpisah satu sama lain.

Rabu, 2 Juni 2021
Para murid kelas 9 memulai latihan gladi resik untuk perpisahan nanti. Mereka sangat bersemangat, karena tersisa 2 hari lagi. Mereka sudah melakukan yang terbaik untuk perpisahan. Namun, latihan hari ini belum berjalan lancar, karena masih ada murid yang tidak datang.

Setelah latihan selesai, mereka diberikan waktu istirahat 30 menit, lalu pulang. Para murid berkumpul di aula lantai 4 untuk mengobrol dan berfoto bersama 1 kelas. Mereka sangat bahagia dan senang bisa berkumpul sebelum saatnya perpisahan.

Kamis, 3 Juni 2021
Tersisa 1 hari sebelum hari perpisahan tiba. Para murid mulai latihan lebih keras dan berusaha menampilkan yang terbaik besok. Mereka latihan berkali-kali, dari acara dimulai sampai selesai. Mereka sangat lelah, namun tetap bahagia.

Perpisahan tahun ini diselenggarakan di aula lantai 4 dan dimulai jam 8 pagi sampai selesai. Ada banyak pertunjukkan dari murid-murid kelas 9 dan pengumuman nilai UN tertinggi. Selain itu, ada pelepasan siswa kepada orang tua juga.

Jumat, 4 Juni 2021
07.45
"Maaf bu, saya telat," kata Via.

"Kamu gak telat kok," kata Bu Rani.

"Lah, bukannya sekarang mau jam 9 ya bu?" Via heran.

"Yang ada mau jam 8, Vi. Jam kamu berarti kecepetan," kata Bu Rani.

"Masa sih?" tanya Via seolah-olah tidak percaya.

Via melihat jam tangannya yang ternyata beda 1 jam daripada jam sebenarnya. Dia langsung mengubah waktu di jamnya itu. Para siswa kelas 9 menggunakan jas hitam dengan kemeja beranek warna, sedangkan para siswi menggunakan kebaya beraneka warna dan corak.

08.00
Waktu acara dimulai. Para siswa-siswi kelas 9 menaiki panggung. Pertama, mereka menyanyikan sebuah lagu pembuka menuju doa. Setelah doa pembuka yang dilakukan oleh kepala sekolah, para murid menyanyikan sebuah lagu untuk orang tua mereka.

Setelah bernyanyi, mereka menghampiri orang tua mereka dan memberikan sekuntum bunga para mereka. Ada yang terharu, tersenyum bahagia, bahkan ada yang menangis. Setelah itu, para murid kembali ke atas panggung.

Mereka menyanyikan lagu untuk guru-guru mereka. Para murid memberikan hadiah untuk para guru. Sebuah kotak kecil berisi kotak untuk menaruh perhiasan, disertai kaca juga. Mereka naik kembali ke atas panggung.

Sekarang adalah giliran penampilan dari tiap murid. Beberapa siswi ada yang dance di atas panggung. Mereka menari dengan anggun dan baik. Para orang tua bertepuk tangan. Tidak hanya itu, ada murid-murid yang bernyanyi bersama. Mereka tampil layaknya paduan suara di event-event special.

Selain itu, ada penampilan alat musik dari beberapa siswa, termasuk Anel, Veno, dan Andri. Mereka menampilkan yang terbaik sehingga memperoleh tepuk tangan yang meriah dari orang tua. Tidak hanya itu. Andy berduet dengan Tania. Suara mereka merdu sekali, dalam arti bukan merusak dunia.

Setelah penampilan dari murid, para ortu murid pun tidak mau kalah. Ada penampilan paduan suara dari beberapa ibu-ibu dan bapak-bapak. Mereka juga bernyanyi dengan bagus, sehingga para murid dan guru-guru ikut bertepuk tangan.

Sekarang saatnya pengumuman nilai UN dari posisi keenam sampai pertama.

"Peringkat keenam dengan nilai 36,0 diraih oleh Nadya Octaviani dari kelas 9-C. Selamat," kata Ibu Rani. Via maju ke atas panggung.

"Peringkat kelima dengan nilai 36,6 diraih oleh Andrianto Sano dari kelas 9-A. Selamat," kata Bu Rani. Andri naik ke atas panggung.

"Peringkat keempat dengan nilai 36,0 diraih oleh Andy Randi dari kelas 9-A. Selamat," kata Bu Rani. Andy naik ke atas panggung.

"Peringkat ketiga dengan nilai 36,8 diraih oleh Jane Rafflesia dari kelas 9-B. Selamat," lanjut Bu Rani. Jane naik ke atas panggung.

"Untuk peringkat kedua dan pertama, Ibu persilahkan Anel dan Veno naik ke atas panggung," kata Bu Rani.

Anel dan Veno naik ke atas panggung. Pastinya, Anel membantu Veno naik ke atas panggung, meskipun memakai kursi roda. Mereka berpegangan tangan layaknya pengumuman pemenang suatu ajang pencarian bakat di televisi.

"Peingkat kedua dengan nilai 37,7 diraih oleh..." kata Bu Rani gantung.

Para orang tua gugup. Para guru sangat menunggu hasilnya. Para murid sudah mulai berdoa. Sedangkan Anel dan Veno hanya berpasrah dan berdoa dalam hati.

"Diraih oleh Anelsya Valentine dari kelas 9-A. Dengan ini, peringkat pertama dengan nilai 38,0 diraih oleh Nandi Ralveno dari kelas 9-A," kata Bu Rani.

"Bu, gak salah baca kan," bisik Anel.

"Gak kok," jawab Bu Rani.

Para murid yang naik di atas panggung berpelukkan dan saling mengucapkan selamat. Para murid sangat senang dengan prestasi dari keenam murid ini. Orang tua Via, Andri, Jane, Andy, Anel, dan Veno maju ke depan dan memberikan selamat.

Bu Rani memberikan selamat dan piagam atas keberhasilan mereka. Tidak hanya itu, mereka merima uang tunai yang ditotal sekitar Rp7.875.000,00. Selamat untuk peraih peringkat keenam sampai pertama ya.

Tidak hanya itu.

"Beberapa anak didik di sini ada yang akan pindah ke luar kota. Ibu guru di sini sangat mengharapkan kesuksesan bagi tiap anak didik kami tercinta," kata Bu Rani.

Acara di tutup dengan bernyanyi bersama dan foto bersama. Para murid bergantian berfoto dengan temannya sebagai kenang-kenangan. Meski diawali dengan tangisan, diakhiri dengan senyuman. Semoga sukses semuanya.

My Bestie Lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang