aku masih berusaha konsisten untuk update fanfic ini setiap hari (biar cepet selesai juga sih heheng)
anyway, enjoy guys...
oOo
"Sial!" Hyunjin terhuyung mundur ketika asap yang berasal dari mesin rusak mengebul ke udara mengenai wajahnya, sesekali terbatuk karena menghirup baunya yang gosong.Di tengah perjalanan menuju dermaga, mobil yang mereka kendarai mendadak mengeluarkan asap sehingga Sunwoo harus menepi ke sisi jalan tak jauh dari trotoar.
Jinyoung menatap deretan kabel-kabel yang terpasang dibagian kap depan mobil. Kabel hijau, merah, biru dan kuning, ia bahkan tak tahu harus memulai dari mana untuk memperbaiki kerusakan.
"Berapa lama kalian menyelesaikan itu?" Jeno mengeluarkan setengah tubuhnya di jendela mobil, mencoba melihat teman temannya yang tertutup kap. Jinyoung menghela nafas, dengan berat hati menutup kembali kap mobil lalu berjalan mendekati Jeno.
"Kami tidak tahu harus memperbaiki bagian mana."
Malam sudah larut, mereka seharusnya bisa mencapai dermaga beberapa jam lagi, namun perjalanan mereka terhambat. Mereka terlantar di tempat tak dikenal, karena tak ada satupun dari mereka pernah mengunjungi tempat ini sebelumnya.
Mereka bisa saja berjalan kaki melanjutkan perjalanan sambil mencari kendaraan lain, tapi mengingat mereka harus membawa mesin listrik membuat niat itu terurungkan. Apalagi kaki Jeno masih bengkak.
Sejauh mata memandang hanya gelap yang terlihat, mereka sengaja tidak menyalakan santer mengingat zombie sensitif terhadap cahaya, hanya cahaya bulan menjadi satu-satunya penerangan mereka saat ini.
Jinyoung mengencangkan dekapan kedua tangannya ke tubuh. Malam ini cukup berangin untuk membuat seseorang menggigil. "Aku yakin masih banyak mobil yang berfungsi. Sunwoo, kita berdua akan mencari di sekitaran sini." Sunwoo mengangguk merespon ucapannya. Jinyoung mengalihkan tatapannya pada Hyunjin, "Kau tetap di mobil temani Jeno."
"Ide bagus." Monolog Hyunjin.
Kaki Jeno masih bengkak membuatnya harus lebih banyak beristirahat agar tidak semakin parah. Ia merasa tak enak karena tidak melakukan apapun untuk membantu mereka, namun mengingat kondisi kakinya yang seperti ini membuatnya tidak bisa mengambil resiko yang bisa saja menyebabkan kakinya pulih lebih lama.
"Harusnya aku bisa membantu."
"Tidak perlu repot..." Sunwoo bicara sambil mengaitkan senjata berjenis saiga ke bahunya, "Fokus saja dengan pemulihan kakimu."
"Sudah siap?"
"Ya." Sunwoo berjalan menghampiri Jinyoung, mereka benar-benar terlihat seorang profesional yang siap menghadapi zombie, "Kurasa aku sudah siap."
"Jangan pergi terlalu lama." Ucap Hyunjin saat mereka mulai berjalan menjauh, "Aku takut ketiduran."
"Takut ketiduran atau takut zombie?" Secara blak-blakan Sunwoo mengejek Hyunjin, tertawa pelan diiringi dengan gelengan ringan. Melihat pemuda itu kesal membuat suasana hati Sunwoo naik.
"Harusnya orang seperti dia jadi santapan zombie saja." Hyunjin bergumam pelan sambil menutup pintu mobil, tak menyadari masih ada Jeno yang dapat mendengar ucapannya. Alih-alih marah, Jeno cukup santai menanggapinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] WALKERS
AventuraKetika bumi tempat yang aman bagi umat manusia telah berubah menjadi tempat mengerikan dan tak aman lagi akibat kesalahan para ilmuwan. Virus berbahaya menyebar melalui udara, menginfeksi mereka yang memiliki imun lemah. Apakah mereka yang memiliki...