Jihyo melirik Taehyung yang makan dengan lahapanya "katanya tidak mau makan tapi kenyataanya sekarang kau makan dengan sangat lahap" Goda jihyo yang membuat Taehyung menatap makananya.
"Aku tadi tidak mau makan karena aku takut kau meninggalkanku sendirian" Ucap Taehyung dengan makanan yang masih memenuhi mulutnya.
"Em Tae setelah ini apa aku boleh pergi? Nanti akan aku panggilkan paman Han untuk menemanimu disini"
Dengan mulut yang penuh makanan Taehyung menggeleng "belum, kau belum boleh meninggalkanku".
Taehyung pun langsung menghentikan acara makanya "Aku sudah selesai, Jihyo jika kau ingin pergi, pergilah tapi kau harus datang kembali kesini" Ucap Taehyung dengan suara bariton khas miliknya juga lengkap dengan raut wajah tak relanya.
"benarkah, kalau begitu aku akan panggilkan paman Han"
Taehyung memegang tangan jihyo yang hendak beranjak bangun dari meja makan
"Tidak usah aku bisa sendiri" Ucap Taehyung dengan wajah judesnya."Sudah tinggalkan aku sendiri bukankah kau senang meninggalkanku? Ayo cepat pergi dan jangan panggil paman Han mengerti!"
Jihyo tersenyum "emm jadi Taehyung yang tampan ini sedang marah kepadaku, baiklah aku tidak akan kesini lagi aku takut melihat dia marah" Ucap jihyo dengan nada bercanda.
"Tidak kau tidak boleh meninggalkanku, setelah pulang kuliah kau harus kesini pokoknya titik jika tidak aku akan marah. Jihyo hanya milik Taehyung jadi Jihyo tidak bisa menggalkan Taehyung" Ucap Tahyung yang membuat pipi Jihyo bersemu merah.
"Hya jangan berkata seperti itu kita ini sahabat, jadi Taehyung jaga dirimu baik-baik ya selama aku pergi jangan nakal pada paman Han" Jihyo pun meninggalkan Taehyung setelah mengambil jaketnya yang tergantung digantungkan baju didekat ruang tamu Rumah itu.
Sedangkan Taehyung masih duduk dimeja makan "Jihyo cepat pulang kesini Suamimu menunggumu, yang namanya adalah Kim Taehyung" Gumam Taehyung pada dirinya sendiri sambil menekan kata Kim Taehyung lalu ia tersenyum sendiri setelah berguamam.
...
Jihyo menghela nafasnya lega saat ia telah tiba didepan rumah keluarga Jung, Jihyo pun membuka pintu rumah keluarga yang mengurusnya dari kecil itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"HOSEOK OPPA!" Teriak jihyo keras agar didengar oleh yang punya nama.
Tapi nihil dirumah jihyo tidak ada seorang pun, yang membuat jihyo lebih bertanya-tanya lagi kenapa mereka tidak mengunci rumah sebelum pergi?
Segera lah Jihyo merogoh tasnya dan meraih benda yang biasa disebut Ponsel, tangan jihyo pun dengan cepat mencari nomber yang dituju.
Jihyo mencoba memanggil oppanya lewat ponsel, ia takut terjadi apa-apa.
"Ayo jawab, ayo jawab" Jihyo merasa bingung dan frustasi karena menunggu orang diseberang untuk mengangkar panggilan ponselnya."Hallo"
"Oh oppa kau dimana?" Tanya Jihyo
"Jihyo, aku sedang dirumah sakit ibuku kecelakaan. Kau cepatlah datang kemari"
"Baik oppa, dirumah sakit mana?"
"Rumah sakit UNORA, cepatlah Jihyo"
"Aku segera kesana" Jihyo pun mematikan panggilan ponselnya dan segera mengunci pintu rumah keluarga Jung"
Jihyo mencari taksi untuk berangkat kesana
"Pak tolong antarkan saya ke Rumah sakit UNORA""Baik nona"
Pengemudi taksi itu pun menjalankan mobilnya kerumah sakit UNORA yang jaraknya juga agak jauh dari rumah keluarga Jung.
Sesampai jihyo dirumah sakit ia langsung membayar tagihan taksi dan jihyo pun masuk terburu-buru kesana.
"Sus dimana ya ruangan pasien yang bernama Jung Hana?" Tanya Jihyo pada suster yang menjadi resepsionis dirumah sakit itu.
"Sebentar nona, pasien bernama nyonya Jung ada di kamar VIP nomber 137"
"Baiklah terima kasih suster"
Setelah berkata begitu jihyo pun melenggang pergi dan mencari kamar tempat bibinya dirawat."Ah ini dia" Ucap jihyo lalu ia langsung membuka pintu kamar rumah sakit itu.
CEKLEK
Jihyo membuka pintu dan menampilkan nyonya Jung yang bernama lengkap Jung Hana, nyonya Jung tengah berbaring lengkap dengan selang infus yang terpasang ditangannya.
Jihyo melirik Hoseok yang tengah duduk sambil memegangi tangan nyonya Jung yang tidak terpasang selang infus.
"Jihyo!" Ucap Hoseok yang baru sadar bahwa Jihyo telah sampai.
"Bagaimana keadaan bibi, oppa?" Tanya Jihyo khawatir.
"Jihyo eomma ingin mengatakan sesuatu padamu"
Jihyo melirik bibinya yang sedang terbaring di ranjang.
"Jihyo kalau begitu aku keluar dulu" Jihyo hanya membalas perkataan Hoseok dengan anggukan.
Setelah Hoseok pergi jihyo menghampiri bibinya yang masih sadar walau perban melapisi kepalanya.
"Bibi aku sangat kawatir padamu" Ucap Jihyo meneteskan air mata.
"Aku baik-baik saja Jihyo, ini hanya kecelakaan biasa" Ucap sang bibi menenangkan. "Jihyo aku ingin mengatakan sesuatu tentang orang tuamu, dulu kakak iparku Park Youngjin yaitu appamu telah mengatur sebuah wasiat untukmu"
"Wasiat? Wasiat apa bibi?" Tanya jihyo karena ia tak mengerti dengan perkataan bibinya.
"Wasiat tentang pernikahanmu, bibi pikir sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengatakannya"
"Pernikahan? Tapi bibi bahkan aku belum lulus kuliah dan aku belum berpikir tentang pernikahan".
"Tapi nak ini permintaan terakhir appamu ia menginginkan kau menikah, lagi pula pernikahan ini dilandasi oleh kerjasama appamu dengan pengusaha yang bernama Kim Junkyeon"
"Kim Junkyeon sepertinya aku pernah mendengar nama itu" Pikir Jihyo.
"Perusahaan Kim Junkyeon dulu hampir bangkrut dan appamu yang membantunya dan menanamkan saham, hingga perusahaannya menjadi sangat besar" Ucap bibi Jung dengan tersekat-sekat.
"Jadi kau, harus menikahi Putra keluarga Kim sebagai salah satu perjanjian appamu"
Jihyo merasa tidak rela jika ia harus menikah dengan seseorang yang tidak ia cintai sungguh ia bingung.
"Jadi aku harus menikah dengan putra Keluarga Kim? "
"Iya"
"Siapa namanya Bibi?"
"Kim Seokjin"
To be continue
Hai kalian yang baca!
Ngerasa nggak ni cerita kagak nyambung?
Aing sih berasa soalnya aing liat cerita tentang jihyo banyak banget yang bagus.
*aing jadi minder kayak cerita ini kurang seru dan kagak nyambung ye.Jan lupa coment biar aing tau kesan dan pesan kaleyan baca ini cerita
Byebye.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Me (Kim Taehyung)
RomanceDeskripsi: Segala kerumitan hidup mendatangi gadis bermata bulat itu. Kenapa ia harus mengurusi seorang pria abnormal. "Sungguh dia adalah pria dewasa tapi kenapa malah seperti anak kecil?" Penasaran dengan kisahnya? ❌❌❌ DILARANG MENGCOPY ATAU MENY...