"Aku akan memisahkan Jihyo Dari Taehyung"
hoseok tersentak kaget setelah mendengar perkataan yang keluar dari mulut wanita yang berstatus sebagai ibunya itu.
"Kenapa eomma? Bukannya kim Seokjin sudah mati! "
Nyonya jung menatap putra semata wayangnya itu. "Apakah kau yakin dia sudah mati?"
"tentu aku sendiri yang melihatnya jatuh kejurang" Ucap hoseok menyela perkataan ibunya itu.
"Apakah kau menemukan mayatnya? Apakah kau punya bukti dia sudah tiada? Apakah kau bisa membawa jasadnya ke hadapanku? Apakah ada yang bisa menyakinkan ku bahwa dia benar-benar tiada? " Tanya nyonya jung bertubi-tubi
Hoseok hanya bisa tertunduk sendu, ia memikirkan kembali perkataan ibunya itu berulangkali. Benar bahwa ia tidak bisa memastikan bahawa pemuda yang melukai adiknya itu benar-benar sudah mati.
Nyonya jung tersenyum kecil
"Bisa saja Seokjin masih hidup dan sewaktu-waktu akan melukai jihyo kembali, jadi jika kau menyayangi adikmu itu kau harus ikut membantuku agar dia tidak terlibat lagi dengan keluarga Kim""Bagaimana caranya eomma, bukankah jihyo sangat mencintai Taehyung. Lagi pula Taehyung juga tidak akan melepaskan Jihyo semudah itu kan?
" Kita palsukan kematiannya" Ucap nyonya jung.
*disisi lain.
"Bukankah ini tempatnya tuan" Ucap seorang pria tua sambil memandangi tempat luas didepannya.
"Benar paman, tapi kenapa tempat ini kosong? Ini hanya sebuah lapangan luas bahkan tidak ada kawasan pemukiman didekat sini" Pemuda bernama Kim Taehyung itu kini ikut bersuara.
"Apakah mereka membohongi kita Tuan Kim?" Tanya Pria tua yang tak lain itu adalah paman Han.
"Tidak mungkin bibi jung membohongiku paman Han" Ucap Taehyung dengan penuh percaya.
"Lagi pula jika benar, untuk apa mereka berbohong? Mereka tidak akan mendapatkan apa-apa"Paman Han pun terdiam dan terlihat memikirkan perkataan Taehyung barusan.
"Mungkin kita harus tanya pada orang-orang yang tinggal disekitar sini" Ucap Taehyung lalu berjalan meninggalkan paman Han yang sedang berfikir.
"Aku rasa nyonya jung tengah berbohong". Setelah bermonolog dengan dirinya sendiri Paman Han pun melanjutkan langkahnya mengikuti Taehyung.
Taehyung terlihat menanyai orang-orang yang lewat satu- persatu, akan tetapi jawaban yang diterima hanya mengatakan bahwa mereka tidak tau.
Rasa frustasi pun makin menerpa Taehyung karena waktunya tinggal satu jam saja.
"AAKKHHH!!! " Teriak Taehyung frustasi sambil menjambak rambut hitamnya.
Taehyung mencukupkan kedua tangannya
"Ya Tuhan aku mohon bantu aku menyelamatkan kekasihku, aku lebih rela jika kau mengambil nyawaku dari pada nyawanya"Taehyung meneteskan air matanya sambil kembali mengacak rambutnya.
"Ya Tuhan kau yang telah membuatku jatuh cinta padanya pada pandangan pertama, tapi mengapa kau juga yang ingin memisahkan kami padahal cinta ini baru saja bersemi? "
Paman Han menepuk pundak Taehyung dari belakang "Tuan jangan salahkan Tuhan, dibalik pertemuan akan ada perpisahan dan dibalik perpisahan akan ada pertemuan. Itu sudah menjadi takdir"
"Tapi tidak secepat ini paman Aku tidak mau berpisah secepat ini". Taehyung makin meneteskan air matanya.
" Wahai anak muda kenapa kau menangis seperti itu" Tiba-tiba ada seorang nenek tua yang berdiri didepan taehyung sejauh satu meter.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Me (Kim Taehyung)
RomanceDeskripsi: Segala kerumitan hidup mendatangi gadis bermata bulat itu. Kenapa ia harus mengurusi seorang pria abnormal. "Sungguh dia adalah pria dewasa tapi kenapa malah seperti anak kecil?" Penasaran dengan kisahnya? ❌❌❌ DILARANG MENGCOPY ATAU MENY...