"Jangan terlalu benci karena aku sudah cinta"
Vino
Venia menyeret vino menuju ujung koridor yg sepi "Apa maksud lo bilang kalo gue harus jadi pacar lo haa?? Lo kira gue ini cewek apa? Asal lo tau yah gue benci sama lo vin"
Entah mengapa air mata venia tiba2 menetes tanpa di minta ia memegang dadanya yg terasa sesak dan merasakan kembali sakit yg dlu pernah ia rasakan karena Arkan. Refleks Vino menarik venia ke dalam pelukannya vino bisa merasakan sakit yg di rasakan oleh venia walaupun ia tidak tahu karena apa. Tapi yang jelas disaat vino memeluk venia ia merasakan kembali getaran dalam hatinya getaran yg telah lama hilang akibat seseorang dan Vino merasakan kenyamanan di dlm sana.😊
Venia yang sadar dengan perlakuan vino yang tiba2 memeluknya pun segera melepaskan pelukan vino..
"Eh hmm gue mau ke toilet dulu" ucap venia salah tingkah sambil menghapus air mata yg tersisa di wajahnya.
"Tunggu "vino dengan cepat menahan tangan venia yg segera ingin pergi.
"Tunggu ven lo belum jawab gue? Tpi gue ngak akan maksa lo untuk jawab itu gue hanya ingin bilang kalo gue nyaman dalam pelukan lo dan gue nga suka liat lo rapuh kayak gini " ucap vino dengan menatap lekat mata venia tanpa ia sadari apa yang telah ia ucapkan.
Venia yang mendengar itu semua kembali menatap dalam mata vino mencoba mencari kehobongan di dalam sana tetapi tidak ada, vino tulus mengucapkan itu semua.
"Vin lo belum tahu apa-apa tentang gue dan kenapa lo tiba-tiba nyuruh gue jadi pacar lo?" Tanya venia.
vinopun mencoba meyakinkan venia " kalo gitu gue pengen tahu tentang lo, dan kenapa gue ngajak lo pacaran? Karena gue ngarasa elo beda ven.Kriiiingggg....bel istirahatpun berbunyi memecahkan keheningan yg terjadi di antara venia dan vino setelah perbincangan mereka tadi.
"Gue pe pergi dulu" ucap venia gugup dan pergi meninggalkan vino yang masih diam ditempatnya.
Aldi,reza,dan rafi kini mencari vino karena sampai pelajaran pertama selesai vino blum kembali jga ke kelas.
"Ck Sih vino kemana sih?"Kata rezaAldi yang melihat vino di ujung koridor kosongpun langsung berlari menghampiri vino.
"woy vin ngapain lo bengong disini"
"Anjirrr kaget gue setan"
"maap maap lagian lo juga ngapain pke bengong disini bisa2 kesurupan setan lo"
"Masa setan kesurupannya sama setan juga" celetuk reza.
Reza yang tidak sadar dengan ucapannya tadi di balas tatapan mematikan oleh vino.
"Yah si bego mulutnya ngada remnya kalo kyk gini lo bangkitin aura setan tau ngak" kata aldi yg langsung menyentil dahi reza.
"Aowww sakit njinggg" jawab reza sambil memegangi dahinya yg di sentil aldi dan berniat menyentil aldi kembali.
"Raf kuy ke kantin males gue liat nih anak setan berdua" kata vino sambil melirik malas aldi dan rafi yg tak kunjung berhenti saling sentil.
"Kuy" jawab rafi dan langsung pergi meninggalkan aldi dan reza.
"Woy vin, raf tungguin gue" teriak reza dan segera berlari mengejar vino dan rafi.
"Ih kok gue di tinggal sih babang vino tunggu adek bang" teriak aldi.
Vino yg mendengar aldi memanggilnya pun bergidik ngeri.Sesampai di kantin vino cs pun segera duduk di meja khusus mereka saja tdk ada satupun murid yg berani duduk di meja tsb tanpa izin dari mereka berempat.
"Vin lo tadi bisikin apa ke venia sampai dia kaget gitu dan langsung narik lo keluar?" Tanya reza dan di angguki oleh aldi dan rafi karena penasaran dengan kejadian tadi.
"Gue nyuruh dia jadi pacar gue" jawab vino santai atau terlewat santai ini mah😑
"APAAAAAA" seru rafi aldi dan reza kompak."B aja dong nga usah teriak emang gue budeg" kata vino yg kesal krn teriakan 3 curut itu.
"Pantesan venia teriak orang nga ada angin nga ada ujan tiba2 di ajak pacaran kan kaget dianya hahaha kita aja yg denger kaget ye nga guys" tanya reza sambil mengangkat satu alisnya.
"Kenapa lo tiba2 nyuruh dia jadi pacar lo vin?" tanya rafi.
"Gue jga ngatau spontan aja gue ngerasa venia nga asing sejak pertama kali gue ketemu dia di koridor sekolah, dan mata gue slalu ingin perhatiin dia fi. Jawab vino yg mengingat kembali kejadian di koridor dan upacara tdi pagi.
"Gue seneng dengernya vin, kalo lo ngerasa kayak gitu, lo harus kejar venia dan bikin dia yakin sama lo, tapi lo juga harus yakinin diri lo sendiri kalo ini bukan sekedar pelampiasan lo karena dia yang nga balik2 kesini" kata rafi karena hanya rafilah yg bisa diajak ngobrol serius.
Dan di balas angukan oleh vino "yah gue coba"Di kantin paling pojok tepatnya di meja venia cs pun tidak kalah penasarannya
"Nah Ven kita udah di kantin cepet lo cerita kenapa lo teriak tdi dan langsung nyeret vino keluar??" Tanya tisa yang sudah hampir mati penasaran karena ini."Nga ada apa2 dia cuman bisikin gue yg engak2 kayak bisikan setan gitu" jawab venia asal dan sesantai mungkin agar temannya tdk curiga.
"Yah engak2 nya tuh gimana?masa iya sampai lo sekaget itu?" Tanya bela.
Venia yang merasa gelisah krn di brondong pertanyaan oleh teman2nya pun akhirnya agak memajukan badanya kedepan dan di ikuti bela dan tisa kemudia menjawab sambil berbisik " yaudah tpi lo berdua jangan sampai bilang ini ke siapa2 yah, vino tadi nyuruh gue buat jadi pacarnya"
Sentak bela dan tisa teriak "APAAAAA"
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE (TAHAP REVISI)
Teen FictionLari bukan berarti menjauh.. Pergi bukan berarti pilihan.. Menghindar bukan berarti selesai.. Lantas apa yang harus venia lakukan??