22. putus

17 1 0
                                    

"berhentilah mengenggam sesuatu yang tidak ingin di gengam lagi"

"venia"

Tubuh vino mendadak menegang melihat gadisnya meneteskan air mata tampak wajah kecewa dan kesedihan disana.

Venia berdiri berlari melewati vino dan alice tak memperdulikan orang-orang yang kini melihatnya.

"Venia tunggu" tangan venia di cekal oleh vino.

"Lepasin vin"

"Aku bisa jelasin"

namun venia menghempas sampai tangannya terlepas dan berlari dengan sisa air mata yang masih ada di wajahnya.

"Dia siapa vin?" Tanya alice

"Shittt, venia tunggu"

"Vin, vinoooo" teriak alice.

"Woy jangan berantem disini" teriak salah satu penonton yang terganggu dengan kejadian ini.

Vino mengejar venia tapi venia terus berlari, dan masuk ke dalam mobilnya pergi meninggalkan vino yang terdiam karena tidak mampu mengejarnya lagi.

****

Hiksss...hiksss...hiksss

Sepanjang jalan venia hanya menangis, kecewa tentu saja, sakit apalagi, venia merutuki dirinya sendiri.

"Kenapa sih gue bodoh banget soal cinta hiks hiks"

"Salah gue apa vin"

"Gue benci sama lo"

Venia menghentikan mobilnya di pinggir danau, tak tahu lagi akan kemana.

Mungkin duduk di pinggir danau akan menyegarkan kembali hati dan pikirannya.

Ternyata setelah kita memilikinya, memberikan hati kita sepenuhnya, kemudian dia mematahkannya. sakitnya akan menjadi 2x lebih besar dibanding sebelum kita memilikinya.

Air mata venia masih saja menetes, kini hatinya kembali terluka lagi tetapi dengan orang yang beda

Venia menarik nafas pelan dengan mata terpejam berusaha mnerima luka-luka itu lagi "kita sampai disini vin".

****

Pagi itu hujan tak henti-hentinya membasahi bumi, memberikan kesejukan dan ketenangan pada para penikmatnya.

Venia pun bangun, sakit seolah menjalar di tubuhnya  ia sangat lelah setelah pulang dari danau kemarin, pakaian yang di kenakanpun tak sempat ia ganti.

Masih ada 1 jam waktunya untuk bersiap-siap sebelum berangkat sekolah.
Sebelum mandi ia mengaktifkan hpnya yang dari kemarin nonaktif.

Ada 34 pesan whatsapp tak terbaca
Mulai dari

Bella: venia lo dimana sih?

Tisa: oy kita ada di depan apartmen lo nih, bukain pintu kali'

Bara: dek, lo sehat? Kok perasaan gue nga enak.

PROMISE (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang