"jangankan menanyakan kabarnya, mengetik namanya saja masih sakit rasanya, ku kira aku sudah sembuh sempurna. Ternyata tidak, karena masih ada luka yang belum mengering"
Sinar matahari kini muncul di sela tirei jendela kamar yang bernuansa putih dan kuning. Gadis yang tengah tidur tiba2 mengeliat karena merasa terganggu oleh sinar yang di pancarkan matahari mengenai wajahnya.
Tapi bukannya bangun ,venia malah menarik selimut hingga wajah dan tubuhnya tertutupi selimut."Emang dasar kebo' yah, pantes sekolah telat mulu. bangun pagi aja susah ckck"
Venia yang merasa mengenal suara itu langsung membuka matanya lebar-lebar Dan.....
"Arghhhh kulkas ngapain lo di kamar gue?huh?""Yah gue mau ngajak lu lari pagi mumpung hari liburkan?"
"Bodo' dasar ngada sopan santun masuk kamar orang seenaknya lu"
"Yah salah sendiri siapa suruh hp lo nga aktif, dan pasword apart lu nga diganti"
"Urusan gue, sana keluar keluar"
"Nga akan kalo lu tetep tidur, cepet mandi karena karena kita bakal lari pagi"
"Nga mau"
"Satu"
"Nga"
"Dua, jangan paksa gue buat ngelakuin sesuatu buat lo"
"Hmm"
"Tiga"
Vino yang sudah memperingati venia tapi di acuhkan kini mengambil tindakan, langsung saja ia mengendong gadis itu ala bridal style menuju kamar mandi
"Arghhhh turunin gue kulkasssssss, lo sangat menganggu ketentraman pagi gue, gue masih ngantukkkkkk woy"
Vino hanya acuh mendengar omelan venia yang merontah-rontah, sesampai di kamar mandi vino langsung meletakkan gadis itu di bath up dan menyalakan keran air hangat yang langsung menyembur venia dan secepat kilat berlari keluar kamar mandi.
"Vino bangsatttttttttttttt xdkgkdsbhfjd"
"HAHAHAHAHAHA"
***
At Taman Kiara Artha park
"Turun"
"Nga"
"Turun ven kita udah nyampe"
"NGA!!!!!"
"Oke gue salah, Maaf"
"Bodo'"
"Oke gue nga akan maksa lu lagi toh kita pacaran juga karena gue yang maksa, sekarang kita putus, gue anter lu balik, sekali lagi gue minta maaf ven"
Ada rasa tidak rela yang venia rasakan mendengar perkataan vino barusan.
"Ayo turun" ujar venia sambil membuka ointu di sampingnya."Haaaa -_-"
"Buruan gue laperrrr pengen makan ituuu"
Jari venia menunjuk salah satu penjual bubur ayam yang ada di depan taman."Kuy"
***
Sambil menunggu pesanan mereka datang, vino tidak berhenti memandang venia dengan dahi yang mengkerut seolah-olah berfikir "kok dia jadi salting gitu pas gue ngancem putus".
Disisi lain yg di pandangi yaitu Venia yang notabend nya masih ngantuk hanya menumpuhkan wajahnya di salah satu tangannya, sembari melihat orang yg lalu lalalang di depannya.
Tiba-tiba Deggghh....
Rasa ngantuknya hilang, jantungnya berdegub kencang, ada rasa sakit yang seolah2 menjalar di hatinya, dan parahnya ada setetes air yang jatuh dari klopak mata venia."Arkan......."
*****
"Masih inget arkan kan???"
"Caphternya pendek?"
Iyaaaa pendek soalnya lagi sibuk. pengen nulis malem selalu ketiduran☹️
Apalah aku yang hanya istri dilan😁
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE (TAHAP REVISI)
Teen FictionLari bukan berarti menjauh.. Pergi bukan berarti pilihan.. Menghindar bukan berarti selesai.. Lantas apa yang harus venia lakukan??